Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
lembar kerja siswa, menyiapkan alat dan bahan pembelajaran, membuat instrument penelitian, dan membuat soal evaluasi siklus I.
b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksaan tindakan dilakukan dua kali pertemuan yaitu pada
pertemuan pertama 3 JP 35 menit dan 2 JP menit. Pada pertemuan pertama yang dilakukan guru adalah memberikan
salam pada siswa dan mengajak siswa untuk mengawali pelajaran dengan berdoa. Setelah berdoa guru menunjukkan bangun ruang prisma
tegak segiempat. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, “Apa
bentuk dari bangun ini? Setelah melakukan tanya jawab, guru memberitahu tentang tujuan
pembelajaran hari itu yaitu menyebutkan sifat-sifat bangun ruang prisma dan menggambar bangun ruang prisma. Setelah itu guru
membagi siswa dalam kelompok kecil dimana setiap kelompok terdiri dari lima orang yang dibagi oleh guru. Setelah selesai membagi
kelompok, guru bercerita tentang Andi yang disuruh ibunya untuk mengambilkan pasta gigi yang masih di dalam kotak segi empat dan
ternyata Andi lupa bentuk kotak segi empat pasta gigi tersebut. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa,
“Dapatkah kalian membantu Andi untuk memberitahu bentuk dari kotak segi empat pasta gigi itu
?”. Tindakan selanjutnya, guru menjelaskan tugas yang akan dikerjakan
siswa dalam kelompok yang berupa menemukan ciri-ciri dari kotak pasta gigi dengan cara mengamati kotak pasta gigi yang telah guru
sediakan. Kemudian tiap kelompok diberi lembar kerja siswa dan meminta siswa dalam kelompok untuk mengamati dan mengemukakan
pendapatnya. Setelah selesai guru meminta salah satu kelompok untuk menuliskan
jawabannya di
papan tulis
dan sekaligus
mengkomunikasikan dengan kelompok lain dari mana jawaban tersebut diperoleh atau alasannya mendapatkan jawaban tersebut. Kelompok
lain mendengarkan dan memberikan pertanyaan serta mengomentarinya dan menambahkan jawaban sesuai dengan kelompok masing-masing.
Guru menyikapi semua jawaban yang benar, maka guru membenarkan semua jawaban, kemudian guru memberi kesempatan berpikir siswa
dari semua alternatif jawaban yang benar, jawaban mana yang mana yang paling benar.
Guru memperluas permasalahan dengan mengajukan pertanyaan, “Bagaimana kalau kita dalam mencari kotak pasta gigi dengan menulis
ciri-ciri masih salah dan ternyata menemukan bentuk yang lain?”.
Tentunya bila masih salah dalam menulis ciri-cirinya dan malah menemukan bentuk yang lain, maka cara yang paling mudah adalah
dengan cara menghitung banyak sisi, rusuk, titik sudutnya dan melihat bentuk sisi alas, sisi atas dan sisi tingginya. Guru membagi lembar kerja
soal siswa pada masing-masing kelompok berkaitan dengan menentukan sifat-sifat prisma tegak segitiga, prisma tegak segiempat
dan prisma tegak segilima berdasarkan banyak sisi, rusuk, titik sudut dan bentuk sisi alas, sisi atas dan sisi tingginya.
Setelah selesai guru meminta salah satu kelompok untuk menuliskan
jawabannya di
papan tulis
dan sekaligus
mengkomunikasikan dengan kelompok lain dari mana jawaban tersebut diperoleh atau alasannya mendapatkan jawaban tersebut. Kelompok
lain mendengarkan dan memberikan pertanyaan serta mengomentarinya dan menambahkan jawaban sesuai dengan kelompok masing-masing
bila jawaban kelompok yang menulis di depan masih kurang. Guru menyikapi semua jawaban yang benar, maka guru membenarkan semua
jawaban, kemudian guru memberi kesempatan berpikir siswa dari semua alternatif jawaban yang benar, jawaban mana yang mana yang
paling benar. Setelah itu guru mengajukan pertanyaan kepada siswa,
“Kira-kira kalau kotak pasta gigi tadi termasuk
prisma apa?”. Siswa diharapkan dapat menjawab bahwa pasta gigi merupakan salah satu contoh bangun
prisma segiempat. Untuk memperdalam pengetahuan siswa tentang bangun prisma,
guru mengajukan beberapa pertanyaan bebas kepada siswa, seperti apa persamaan dan perbedaan prisma segitiga dan prisma segiempat. Siswa
diharapkan dapat menjawab pertanyaan tersebut. Setelah itu guru mengajak siswa untuk menggambar salah bangun
ruang prisma pada kertas yang telah guru sediakan. Apabila siswa sudah selesai, salah satu siswa mempresentasikan gambar yang dibuat
dengan cara menggambarkan di papan tulis. Siswa yang lain memperhatikan dan bila masih salah siswa lain boleh membetulkan.
