Deskripsi Subjek 1 Analisis dan Pembahasan

d Pengetesan CAT Subjek 4 Hari, tanggal : Senin, 18 Maret 2013 Waktu : Pukul 13.55 – 14. 55 WIB Tempat : Ruang Observasi 2 e Pengetesan CAT Subjek 5 Hari, tanggal : Senin, 22 Maret 2013 Waktu : Pukul 14.21 – 15. 12 WIB Tempat : Ruang Observasi 2

B. Analisis dan Pembahasan

1. Deskripsi Subjek 1

a Identitas Subjek Nama : GDS Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 12 tahun Pendidikan : Kelas 5 SD Urutan kelahiran : Anak ke-1 dari 2 bersaudara Alamat rumah : Pingit b Latar Belakang GDS Subjek adalah siswa SD Kyai Maja kelas 5. Subjek adalah anak yang mandiri. Apabila ada tugas, subjek mengerjakan sendiri. Apabila ada tugas yang sulit, subjek minta tolong Pak Dhe. Subjek mau belajar jika ada yang menemani. Subjek juga merupakan orang yang cekatan saat bekerja atau berkegiatan. Selain itu, subjek merupakan anak yang ngeyelan. Contoh kejadian, subjek disuruh ibu mandi tetapi subjek mengiyakan saja tanpa beranjak mandi. Subjek memiliki hobi bermain kasti dan menggambar. Subjek pernah mendapat ranking 8 saat duduk di kelas 5 semester 1. Subjek bercita-cita menjadi seorang polwan. Subjek menyukai pelajaran IPS. Kegiatan subjek setelah pulang sekolah adalah bermain di bale YSS hingga adzan magrib memanggil. Lalu, subjek berada di rumah untuk menonton televisi. Kadang, subjek duduk-duduk di depan rumah temannya untuk sekedar mengobrol. Setiap Senin-Kamis malam, subjek mengikuti pembelajaran di YSS dan setiap Sabtu sore, subjek aktif mengikuti kegiatan sekolah alam di YSS. Subjek merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Subjek tinggal bersama Nenek dan Pak Dhenya di Kampung Pingit. Ibunya bekerja di Magelang dan dua minggu sekali pulang ke Kampung Pingit, Jogja. Ibu subjek berpisah dengan ayahnya semenjak dua tahun lalu seiring lahirnya anak kedua. Sejak umur tiga tahun, subjek sudah sering ditinggal oleh ayahnya dalam jangka waktu lama untuk bekerja. Adik subjek dirawat oleh Bu Dhe yang berada di Tasik. Tiap Idul Fitri, adik datang ke Jogja namun Idul Fitri kali ini, subjek yang aan datang ke Tasik. Ketika terjadi perpisahan, subjek lebih memilih untuk tinggal dengan ibu. Subjek setiap hari mengirim SMS menanyakan kabar kepada ibunya. Subjek senang jalan-jalan dengan ibu, biasanya jalan-jalan ke Magelang. Ada suatu kejadian yang diingat subjek tentang ibu. Waktu itu, subjek ingin meminta dibelikan es teh oleh ibunya namun tidak dibelikan. Subjek melempar ibunya dengan kerikil lalu ibu membelikannya. Jika ada waktu liburan, subjek menyempatkan diri mengunjungi ayahnya. Subjek pernah naik bus sendirian ke Magelang untuk bertemu ayahnya. Saat bertemu ayahnya, subjek diajak jalan-jalan dan berbelanja di mall. Subjek biasanya dibelikan tas dan sepatu. Ketika subjek akan pulang ke Jogja, ayah memberikan uang saku yang cukup banyak. Subjek dan Pak Dhe memiliki hubungan yang baik. Subjek menurut kepada Pak Dhe. Apabila subjek membantah perkataan ibu, Pak Dhe memarahi subjek. Subjek tinggal bersama neneknya sudah sejak lama. Nenek yang menyiapkan makan untuk subjek. Subjek tidak diperbolehkan nenek untuk masak sendiri. Saat TK, ada kenangan tentang suatu kejadian membekas antara subjek dengan nenek. Waktu itu, subjek ingin bermain dengan temannya namun tidak diperbolehkan oleh nenek. Subjek menangis, nenek memukul subjek lalu subjek menggigit tangan nenek hingga berdarah.Subjek memiliki banyak teman. Subjek sering bermain kasti, gobak sodor, atau petak umpet bersama teman-temannya. Subjek juga senang memomong anak tetangga yang masih batita. Menurut penuturan pendamping YSS, subjek sering berkata kasar kepada teman maupun kepada para pendamping ketika pembelajaran. Subjek juga pernah membuat temannya menangis karena perkataannya. c Penyajian Data Tabel 4.1 Daftar Kebutuhan GDS No. Subjek Kebutuhan yang Muncul Dari Kartu 1-10 Kemunculan Tema Kebutuhan 1. GDS Kebutuhan afiliasi 9 figur teman 4, ayah 2, ibu 1, adik 1, orang dewasa 1 2. Kebutuhan untuk bermain 5 3. Kebutuhan untuk makan 2 4. Kebutuhan untuk menolong 1 figur adik 5. Kebutuhan untuk agresi 1 6. Kebutuhan untuk menghindar dari bahaya 1 7. Kebutuhan untuk pasif 2 8. Kebutuhan untuk buang air 1 9. Kebutuhan untuk prestasi 1 10. Kebutuhan untuk ditolong 2 oleh figur ibu 1, ditolong orang lain 1 11. Kebutuhan untuk ketertiban 1 12. Kebutuhan untuk menghindar dari rasa hina 1 13. Kebutuhan untuk menolak kegiatan 1 d Dinamika Kebutuhan GDS Menurut CAT Hasil pengetesan CAT menunjukkan bahwa subjek memiliki kebutuhan yang bervariasi. Hasil pengetesan menggambarkan bahwa subjek memiliki dua kebutuhan yang dominan, yaitu kebutuhan afiliasi