Jenis Penelitian METODE PENELITIAN

50

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Peneliti menggunakan model penelitian Research and Development R D. Penelitian dan pengembangan R D adalah proses pengembangan dan validasi produk pendidikan Sanjaya, 2013: 129. Sugiyono, 2010: 409 mengungkapkan Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Prosedur pengembangan hanya sampai langkah 5 yaitu: 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 revisi desain. Penelitian mengenai penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH yang mengacu Kurikulum 2013 ini, peneliti mengadopsi langkah-langkah penelitian yang dikemukakan oleh Sugiyono 2010 serta Borg dan Gall Dalam Sanjaya, 2013: 133 tersebut dengan jenis penelitian Research and Development RD. Peneliti membatasi penelitian pengembangan ini sampai pada langkah revisi desain. Penelitian ini dilakukan hanya sampai langkah 5 karena perangkat ini digunakan untuk guru dan hanya cukup divalidasi dua guru kelas 1 SD dan dua pakar kurikulum 2013 kemudian di revisi, tidak sampai di uji cobakan karena keterbatasan waktu dan biaya. Borg and Gall memperbolehkan penelitian ini tidak sampai tahap 10 karena disesuaikan dengan kebutuhan peneliti dan penelitian ini bersifat longitudinal atau bertahap Borg and Gall dalam Sugiyono, 2010: 407. Jenis penelitian ini memiliki sepuluh langkah yang ditunjukkan pada gambar berikut : Gambar 3. Langkah-Langkah penggunaan Metode RD Sugiyono, 2010: 409 Dari bagan langkah-langkah penggunaan metode RD diatas, peneliti akan menjabarkan sepuluh langkah tersebut. 1. Potensi dan Masalah Penelitian ini ada karena potensi dan masalah yang ditemukan. Potensi adalah segala sesuatu yang bila dikembangkan akan memiliki nilai tambah sedangkan masalah adalah penyimpangan yang diharapkan dengan yang terjadi, masalah dapat diatasi melalui RD dengan cara meneliti. Potensi dan Pengumpula n data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Ujicoba Produk Revisi Produk Ujicoba Pemakaian Revisi Produk Produksi Massal 2. Mengumpulkan Informasi Setelah menemukan potensi dan masalah langkah selanjutnya adalah pengumpulan berbagai informasi yang dapat dipergunakan untuk bahan perencanaan produk tertentu dapat mengatasi suatu masalah yang dihadapi. 3. Desain produk Desain produk harus dibuat dalam bentuk gambar ataupun bagan, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menilai dan membuat suatu produk. Bidang pendidikan produk di desain berupa desain metode yang berupa rancangan metode pembelajaran baru. 4. Validasi desain Kegiatan untuk menilai rancangan produk yang telah dibuat. Validasi produk dilakukan oleh beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang telah dirancang. Kegiatan validasi ini bertujuan untuk memberikan penilaian terhadap desain produk baik dari segi kelebihan maupun kekurangan. 5. Revisi desain Setelah desain prodik melalui proses validasi dari pakar, jika produk yang dibuat diketahui kelemahan atau kekurangannya maka peneliti bertugas memperbaiki desain guna menghasilkan produk yang baik. 6. Ujicoba produk Setelah direvisi, produk diujicobakan. Ujicoba tahap awal dilakukan dengan simulasi penggunaan metode mengajar tersebut. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan informasi bahwa metode mengajar baru lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan metode yang lama. 7. Revisi produk Peneliti merevisi produk yang telah diujicobakan ke kelas yang lebih luas. 8. Ujicoba pemakaian Setelah produk yang telah direvisi diujicobakan ke kelas yang lebih luas maka dari ujicoba tersebut akan diketahui kekurangan atau hambatan yang berguna untuk perbaikan lebih lanjut. 9. Revisi produk Revisi produk dilakukan jika dalam ujicoba kelas luas terdapat kekurangan untuk menyempurnakan dan pembuatan produk baru lagi. 10. Produksi masal Produksi masal akan dilakukan jika produk yang dibuat dapat digunakan secara efektif dan efisien dalam beberapa pengujian pada kelas yang luas, maka produk dapat diproduksi masal dan diterapkan.

3.2 Prosedur Pengembangan