Bagi siswa yang masih salah dalam menggambar, siswa menggambar lagi gambar prisma yang benar pada kertas yang telah guru sediakan
tadi. Sebagai kegiatan akhir, guru menjelaskan kembali tentang materi
yang telah dipelajari hari itu dan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya bila masih belum mengerti. Kemudian guru memberikan
kesimpulan bersama-sama siswa dan mengucapkan salam penutup. Pada pertemuan kedua yaitu 2 JP 35 menit yang dilakukan
guru pertama kali adalah mengucapkan salam dan mengabsen kehadiran siswa. Setelah berdoa guru menunjukkan bangun ruang tabung. Guru
mengajukan pertanyaan kepada siswa, “Apa bentuk dari bangun ini?
Setelah melakukan tanya jawab, guru memberitahu tentang tujuan pembelajaran hari itu yaitu menyebutkan sifat-sifat bangun ruang
tabung dan menggambar bangun ruang tabung. Setelah itu guru membagi siswa dalam kelompok kecil seperti pada pertemuan pertama.
Setelah selesai membagi kelompok, guru bercerita tentang Andi yang disuruh ibunya untuk membeli sekaleng ikan sarden dan ternyata Andi
lupa bentuk kaleng tersebut. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa,
“Dapatkah kalian membantu Andi untuk memberitahu bentuk dari kaleng ikan sarden
tersebut?”. Tindakan selanjutnya, guru menjelaskan tugas yang akan dikerjakan siswa dalam kelompok yang
berupa menemukan ciri-ciri dari kaleng ikan sarden dengan cara mengamati kaleng ikan sarden yang telah guru sediakan. Kemudian
setiap kelompok diberi lembar kerja siswa dan meminta siswa dalam
kelompok untuk mengamati dan mengemukakan pendapatnya. Setelah selesai guru meminta salah satu kelompok untuk menuliskan
jawabannya di papan tulis dan sekaligus mengkomunikasikan dengan kelompok lain dari mana jawaban tersebut diperoleh atau alasannya
mendapatkan jawaban tersebut. Kelompok lain mendengarkan dan memberikan pertanyaan serta mengomentarinya dan menambahkan
jawaban sesuai dengan kelompok masing-masing. Guru menyikapi semua jawaban yang benar, maka guru membenarkan semua jawaban,
kemudian guru memberi kesempatan berpikir siswa dari semua alternatif jawaban yang benar, jawaban mana yang mana yang paling
benar. Guru memperluas permasalahan dengan mengajukan pertanyaan,
“Bagaimana kalau kita dalam mencari kaleng ikan sarden dengan menulis ciri-
ciri masih salah?”. Tentunya bila masih salah dalam menulis ciri-cirinya, maka cara yang paling mudah adalah dengan cara
menghitung banyak sisi, rusuk, titik sudut dan melihat bentuk sisi alas, sisi atas dan sisi tingginya. Guru membagi lembar kerja soal siswa pada
masing-masing kelompok berkaitan dengan menentukan sifat-sifat tabung berdasarkan banyak sisi, rusuk, titik sudut dan bentuk sisi alas,
sisi atas dan sisi tingginya. Setelah selesai guru meminta salah satu kelompok untuk
menuliskan jawabannya
di papan
tulis dan
sekaligus mengkomunikasikan dengan kelompok lain dari mana jawaban tersebut
diperoleh atau alasannya mendapatkan jawaban tersebut. Kelompok
lain mendengarkan dan memberikan pertanyaan serta mengomentarinya dan menambahkan jawaban sesuai dengan kelompok masing-masing
bila jawaban kelompok yang menulis di depan masih kurang atau salah. Guru menyikapi semua jawaban yang benar, maka guru membenarkan
semua jawaban, kemudian guru memberi kesempatan berpikir siswa dari semua alternatif jawaban yang benar, jawaban mana yang mana
yang paling benar. Untuk memperdalam pengetahuan siswa tentang bangun tabung,
guru mengajukan beberapa pertanyaan bebas kepada siswa, seperti apa persamaan dan perbedaan prisma segiempat dan tabung. Siswa
diharapkan dapat menjawab pertanyaan tersebut. Setelah itu guru mengajak siswa berlatih menggambar tabung
pada kertas yang telah guru sediakan. Bila siswa sudah selesai menggambar, salah satu siswa mempresentasikan gambar yang dibuat
dengan cara menggambarkan di papan tulis. Siswa yang lain memperhatikan dan bila masih salah siswa lain boleh membetulkan.
