Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Psikomotorik. Pada setiap aspek disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran dan rubrik penilaiannya.

2.1.2 Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Mengembangkan sebuah perangkat pembelajaran dibutuhkan model pengembangan yang disesuaikan dengan sistem pendidikan. Peneliti menggunakan model pengembangan perangkat pembelajara menurut Jerold E Kemp. Kemp dalam Trianto, 2013: 179 menguraikan bahwa pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Langkah-langkah dalam pengembangannya sangat berhubungan dengan aktivitas revisi. Selain itu pengembangan perangkat dapat diawali dari sudut manapun Kemp, et., 1994 dalam buku Trianto 2010: 81. Gambar 2. Model pengembangan perangkat Menurut Jerold E Kemp Morrison, 2011: 12 Unsur-unsur pengembangan perangkat pembelajaran menurut Kemp Ahmadi, 2014: 69 yaitu: 1. Instructional Problems Masalah Pembelajaran Tahapan ini dilakukan analisis tujuan berdasarkan masalah pembelajaran yang terdapat di dalam kurikulum yang berlaku untuk bahan kajian yang akan dikembangkan perangkatnya. 2. Leaner Characteristic Karakteristik Siswa Analisis karakteristik siswa yang akan menjadi tempat implementasi perangkat. Karakteristik yang dimaksud meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Sumber untuk memperoleh karakteristik siswa antara lain guru, kepala sekolah atau dokumen yang relevan. Ciri pribadi misalnya umur, sikap, ketekunan terhadap pelajaran. 3. Task Analysis Analisis Tugas Tahap analisis tugas merincikan isi mata ajar dalam bentuk garis besar untuk menguasai isi bahan kajian atau mempelajari keterampilan yang mencakup keterampilan kognitif, keterampilan psikomotor, dan keterampilan sosial. 4. Instructional Objectives Merumuskan Tujuan Pembelajaran Rumusan tujuan pembelajaran adalah tujuan pembelajaran khusus indikator hasil belajar yang diperoleh dari hasil analisis tujuan yang dilakukan pada tahap masalah pembelajaran. Perumuskan indikator berfungsi sebagai alat untuk mendesain pembelajaran, sebagai kerangka kerja dalam merencanakan cara mengevaluasi hasil belajar siswa dan sebagai panduan siswa dalam belajar. 5. Content Sequencing Urutan Isi Tahap ini isi pokok bahasan yang akan diajarkan diurutkan terlebih dahulu dari pengetahuan, prasyarat, familiaritas, kesukaran, minat, dan perkembangan siswa setelah diurutkan langkah selanjutnya menentukan strategi awal pembelajaran. 6. Instructional Strategies Strategi Pembelajaran Strategi Pembelajaran yang digunakan menggambarkan urutan dan metode pembejaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 7. Designing the Message Pemilihan Media atau Sumber Belajar Alat dan bahan harus disesuaikan dengan tujuan agar dapat membantu keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran. Sumber belajar yang dipilih harus disiapkan dengan baik, untuk memenuhi tujuan pembelajaran antara lain, memotivasi siswa dengan menarik dan menstimulasi perhatian pada materi pelajaran, melibatkan siswa, menjelaskan, dan menggambarkan isi materi dengan lebih jelas. 8. Development of Instruction Pengembangan Instruksi Setelah melengkapi proses analisis, mendesain media dan sumber belajar, langkah selanjutnya adalah menyiapkan semua bahan ajar seperti halaman web, bahan cetak, dan rekaman video. 9. Evaluation Instruments Instrumen Penilaian Instrumen Penilaian tes hasil belajar disusun berdasarkan tujuan pembelajaran khusus yang telah dirumuskan. Kriteria penilaian yang dilakukan adalah penilaian acuan patokan sehingga tes hasil belajar yang dikembangankan harus dapat mengukur tingkat pencapaian tujuan pembelajaran khusus. 10. Formative Evaluation Evaluasi Formatif Penilaian formatif adalah penelitian yang digunakan setiap satu unit proses pembelajaran. Penelitian ini berguna untuk menemukan kelemahan dalam perencanaan pembelajaran sehingga berbagai kekuarangan ini dapat dihindari sebelum program digunakan secara luas. 11. Summative Evaluation Penilaian Sumatif Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan utama pada akhir pembelajaran. Sumber informasi utama kemungkinan besar didapatkan baik dari hasil posttes dan uji akhir unit, dan uji akhir untuk pelajaran tertentu. 12. Confirmative Evaluation Evaluasi Penegasan Proses evaluasi penegasan merupakan proses untuk menentukan hasil desain yang telah dirancang tetap sesuai dari waktu ke waktu. 