Jenis dan Metode Penelitian Fokus Penelitian

39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Metode Penelitian

Pemilihan metode penelitian yang tepat merupakan hal yang sangat penting di dalam penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bersifat naratif dengan tujuan menangkap kompleksitas permasalahan yang diteliti Poerwandari, 2001, sedangkan metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati Moleong, 2009. Peneliti mendeskripsikan dan memahami proses dinamis yang terjadi berkaitan dengan perilaku agresi yang didasari oleh kebutuhan anak. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif karena peneliti ingin menggali informasi mengenai kebutuhan yang dimiliki oleh anak-anak dampingan YSS yang agresif. Penelitian kualitatif dapat membantu peneliti untuk menerjemahkan realitas sosial yang sifatnya subjektif yang menciptakan rangkaian pemahaman makna kehidupan sosial. Penelitian kualitatif deskriptif menekankan pentingnya kedekatan peneliti dengan subjek penelitian yang bertujuan agar diperoleh pemahaman yang jelas tentang realitas yang nyata. Hal ini menjelaskan bahwa peneliti akan melakukan kontak langsung dengan subjek Poerwandari, 2005.

B. Subjek

1. Kriteria Subjek

Subjek dalam penelitian ini telah dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Kriteria yang digunakan sebagai acuan pemilihan subjek, yaitu : a Anak usia pertengahan dan akhir atau anak-anak usia 6 sampai 12 tahun. Kriteria ini digunakan karena mayoritas anak yang memiliki kecenderungan berperilaku agresif adalah anak usia sekolah dasar, yaitu usia 6-12 tahun. b Subjek merupakan anak dampingan Yayasan Sosial Soegijapranata c Anak berperilaku agresif yang dikenali dengan ciri-ciri perilaku menurut Murray dalam Hall Lindzey, 1993 merumuskan agresi menjadi tiga bentuk, yaitu :  Emosional verbal, contoh sikap membenci baik yang diekspresikan dalam kata-kata maupun tidak, marah, terlibat dalam pertengkaran, mengkritik di depan umum, mencemooh, mencaci maki, menghina, menyalahkan, menertawakan dan menuduh secara jahat  Fisik bersifat sosial, contoh perbuatan berkelahi atau membunuh dalam rangka mempertahankan diri atau objek cinta, membalas dendam terhadap penghinaan, berjuang dan berkelahi untuk mempertahankan negara, dan membalas orang yang melakukan penyerangan  Fisik bersifat antisosial atau fisik asosial, contoh perbuatan perampokan, menyerang, melukai, membunuh orang, berkelahi tanpa alasan, menentang otoritas resmi melawan atau mengkhianati negara dan perilaku kekerasan secara seksual Hartini, 2009.

2. Pemilihan Subjek

Pemilihan subjek melalui proses penilaian dari para pendamping YSS. Para pendamping YSS diminta untuk menilai dua puluh dua anak yang memiliki kriteria sebagai subjek penelitian, yaitu berperilaku agresif, berusia 6-12 tahun, dan tinggal di Kampung Pingit selama minimal dua tahun. Lima pendamping yang telah berkarya di YSS selama minimal satu tahun diberi lembar penilaian yang berisi nama-nama anak dampingan YSS usia sekolah dasar. Pendamping yang telah berkarya selama minimal satu tahun diasumsikan sudah mengenal anak dan mengetahui perilaku anak ketika berada di tempat pendampingan. Pada lembar penilaian itu, para pendamping menilai dua puluh dua anak dampingan tersebut. Para pendamping memberikan urutan angka 1-22 sesuai dengan tingkat agresivitas yang dilakukan oleh anak. Urutan dengan angka yang lebih kecil menunjukkan bahwa anak cenderung melakukan agresi dengan intensitas yang lebih tinggi dibandingkan anak yang mendapat urutan angka lebih besar. Setelah setiap nama anak mendapat nilai dari para pendamping, nilai setiap anak dijumlahkan. Peneliti memilih lima nama anak dengan jumlah angka terkecil sebagai subjek penelitian.

C. Fokus Penelitian

Peneliti ingin mengungkap kebutuhan anak dampingan Yayasan Sosial Soegijapranata YSS Yogyakarta. Fokus penelitian ini adalah pengungkapan kebutuhan apa saja yang dimiliki oleh anak-anak dampingan YSS yang memiliki kecenderungan berperilaku agresif. Peneliti berfokus pada penggalian informasi-informasi mengenai kebutuhan-kebutuhan anak saat ini berdasarkan pada hasil tes CAT. Teori kebutuhan yang digunakan sebagai acuan untuk menginterpretasi hasil tes CAT pada penelitian ini adalah teori kebutuhan Murray. Kebutuhan dapat diidentifikasi dari perilaku dalam cerita.

D. Pengumpulan Data