Bagi siswa yang masih salah dalam menggambar, siswa menggambar lagi gambar tabung yang benar pada kertas yang telah guru sediakan
tadi. Sebagai kegiatan akhir, guru menjelaskan kembali tentang materi
yang telah dipelajari hari itu dan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya bila masih belum mengerti. Kemudian guru memberikan
kesimpulan bersama-sama siswa.
Kemudian guru menjelaskan cara mengerjakan soal evaluasi yang telah dibagikan pada masing-masing siswa. Pada waktu mengerjakan
soal evaluasi siswa mengerjakan dengan tenang. Setelah siswa selesai mengerjakan guru menutup pelajaran dengan doa sebelum istirahat.
c. Observasi Pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan terhadap
pembelajaran yang sedang berlangsung. Melalui tahap ini guru melaksanakan pembelajaran pada RPP yang telah dibuat dengan
menggunakan pendekatan PMRI. Pada tahap opservasi ini peneliti menganalis berupa minat belajar
dan prestasi belajar. Pada minat belajar data diukur dengan menggunakan angket yang dapat dilihat pada lampiran 4.
Angket diberikan pada masing-masing siswa setelah kegiatan pembelajaran
pada siklus I selesai. Hasil dari angket minat belajar adalah: Tabel 16: Data Minat Belajar Siklus I
Skor Kriteria
f Rata-
rata Skor
Tertinggi Skor
Terendah
52 - 64 Sangat tinggi
13 50
51,54 63
39 42
– 51 Tinggi
11 42,31
36 – 41
Cukup 2
7,69 29
– 35 Rendah
- -
29 Sangat rendah
- -
Jumlah 26
100
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa minat belajar siswa setelah menggunakan pendekatan PMRI atau pada siklus I mengalami
peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi awal. Pada siklus I tidak
ada 0 siswa yamg memiliki minat sangat rendah dan minat rendah, 2 siswa 7,69 memiliki minat cukup, 11 siswa 42,31 memiliki
minat tinggi dan 13 siswa 50 memiliki minat sangat tinggi dengan rata-rata skor minat belajar 51,54 dan skor tertinggi adalah 63 dan skor
terendah adalah 39. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini:
Gambar 15: Diagram Data Minat Belajar Siklus I Selain minat belajar pada tahap opservasi ini peneliti juga
menganalis berupa prestasi belajar. Data prestasi belajar diambil dari nilai ketuntasan belajar siswa yang telah ditentukan atau yang telah
mencapai KKM yaitu 60. Berdasarkan hasil tes evaluasi I diketahui bahwa nilai siswa dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:
Tabel 17: Data Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus I
No Kode Siswa
Nilai Ketuntasan Belajar
Ya Tidak
1. A1
81,25 √
2. A2
93,75 √
3. A3
93,75 √
4. A4
75 √
5. A5
75 √
6. A6
50 √
7. A7
81,25 √
50 42,31
7,69 Sangat
Tinggi Tinggi
Cukup Rendah
Sangat rendah
10 20
30 40
50 60
8. A8
56,25 √
9. A9
62,5 √
10. A10
87,5 √
11. B1
62,5 √
12. B2
81,25 √
13. B3
56,25 √
14. B4
93,75 √
15. B5
68,75 √
16. B6
81,25 √
17. B7
75 √
18. B8
75 √
19. B9
62,5 √
20. B10
43,75 √
21. C1
75 √
22. C2
75 √
23. C3
68,75 √
24. C4
87,5 √
25. C5
62,5 √
26 C6
87,5 √
Jumlah 1912,5
22 4
Persentase 84,62
15,38 Rata -Rata
73,56 Nilai Tertingi
93,75 Nilai terendah
43,75
Dari tabel di atas diketahui bahwa rata-rata prestasi belajar adalah 73,56. Siswa yang tuntas mencapai KKM sebanyak 22 siswa dan siswa
yang belum tuntas mencapai KKM sebanyak 4 siswa. Nilai maksimal adalah 93,75 dan nilai minimal adalah 43,75. Secara ringkas tabel di
atas dapat dikelompokkan sebagai berikut: Tabel 18: Data Prestasi Belajar Siklus I
Nilai Kriteria
f Rata-rata
81 – 100
Sangat tinggi 10
38,46 73,56
