1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perencanaan adalah bagian paling penting dalam pendidikan bertujuan untuk menentukan arah yang akan dicapai. Perencanaan yang dilakukan
dengan baik maka hasil atau pengaruh yang dicapai akan terarah, berkaitan dengan penentuan yang akan dilakukan Daryanto, 2013: 108. Perencanaan
yang dibuat sebelum melaksanakan kegiatan merupakan proses untuk menentukan kemana harus pergi dan mengidentifikasi persyaratan yang
diperlukan dengan cara yang paling efektif dan efisien. Setiap melaksanakan kegiatan harus ada proses perencanaan yang disiapkan secara matang dan
baik. Perencanaan pendidikan merupakan penentu untuk melaksanakan usaha
manusia yang dapat membentukan fondasi manusia seutuhnya sehingga membutuhkan sistem pendidikan yang komprehensif
.
Proses pendidikan sendiri diselenggarakan untuk anak-anak yang dalam hal ini sudah menginjak
usia 7 tujuh tahun dengan anggapan anak seusia tersebut sudah memiliki tingkat pemahaman dan kebutuhan pendidikan yang sesuai. Penyelenggaraan
pendidikan dasar tidak lain adalah untuk membekali dasar pengetahuan, sikap serta keterampilan kepada siswa. Acuan dalam
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar disebut Kurikulum.
Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuaian dengan
lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian sesuai dengan jenjang pendidikan
Oemar, 2011: 18. Kurikulum di Indonesia mengalami perubahan dan perkembangan, untuk penyempurnaan kurikulum sebelumnya yaitu KTSP
2006. Pemerintah mengeluarkan kurikulum pendidikan yang baru yaitu Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 menekankan nilai-nilai karakter yang
diharapkan dapat menyiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, dengan tujuan menjawab berbagai masalah dan tantangan yang semakin rumit
dan kompleks Mulyasa, 2013: 8. Kurikulum SD 2013 yang diimplementasikan di SD melaksanakan
pembelajaran tematik integratif dan prosesnya menggunakan pendekatan saintifik. Pembelajaran tematik integratif yang dimaksud merupakan
pendekatan pembelajaran yang memadukan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Pendekatan saintifik adalah
pendekatan yang diarahkan untuk mendorong siswa dalam mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu, bertanya, bernalar, dan
mempresentasikan apa yang mereka peroleh setelah menerima materi pembelajaran
. Selain kreatif dan inovatif pendidikan karakter maupun budi pekerti luhur
dalam Kurikulum 2013 diterapkan dalam semua bidang studi. Implementasi Kurikulum 2013 harus didukung oleh perangkat pembelajaran yang berupa
media atau sarana digunakan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran di kelas. Perangkat pembelajaran yang dipersiapkan adalah Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Tematik Harian RPPTH dan lampirannya terdiri dari bahan ajarLKS, media pembelajaran, Instrumen penilaian yang berupa soal dan
kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian. Perangkat pembelajaran menjadi kebutuhan untuk membantu suksesnya proses pembelajaran dan
sebaiknya perangkat pembelajaran dibuat dan dirancang oleh guru sesuai dengan kebutuhan siswa. Pada kenyataannya banyak guru yang mampu dan
mengalami kesulitan dalam penyusunan perangkat pembelajaran. Mengingat pentingnya sebuah penyusunan perangkat pembelajaran maka peneliti
melakukan wawancara menggunakan instrumen analisis kebutuhan untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat pembelajaran yang saat ini dibutuhkan
di sekolah sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu KS guru kelas 1 SD Bopkri
Gondolayu, pada hari Selasa, tanggal 15 April 2013, pukul 20.00 WIB, diperoleh informasi bahwa guru sudah paham dengan perangkat pembelajaran
yang mengacu kurikulum 2013 tetapi membutuhkan pelatihan untuk pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu kurikulum 2013.
Kesulitan yang sangat dirasakan guru yaitu dalam pembuatan penilaian khususnya penilaian non tes. Guru sangat membutuhkan contoh nyata serta
pelatihan yang lebih mendetail tentang pembuatan serta pengembangannya. Dari segi waktu serta karakter siswa juga sangat berpengaruh dalam perangkat
pembelajaran yang
akan dibuat,
guru sangat
senang dalam
mengimplementasikan kurikulum ini sangat mengolah karakter dari masing- masing siswa dan dituntut untuk lebih kreatif dalam melakukan kegiatan
pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan perangkat pembelajaran sangatlah penting dibuat dan dikembangkan untuk membantu dalam perencanaan
kegiatan pembelajaran. Guru mengalami kesulitan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran tersebut.
Guru menyadari bahwa pemahamannya untuk mengembangkan perangkat pembelajaran masih sangat terbatas karena kurang adanya pelatihan atau
sosialisasi dari dinas pendidikan atau pemerintah maupun sekolah. Pemahaman guru terhadap pengembangan perangkat pembelajaran hanya
sebatas pembuatan RPPTH yang sama dengan kurikulum sebelumnya. Berdasarkan hasil wawancara dan melihat fakta-fakta tersebut, peneliti
akan mencoba untuk mengembangkan perangkat pembelajaran subtema kegiatan sore hari mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu 1
Sekolah Dasar, guna membantu guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang lengkap, jelas, baik, benar, serta membentuk karakter
dalam diri siswa.
1.2 Rumusan Masalah