13. Planning Perencanaan dan Project Management Manajemen Proyek Aspek teknis perencanaan sangat berpengaruh dengan keberhasilan rancangan suatu pengembangan. Merencanakan pembelajaran merupakan suatu proses yang rumit sehingga menuntut pengembangan perangkat untuk selalu memperhatikan tiap-tiap unsur dan secara terus menerus menilai kembali hubungan setiap bagian rencana dengan tata keseluruhan, karena dalam setiap unsur terdapat pengaruh perkembangan unsur yang lain. 14. Implementation Pelaksanaan Selain mendesain instruksi, penting juga untuk merencanakan pelaksanaan. Pelaksanaan seperti evaluasi formatif dilakukan diawal dalam proses merancang instruksional. Perencanaan dalam pelaksanaan yang dilakukan seawal mungkin, dapat membantu memastikan kelancaran program instruksional. 15. Project Management Manajemen Proyek Manajemen proyek diperlukan untuk mengelola jadwal dan anggaran untuk proyek. Upaya yang diperlukan untuk manajemen proyek ditentukan oleh lingkup proyek. 16. Supprort Services Pelayanan Pendukung Pelayanan pendukung seperti: kebijakan kepala sekolah, guru mitra, tata usaha, serta tenaga-tenaga terkait dan layanan laboratorium dan juga perpustakaan. Oleh karena itu dibutuhkan anggaran dana, fasilitas, bahan, perlengkapan, pelayanan tenaga kerja, jadwal penyelesaian tahap perencanaan, dan pengembangan. 17. Revision Revisi Perangkat Pembelajaran Revisi perangkat pembelajaran dimaksudkan untuk mengevaluasi dan memperbaiki perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Revisi perangkat dilakukan berdasarkan saran dan penilaian yang diperoleh dari kegiatan validasi perangkat pembelajaran oleh pakar. Alasan peneliti memilih model pengembangan perangkat pembelajaran yang di paparkan oleh Kemp karena komponen yang dipaparkan pada model ini paling cocok dan sesuai dengan komponen yang akan dikembangkan terkait perangkat pembelajaran seperti Silabus, RPPTH, Materi ajar, Lembar Kerja Siswa LKS, dan Instrumen Penilaian. Komponen-komponen yang dikembangkan oleh peneliti akan dipaparkan sebagai berikut: a. Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar Fadlillah, 2014: 135. Silabus memuat tujuh ruang lingkup yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang mengacu kurikulum 2013 antara lain: a Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompeteni lulusan yang harus dimiliki siswa pada setiap tingkat kelas atau program, b Kompetensi dasar adalah kemampuan untuk mencapai kompetensi inti yang harus diperoleh siswa melalui pembelajaran, c Materi pembelajaran adalah setiap materi ajar yang akan disampaikan kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran, d Kegiatan pembelajaran adalah proses interaksi antar siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan sekitar, e Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa, f Alokasi waktu adalah beban waktu yang diberikan untuk setiap kompetensi yang akan dicapai, g Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. b. RPPTH Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian adalah suatu bentuk perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Komponen yang ada dalam cakupan RPPTH yaitu : a data sekolah, mata pelajaran, dan kelassemester, b materi pokok, c alokasi waktu, d tujuan pembelajaran, KD, dan indicator pencapaian kompetensi, e materi pembelajaran, metode pembelajaran, f media, alat, dan sumber belajar, g langkah-langkah kegiatan pembelajaran, h penilaian yang meliputi teknik, bentuk, dan pedoman penskoran. RPPTH memiliki komponen pelengkap yang bersifat terlampir atau terdapat diluar dari RPPTH yaitu LKS dan Penilaian. LKS Lembar Kerja Siswa adalah salah satu media bantu dalam kegiatan pembelajaran sebagai pelengkap pada rencana pelaksanaan pembelajaran. Unsur-unsur dalam LKS seperti informasi atau konteks permasalahan, dan pertanyaan atau perintah yang mengandung informasi yang bersifat terbuka atau membimbing. LKS berisikan petunjuk dari suatu tugas yang harus dikerjakan oleh siswa Hidayah dan Sugiarto, 2006: 8 dalam buku Abdul Majid 2013: 371. Tugas yang dikerjakan oleh siswa akan dinilai oleh guru. Penilaian merupakan proses mengumpulkan informasibukti melalui pengukuran, menafsirkan, mendeskripsikan, dan menginterprestasi bukti-bukti hasil pengukuran Fadillah, 2014: 202. Penilaian secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah dicapai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Penilaian dilakukan pada setiap aspek antara lain KI 1 menilai aspek spiritual hubungan dengan Tuhan, KI 2 menilai aspek sosial hubungan dengan sesama manusia, KI 3 menilai aspek kognitif pengetahuan, dan KI 4 menilai aspek psikomotorik keterampilan. Dari pemaparan tentang pengembangan perangkat pembelajaran dan komponennya, peneliti mendesain RPPTH, LKS dan penilaian yang sesuai dengan pedoman yang telah dibuat oleh pemerintah mengacu kurikulum 2013 didasarkan pada silabus, desain LKS disesuaikan dengan kebutuhan siswa dalam pencapaiannya terhadap kompetensi.

2.2 Penelitian yang Relevan