66 – 80
Tinggi 8
30,77 56
– 65 Cukup
6 23,08
46 - 55 Rendah
1 3,85
46 Sangat rendah
1 3,85
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 1 siswa 3,85 yang memiliki prestasi sangat rendah, ada 1 siswa 3,85
yang memiliki prestasi rendah, ada 6 siswa 23,08 yang memiliki prestasi cukup, ada 8 siswa 30,77 yang memiliki prestasi tinggi dan
ada 10 siswa 38,46 yang memiliki prestasi belajar sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini:
Gambar 16: Diagram Data Prestasi Belajar Siklus I
Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran dengan pendekatan PMRI dapat
meningkatkan minat belajar matematika dan prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Kanisius Minggir.
d. Refleksi Tahap refleksi pada siklus I peneliti berdiskusi dengan guru
kelas V. Diskusi dilakukan pada hari selasa tanggal 17 April 2012. Melalui diskusi diketahui bahwa penggunaan pendekatan PMRI dapat
meningkatkan minat belajar matematika dan prestasi belajar matematika. Akan tetapi, pada siklus I masih ada kekurangan-
Sangat tinggi; 38,46
Tinggi; 30,77 Cukup;
23,08 Rendah;
3,85 Sangat
rendah; 3,85 Sangat
tinggi Tinggi
Cukup Rendah
Sangat rendah
5 10
15 20
25 30
35 40
45
kekurangan antara lain saat pembelajaran tidak semua siswa bekerjasama dengan baik, atau ada siswa lebih suka bermain sendiri
dan alokasi waktu yang digunakan melebihi alokasi waktu. Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti dan guru bersepakat mengadakan
siklus II untuk lebih meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
3. Siklus II a. Rencana Tindakan
Siklus II dilaksanakan selama dua kali pertemuan yaitu pada hari rabu dan kamis tanggal 18-19 April 2012, dimana pertemuan pertama
alokasi waktunya 3 JP 35 menit digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan pertemuan kedua alokasi waktunya 2 JP 35 menit
digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan mengerjakan evaluasi. Jadi bila ditotalkan alokasi pada siklus II adalah 5 JP 35 menit.
Siklus II pada tahap perencanaan yang dilakukan adalah merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan sesuai dengan
model pembelajaran dengan pendekatan PMRI, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, membuat lembar kerja siswa, menyiapkan
alat dan bahan pembelajaran, membuat instrument penelitian dan membaut soal evaluasi untuk siklus II.
b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksaan tindakan dilakukan dua kali pertemuan yaitu pada
pertemuan pertama 3 JP 35 menit dan 2 JP menit.
Pada pertemuan pertama yang dilakukan guru adalah memberikan salam pada siswa dan mengajak siswa untuk mengawali pelajaran
dengan berdoa. Setelah berdoa guru menunjukkan bangun ruang limas segiempat. Guru mengajukan
pertanyaan kepada siswa, “Apa bentuk dari bangun ini?
Setelah melakukan tanya jawab, guru memberitahu tentang tujuan pembelajaran hari itu yaitu menyebutkan sifat-sifat bangun ruang limas
dan menggambar bangun ruang limas. Setelah itu guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil dimana setiap kelompok terdiri atas
lima orang yang dibagi oleh guru. Setelah selesai membagi kelompok, guru bercerita Andi yang ditanya oleh temannya tentang bentuk dari
Piramida Agung di Gizeh yang merupakan salah satu keajaiban dunia dan ternyata Andi lupa bentuk piramida tersebut. Guru mengajukan
pertanyaan kepada siswa, “Dapatkah kalian membantu Andi untuk
memberitahu bentuk dari piramida Agung di Gizeh tersebut ?”.
