Pembelajaran Matematika: Sifat-sifat Bangun Ruang

berbentuk segiempat. Oleh karena sisi tegaknya berbentuk segitiga, maka limas tidak mempunyai sisi atas, tetapi memiliki titik puncak. Gambar 9. Limas Segiempat Sifat-sifat limas segiempat Banyak sisi 5 sisi Banyak rusuk 8 rusuk Banyak titik sudut 5 titik sudut Bentuk sisi tegak Segitiga Bentuk sisi alas segi empat Puncak 1 titik 3 Limas Segilima Limas segilima merupakan bangun ruang yang memiliki sisi tegak berbentuk segitiga, dan sisi alas berbentuk segilima. Oleh karena sisi tegaknya berbentuk segitiga, maka limas tidak mempunyai sisi atas, tetapi mempunyai titik puncak. Titik puncak Sisi tegak Sisi alas Gambar 10. Limas Segilima Sifat-sifat limas segilima Banyak sisi 6 sisi Banyak rusuk 10 rusuk Banyak titik sudut 6 titik sudut Bentuk sisi tegak Segitiga Bentuk sisi alas Segilima Puncak 1 titik d. Kerucut Kerucut merupakan bangun ruang berbentuk limas yang alasnya berupa lingkaran. Gambar 11. Kerucut Titik puncak Sisi tegak Sisi alas Alas Lingkaran Selimut kerucut Titik puncak Sifat-sifat kerucut Banyak sisi 2 sisi Banyak rusuk 1 rusuk Banyak titik sudut Tidak mempunyai Bentuk sisi alas Lingkaran Puncak 1 titik Bentuk sisi tegak Melengkung selimut kerucut

F. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Asteria Agusti Rani 2011 dengan judul “Aktifitas dan Minat Belajar Siswa Kelas V Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia PMRI Di SD Gambiranom Yogyakarta ”. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas V-B dengan jumlah 18 siswa. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa: 1 delapan puluh persen siswa dalam kelas melaksanakan aktivitas belajar yang meliputi aktivitas oral, motor, dan mental dalam intensitas yang tinggi; 2 siswa melakukan aktivitas oral menjawab pertanyaan, menyampaikan dan menjelaskan secara rinci pemecahan masalah, menyampaikan pendapat, mengajukan pertanyaan, serta menanggapi penyelesaian masalah dan komentar teman sekelas; 3 siswa melakukan aktivitas motor membuat model bangun ruang berbentuk bebas, balok, dan kubus, kemudian membuat sketsanya, serta melakukan pengukuran rusuk atau panjang, lebar, dan tinggi benda berbentuk balokkubus sebagai dasar pengukuran volume; 4 siswa melakukan aktivitas mental memahami pertanyaan, memahami instruksi, mencari hubungan, mengambil kesimpulan, menemukan rumus volume balokkubus, membandingkan hasil kerja dengan hasil kerja siswa lain, serta menemukan penerapan matematika dalam hidup sehari-hari; dan 5 siswa memiliki minat yang terhadap pembelajaran matematika menggunakan pendekatan PMRI. Penelitian yang dilakukan oleh Purnama Dewi 2011 dengan judul “Penerapan Pembelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan Realistik Di Kelas V SD Negeri 27 Pemulutan “. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 27 Pemulutan dengan jumlah subjek yang diteliti sebanyak 20 siswa. Hasil penelitian diketahui bahwa aktivitas belajar siswa saat penerapan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia PMRI pada materi pembelajaran mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang rata-rata baik dengan persentase sebesar 67,92. Hasil belajar setelah penerapan PMRI pada materi pembelajaran mengidentifikasikan sifat-sifat bangun ruang rata-rata sebesar 89,21 atau berada pada kategori sangat baik.

G. Kerangka Berfikir

Fungsi minat dalam belajar lebih besar sebagai motivating force yaitu sebagai kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Untuk memperoleh hasil yang baik dalam belajar seorang siswa harus mempunyai minat terhadap pelajaran sehingga akan mendorong ia untuk terus belajar. Melihat hal tersebut maka peran guru di dalam kelas adalah untuk menumbuhkan minat belajar dalam diri siswa. Tumbuhnya minat dalam diri siswa terhadap mata pelajaran Matematika khususnya materi sifat-sifat bangun ruang dapat meningkatkan prestasi belajar. Salah satu cara untuk menumbuhkan minat dan prestasi belajar matematika disini adalah dengan menggunakan dunia nyata sebagai titik awal. Adapun pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran dengan pendekatan PMRI. Pembelajaran dengan pendekatan PMRI ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk pengembangan ide dan konsep matematika dengan menggunakan masalah yang riil sesuai dengan tahap pengalaman dan pengetahuaannya. Dari uraian diatas dapat diduga bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar Matematika dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah tradisional.

H. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangkan berpikir di atas maka dapat diajukan hipotesis bahwa: 1. Penggunakan model pembelajaran dengan pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat belajar dalam mata pelajaran Matematika pada kelas V semester genap tahun pelajaran 2011 2012 di SD Negeri Kanisius Minggir. 2. Penggunakan model pembelajaran dengan pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi belajar dalam mata pelajaran Matematika pada kelas V semester genap tahun pelajaran 2011 2012 di SD Kanisius Minggir. 47

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk kajian yang dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Dalam hal ini masalah yang dihadapi yaitu masih rendahnya minat belajar dan prestasi belajar dalam pembelajaran Matematika. Untuk itu, guru dan peneliti bermaksud meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Minggir dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI. Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif yang ditandai dengan adanya kerja sama antara guru bidang studi atau guru kelas dengan pihak peneliti. Guru berperan orang yang melakukan pembelajaran dan peneliti berperan sebagai pengamat yakni melakukan pengamatan selama pembelajaran berlangsung dan mencatat hasil temuan. Selain itu, dalam penelitian ini juga saling bekerjasama dalam melakukan evaluasi terhadap hasil temuan yang diperoleh dan melakukan revisi untuk pertemuan siklus berikutnya. Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart. Model penelitian ini terdiri dari atas adanya perencanaan, dan disertai dengan tindakan dan pengamatan saat penelitian, kemudian adanya refleksi dari semua kegiatan yang telah dilakukan dan merancang kembali apa yang akan direncanakan untuk tindakan selanjutnya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar di bawah ini: Siklus I Siklus II Gambar 12: Model Penelitian Kemmis dan Mc. Taggart. 1. Perencanaan Perencanaan merupakan suatu kegiatan merencanakan suatu tindakan yang akan dilakukan pada pelaksanaan tindakan. Dalam kegiatan perencanaan mencakup mencakup beberapa hal, antara lain: a identifikasi masalah, b analisis penyebab adanya masalah, dan c pengembangan bentuk tindakan yang akan dilakukan sebagai bentuk solusi atau pemecahan masalah. 2. Pelaksanaantindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas dilakukan mengacu pada apa yang direncanakan pada perencanaan. Pelaksanaan tindakan yang paling tepat yaitu mampu memecahkan masalah yang sedang dihadapi. setelah ditetapkan bentuk pelaksanaan tindakan, maka langkah berikutnya adalah mengimplementasikan tindakan dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan skenario pembelajaran yang sudah dibuat. Rencana Tindakan Rencana Tindakan Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Refleksi Refleksi 3. Pengamatanobservasi Kegiatan pengamatan atau observasi dalam penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara objektif tentang perkembangan proses pembelajaran. Merupakan suatu pengaruh dari pelaksanaan tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas dalam bentuk data. Atau dapat dikatakan sebagai kegiatan merekam informasi dampak dari pelaksanaan tindakan dengan atau tanpa alat bantu. Data yang dihimpun melalui pengamatan observasi meliputi data kuantitatif dan data kualitatif sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan. 4. Refleksi Refleksi dalam penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mengadakan upaya evaluasi yang dilakukan guru dan tim pengamat dalam penelitian tindakan kelas. Refleksi dilakukan dengan cara berdiskusi terhadap berbagai masalah yang muncul didalam kelas. Berdasarkan masalah yang muncul pada refleksi hasil perlakuan tindakan pada siklus pertama, maka akan ditentukan peneliti apakah tindakan yang dilakukan sudah mencapai tujuan atau belum. Melalui refleksi inilah peneliti menentukan keputusan untuk menentukan siklus lanjutan ataukah berhenti karena masalahnya sudah terpecahkan.

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Minggir yang terletak di Minggir III, Sendang Agung, Minggir, Sleman, Yogyakarta. 2. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah semua siswa kelas V yang berjumlah 29 siswa yang terdiri dari 14 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki.

Dokumen yang terkait

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Hubungan Antara sikap terhadap nilai-nilai edukatif matematika dengan prestasi edukasional matematika dg prestasi belajar siswa kelas 11 SMUN 1 Bekasi

0 4 126

Hubungan rasa percaya diri dengan prestasi belajar matematika siswa kelas V SDN Kramat Jati 19 Pagi

5 32 115

Peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media audio visual siswa kelas VIII semester II SMPN 2 Tangerang Selatan Tahun pelajaran 2013/2014

3 35 174

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Meningkatkan hasil belajar matematika melalui pendekatan pemecahan masalah pada siswa kelas V SD Negeri 2 Bone-Bone Kota Baubau pada pokok bahasan FPB dan KPK

0 0 12

Pengaruh kecerdasan interpersonal dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII

0 0 9

Peningkatan minat dan hasil belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran lectora siswa kelas V SDN Timuran Tahun 2016/2017

2 4 13

Hubungan motivasi belajar dan gaya belajar siswa dengan prestasi belajar matematika siswa mts Islamiyah Medan tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

4 24 150