dengan figur teman, ayah, ibu, adik, dan orang dewasa serta kebutuhan untuk bermain. Subjek membutuhkan afiliasi dengan teman yang termanifestasi berupa perilaku mengobrol dengan teman-temannya di waktu luang. Selain itu, sepulang sekolah subjek sering berinteraksi dengan teman-teman di sekitar balai YSS. Menurut Nurihsan Agustin 2011, anak-anak cenderung lebih sering berinteraksi dengan teman- teman sebaya. Pernyataan ini sejalan dengan hasil temuan dari tes CAT bahwa subjek memiliki kebutuhan yang cukup besar untuk berafiliasi dengan teman-teman sebaya. Subjek membutuhkan afiliasi dengan figur ayah. Hal ini terjadi karena subjek tinggal jauh dari ayah yang telah berpisah dengan ibu subjek. Subjek menyempatkan diri untuk bertemu dengan ayahnya apabila hari libur tiba bahkan pergi sendirian ke Magelang dengan bus. Subjek juga membutuhkan afiliasi dengan figur ibu. Subjek merasa senang ketika berjalan-berjalan dengan ibu di Magelang. Ibu subjek yang bekerja di Magelang dan pulang setiap dua minggu sekali menyebabkan subjek sering mengirimkan SMS sekedar untuk menanyakan kabar ibu. Selain itu, subjek memiliki kebutuhan untuk berafiliasi dengan figur adik. Subjek telah berpisah dengan adiknya semenjak adiknya lahir sehingga subjek sering memomong anak tetangga yang seumuran dengan adiknya dan diajak bermain di area balai YSS. Subjek juga memiliki kebutuhan untuk berafiliasi dengan figur orang dewasa, pak dhe yang akrab dengan subjek. Pada masa anak usia pertengahan dan akhir, orangtua tetap menjadi agen sosialisasi yang penting bagi kehidupan anak meski interaksi antara orangtua dan anak berkurang Santrock, 1995. Kebutuhan subjek akan afiliasi dengan figur orangtua dan adik ada kaitannya dengan hubungan subjek dengan orangtua serta adik yang terpisah oleh jarak. Keadaan orangtua, adik yang berpisah serta ibu yang bekerja menyebabkan anak memiliki kebutuhan afiliasi dengan figur orangtua dan adik yang cukup besar. Kebutuhan subjek untuk berafiliasi dengan figur orang dewasa diwujudkan dengan terjalinnya hubungan baik antara subjek dan Pak Dhe. Selain kebutuhan afiliasi, subjek memiliki kebutuhan untuk bermain. Subjek sering bermain kasti, gobak sodor, dan petak umpet dengan teman-temannya di area balai YSS. Subjek paling senang bermain kasti. Pada masa anak-anak usia petengahan dan akhir, anak- anak mengalami perkembangan fisik. Perkembangan fisik ini ditandai dengan masa anak-anak mulai belajar untuk melakukan kegiatan- kegiatan yang memerlukan koordinasi motorik kasar dan halus Santrock, 1995. Kegiatan yang dilakukan subjek seperti bermain kasti, gobak sodor, dan petak umpet adalah pembelajaran keterampilan fisik. Kebutuhan untuk bermain yang dimiliki subjek juga tampak pada pengalaman subjek menggigit tangan nenek hingga berdarah karena nenek melarang subjek untuk bermain. Kebutuhan untuk bermain yang dihalangi oleh nenek menyebabkan subjek melakukan agresi. Subjek memiliki kebutuhan primer seperti makan dan pasif. Subjek memiliki kebutuhan yang berkaitan dengan pemuasan secara fisik dengan makan dan melakakukan kegiatan pasif seperti, tidur, beristirahat, atau sekedar bermalas-malasan. Selain itu, subjek memiliki kebutuhan untuk ditolong oleh figur ibu. Hal ini dapat disebabkan oleh karena subjek yang tinggal berpisah dengan ibu sehingga subjek membutuhkan pertolongan dari ibunya. Subjek juga memiliki kebutuhan untuk menolong figur adik. Hal ini dapat dijelaskan dengan kondisi subjek dan adiknya yang tinggal terpisah. Subjek sebagai kakak memiliki kebutuhan untuk menolong adiknya. Subjek memiliki kebutuhan primer lainnya, yaitu buang air. Subjek memiliki kebutuhan untuk agresi dengan menghadapi perlawanan dari pihak luar dengan melawan. Kebutuhan subjek untuk menghindar dari bahaya dengan cara melarikan diri dan situasi yang berbahaya. Subjek memiliki kebutuhan untuk menghindar dari rasa hina, yaitu meninggalkan situasi yang memalukan. Subjek juga memiliki kebutuhan untuk menolak kegiatan dengan memisahkan diri dari kegiatan yang tidak disukai. Selain itu, subjek memiliki kebutuhan untuk ketertiban. Subjek senang menjaga kebersihan, susunan, kerapian, kerteraturan, dan ketelitian. Subjek juga memiliki kebutuhan untuk berprestasi. Subjek memiliki kebutuhan untuk mengatasi rintangan-rintangan dan mencapai standar yang tinggi. Murray dalam Bherm 1996 menyatakan bahwa kebutuhan adalah suatu keadaan yang ditandai dengan perasaan kekurangan dan ingin memperoleh sesuatu yang diwujudkan melalui suatu usaha Antariksi, 2004. Ketika kebutuhan tidak terpenuhi, akan menimbulkan frustrasi yang dapat menyebabkan munculnya perilaku agresif.

2. Deskripsi Subjek 2