Tindakan selanjutnya, guru menjelaskan tugas yang akan dikerjakan siswa dalam kelompok yang berupa menemukan ciri-ciri dari piramida
Agung di Gizeh dengan cara mengamati gambar piramida Agung di Gizeh dan miniatur piramida dari karton yang telah guru sediakan.
Kemudian tiap kelompok diberi lembar kerja siswa dan meminta siswa dalam kelompok untuk mengamati dan mengemukakan pendapatnya.
Setelah selesai guru meminta salah satu kelompok untuk menuliskan jawabannya di papan tulis dan sekaligus mengkomunikasikan dengan
kelompok lain dari mana jawaban tersebut diperoleh atau alasannya
mendapatkan jawaban tersebut. Kelompok lain mendengarkan dan memberikan pertanyaan serta mengomentarinya dan menambahkan
jawaban sesuai dengan kelompok masing-masing. Guru menyikapi semua jawaban yang benar, maka guru membenarkan semua jawaban,
kemudian guru memberi kesempatan berpikir siswa dari semua alternatif jawaban yang benar, jawaban mana yang mana yang paling
benar. Guru memperluas permasalahan dengan mengajukan pertanyaan,
“Bagaimana kalau kita dalam mencari ciri-ciri piramida masih bingung dan ternyata menemukan bentuk lain yang seperti piramida limas segi
tiga dan limas segi lima? ”. Tentunya bila masih salah dalam menulis
ciri-cirinya dan malah menemukan bentuk yang lain, maka cara yang paling mudah adalah dengan cara menghitung banyak sisi, rusuk, titik
sudut dan melihat bentuk sisi alas, sisi atas dan sisi tingginya. Guru membagi lembar kerja siswa pada masing-masing kelompok berkaitan
dengan menentukan sifat-sifat limas segitiga, limas segiempat dan limas segilima berdasarkan banyak sisi, rusuk, titik sudut dan bentuk sisi alas,
sisi atas dan sisi tingginya. Setelah selesai guru meminta salah satu kelompok untuk
menuliskan jawabannya
di papan
tulis dan
sekaligus mengkomunikasikan dengan kelompok lain dari mana jawaban tersebut
diperoleh atau alasannya mendapatkan jawaban tersebut. Kelompok lain mendengarkan dan memberikan pertanyaan serta mengomentarinya
dan menambahkan jawaban sesuai dengan kelompok masing-masing
bila jawaban kelompok yang menulis di depan masih kurang. Guru menyikapi semua jawaban yang benar, maka guru membenarkan semua
jawaban, kemudian guru memberi kesempatan berpikir siswa dari semua alternatif jawaban yang benar, jawaban mana yang mana yang
paling benar. Setelah itu guru mengajukan pertanyaan kepada siswa,
“Kira-kira kalau piramida Agung di Gizeh tadi termasuk bangun limas
apa?”. Siswa diharapkan dapat menjawab bahwa piramida Agung merupakan
salah satu contoh bangun limas segiempat. Untuk memperdalam pengetahuan siswa tentang bangun prisma,
guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, apa persaman antara prisma segitiga dan limas segiempat. Siswa diharapkan dapat menjawab
pertanyaan tersebut. Setelah itu guru mengajak siswa belatih menggambar salah
bangun ruang limas pada kertas yang telah guru sediakan. Salah satu siswa
mempresentasikan gambar
yang dibuat
dengan cara
menggambarkan di papan tulis. Siswa yang lain memperhatikan dan bila masih salah siswa lain boleh membetulkan. Bagi siswa yang masih
salah dalam menggambar, siswa menggambar lagi gambar prisma yang benar pada kertas yang telah guru sediakan tadi.
Sebagai kegiatan akhir, guru menjelaskan kembali tentang materi yang telah dipelajari hari itu dan memberikan kesempatan pada siswa
untuk bertanya bila masih belum mengerti. Kemudian guru memberikan kesimpulan bersama-sama siswa dan mengucapkan salam penutup.
Pada pertemuan kedua yaitu 2 JP 35 menit yang dilakukan guru pertama kali adalah mengucapkan salam dan mengabsen kehadiran
siswa. Setelah berdoa guru menunjukkan bangun ruang kerucut. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, “Apa bentuk dari bangun ini?
Setelah melakukan tanya jawab, guru memberitahu tentang tujuan pembelajaran hari itu yaitu menyebutkan sifat-sifat bangun ruang
kerucut dan menggambar bangun ruang kerucut. Setelah itu guru membagi siswa dalam kelompok seperti pada pertemuan pertama.
Setelah selesai membagi kelompok, guru bercerita tentang Andi yang disuruh ibunya untuk membeli caping di pasar dan ternyata di jalan
Andi lupa bentuk dari caping itu. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa,
“Dapatkah kalian membantu Andi untuk memberitahu bentuk dari caping
?”. Tindakan selanjutnya, guru menjelaskan tugas yang akan dikerjakan siswa dalam kelompok yang berupa menemukan ciri-ciri
dari caping dengan cara mengamati caping yang telah guru sediakan. Kemudian tiap kelompok diberi lembar kerja siswa dan meminta siswa
dalam kelompok untuk mengamati dan mengemukakan pendapatnya. Setelah selesai guru meminta salah satu kelompok untuk menuliskan
jawabannya di papan tulis dan sekaligus mengkomunikasikan dengan kelompok lain dari mana jawaban tersebut diperoleh atau alasannya
mendapatkan jawaban tersebut. Kelompok lain mendengarkan dan memberikan pertanyaan serta mengomentarinya dan menambahkan
jawaban sesuai dengan kelompok masing-masing. Guru menyikapi semua jawaban yang benar, maka guru membenarkan semua jawaban,
kemudian guru memberi kesempatan berpikir siswa dari semua alternatif jawaban yang benar, jawaban mana yang paling benar.
Guru memperluas permasalahan dengan mengajukan pertanyaan, “Bagaimana kalau kita dalam mencari caping juga masih bingung?”.
Tentunya bila masih salah dalam menulis ciri-cirinya, maka cara yang paling mudah adalah dengan cara menghitung banyak sisi, rusuk, titik
sudut dan melihat bentuk sisi alas, sisi atas dan sisi tingginya. Guru membagi lembar kerja soal siswa pada masing-masing kelompok
berkaitan dengan menentukan sifat-sifat kerucut berdasarkan banyak sisi, rusuk, titik sudut dan bentuk sisi alas, sisi atas dan sisi tingginya.
Setelah selesai guru meminta salah satu kelompok untuk menuliskan
jawabannya di
papan tulis
dan sekaligus
mengkomunikasikan dengan kelompok lain dari mana jawaban tersebut diperoleh atau alasannya mendapatkan jawaban tersebut. Kelompok
lain mendengarkan dan memberikan pertanyaan serta mengomentarinya dan menambahkan jawaban sesuai dengan kelompok masing-masing
bila jawaban kelompok yang menulis di depan masih kurang atau salah. Guru menyikapi semua jawaban yang benar, maka guru membenarkan
semua jawaban, kemudian guru memberi kesempatan berpikir siswa dari semua alternatif jawaban yang benar, jawaban mana yang mana
yang paling benar. Untuk memperdalam pengetahuan siswa tentang bangun kerucut,
guru mengajukan beberapa pertanyaan bebas kepada siswa, seperti apa
persamaan dan perbedaan kerucut dan tabung. Siswa diharapkan dapat menjawab pertanyaan tersebut.
Setelah itu guru mengajak siswa belatih menggambar kerucut pada kertas yang telah guru sediakan. Bila siswa sudah selesai
menggambar, salah satu siswa mempresentasikan gambar yang dibuat dengan cara menggambarkan di papan tulis. Siswa yang lain
memperhatikan dan bila masih salah siswa lain boleh membetulkan. Bagi siswa yang masih salah dalam menggambar, siswa menggambar
lagi gambar krucut yang benar pada kertas yang telah guru sediakan tadi.
Sebagai kegiatan akhir, guru menjelaskan kembali tentang materi yang telah dipelajari hari itu dan memberikan kesempatan pada siswa
untuk bertanya bila masih belum mengerti. Kemudian guru memberikan kesimpulan bersama-sama siswa.
Kemudian guru menjelaskan cara mengerjakan soal evaluasi yang telah dibagikan pada masing-masing siswa. Pada waktu mengerjakan
soal evaluasi siswa mengerjakan dengan tenang. Setelah siswa selesai mengerjakan guru menutup pelajaran dengan doa sebelum istirahat.
c. Observasi Pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan terhadap
pembelajaran yang sedang berlangsung. Melalui tahap ini guru melaksanakan pembelajaran pada RPP yang telah dibuat dengan
menggunakan pendekatan PMRI.
Pada tahap opservasi ini peneliti menganalis berupa minat belajar dan prestasi belajar. Pada minat belajar data diukur dengan
menggunakan angket yang dapat dilihat pada lampiran 4. Angket
diberikan pada masing-masing siswa setelah kegiatan pembelajaran pada siklus II selesai. Hasil dari angket minat belajar adalah:
Tabel 19: Data Minat Belajar Siklus II
Skor Kriteria
f Rata-
rata Skor
Tertinggi Skor
Terendah
52 - 64
Sangat tinggi
15 57,69
52,81 61
40 42
– 51
Tinggi
10 38,46
36 – 41
Cukup
1 3,85
29 – 35
Rendah
29
Sangat rendah
26 100
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa minat belajar siswa setelah menggunakan pendekatan PMRI atau pada siklus II mengalami
peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi awal dan siklus I. Pada siklus II tidak ada 0 siswa yamg memiliki minat sangat rendah,
tidak ada 0 siswa yang memiliki minat rendah, 1 siswa 3,85 memiliki minat cukup , 10 siswa 38,46 memiliki minat tinggi dan
15 siswa 57,69 memiliki minat sangat tinggi dengan rata-rata skor minat belajar 52,81 dan skor tertinggi adalah 61 dan skor terendah
adalah 40. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini:
Gambar 17: Diagram Data Minat Belajar Siklus II Pada prestasi belajar data diambil dari nilai ketuntasan belajar
siswa yang telah ditentukan atau yang telah mencapai KKM yaitu 60. Berdasarkan hasil tes evaluasi II diketahui bahwa nilai siswa dapat
dilihat melalui tabel di bawah ini: Tabel 20: Data Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus II
No Kode Siswa
Nilai Ketuntasan Belajar
Ya Tidak
1. A1
75 √
2. A2
93,75 √
3. A3
100 √
4. A4
87,5 √
5. A5
68,75 √
6. A6
56,25 √
7. A7
87,5 √
8. A8
56,25 √
9. A9
68,75 √
10. A10
75 √
11. B1
50 √
12. B2
68,75 √
13. B3
50 √
14. B4
93,75 √
15. B5
62,5 √
16. B6
87,5 √
17. B7
75 √
18. B8
100 √
19. B9
75 √
20. B10
37,5 √
21. C1
68,75 √
57,69 38,46
3,85 Sangat
Tinggi Tinggi
Cukup Rendah
Sangat rendah
10 20
30 40
50 60
70
22. C2
75 √
23. C3
68,75 √
24. C4
93,75 √
25. C5
87,5 √
26 C6
75 √
Jumlah 1937,5
21 5
Persentase 80,77
19,23 Rata
–Rata 74,52
Nilai Tertingi 100
Nilai terendah 37,5
Dari tabel di atas diketahui bahwa rata-rata prestasi belajar adalah 74,52. Siswa yang tuntas mencapai KKM sebanyak 21 siswa dan
siswa yang belum tuntas mencapai KKM sebanyak 5 siswa. Nilai maksimal adalah 100 dan nilai minimal adalah 37,5. Secara ringkas
tabel di atas dapat dikelompokkan sebagai berikut: Tabel 21: Data Prestasi Belajar Siklus II
Nilai Kriteria
f Rata-rata
81 – 100
Sangat tinggi 9
34,61 74,52
66 – 80
Tinggi 11
42,31 56
– 65 Cukup
3 11,54
46 – 55
Rendah 2
7,69 46
Sangat rendah 1
3,85
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 1 siswa 3,85 yang memiliki prestasi sangat rendah, ada 2 siswa 7,69
yang memiliki prestasi rendah, ada 3 siswa 11,54 yang memiliki prestasi cukup, ada 11 siswa 42,31 yang memiliki prestasi tinggi
dan ada 9 siswa 34,61 yang memiliki prestasi belajar sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini
Gambar 18: Diagram Data Prestasi Belajar Siklus II
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat belajar matematika dan
prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Kanisius Minggir.
d. Refleksi Selama
siklus II
keseriusan siswa
dalam mengikuti
pembelajaran meningkat. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan skor pada data minat belajar dan peningkatan pada rata-
rata prestasi belajar selain itu proses pembelajaran berjalan dengan lancar.