Penelitian Tahap I METODE PENELITIAN

8 Gambar 2. Proses pembuatan velva nanas acuan Mutiara, 2000

3.2.2. Penelitian Tahap I

Penelitian tahap I meliputi pembuatan tepung nanas dan pemilihan formulasi terpilih tepung nanas. Tujuan dari penelitian tahap ini adalah menentukan pengaruh jenis dan konsentrasi pati terhadap tepung nanas. Proses pembuatan tepung nanas, yaitu mula-mula nanas disortasi, dikupas kulitnya dan dibersihkan “mata” buahnya kemudian dicuci dan dipotong-potong. Kemudian nanas yang sudah dipotong diblansir selama 3 menit lalu dilakukan penghancuran sehingga didapat hancuran nanas. Setelah didapat hancuran nanas ditambahkan berbagai bahan pengisi pati, yaitu tapioka, maizena, dan sagu dengan konsentrasi 10, 15, dan 20. Formulasi tepung nanas dapat dilihat Pengadukan Sortasi Pencucian, pembersihan, dan pemotongan nanas Penghancuran buah dengan blender Pelarutan Adonan velva nanas Puree Air Asam sitrat 0.1 dan asam askorbat 0.1 dari bobot puree Gula pasir 25 dan CMC 0.5 dari bobot puree Pembekuan dalam votator Pengerasan Hardening Velva Nanas Nanas 9 pada Tabel 3. Adonan yang telah ditambahkan bahan pengisi pati selanjutnya dimasukkan ke dalam drum drying sehingga terbentuklah lembaran nanas yang selanjutnya dihaluskan dengan menggunakan blender dan jadilah tepung nanas. Proses pembuatan tepung nanas dapat dilihat pada Gambar 3. Selanjutnya terhadap tepung nanas yang dihasilkan dilakukan analisis kimia yang meliputi kadar air, kadar vitamin C, kadar serat, serta rendemen tepung nanas yang dihasilkan. Hasil analisis yang didapat selanjutnya digunakan untuk memilih tepung nanas terbaik dengan menggunakan uji pembobotan. Tabel 3. Formulasi Tepung Nanas Gambar 3. Proses Pembuatan Tepung Nanas JENIS PATI A Konsentrasi B 10 B 1 15 B 2 20 B 3 Tapioka A 1 A 1 B 1 A 1 B 2 A 1 B 3 Maizena A 2 A 2 B 1 A 2 B 2 A 2 B 3 Sagu A 3 A 3 B 1 A 3 B 2 A 3 B 3 Nanas Sortasi, pengupasan, pembersihan, pengupasan, dan pemotongan nanas Blansir 3 menit Penghancuran Hancuran nanas Konsentrasi pati: 10, 15, dan 20 Drum drying Lembaran nanas Blender Tepung nanas Bahan penstabil tapioka, maizena, sagu 10 Uji pembobotan dilakukan dengan cara memberikan bobot dalam persen pada masing-masing uji sehingga menghasilkan nilai 100. Kemudian nilai dari tiap-tiap uji diurutkan, nilai terbesar diberi nilai 9 dan terkecil diberi nilai 1. Namun untuk kadar air, yang diinginkan adalah kadar air terkecil sehingga kadar air terkecil diberi nilai 9 dan kadar air terbesar diberi nilai 1. Nilai bobot untuk masing-masing uji dapat dilihat pada Tabel 4. Nilai total akhir diperoleh dari akumulasi perkalian antara nilai peringkat dikalikan dengan bobot setiap parameter pengujian. Nilai total kemudian dirangking hingga diperoleh perlakuan terbaik. Tabel 4 . Nilai pembobotan pemilihan tepung nanas Karakteristik Dasar Pertimbangan Kepentingan Nilai Bobot Kadar Air Kadar air mempengaruhi umur simpan, penampakan dan tekstur. Kadar air yang rendah akan mencegah mikroba tidak tumbuh dan berkembang 20 0.2 Vitamin C Vitamin C merupakan potensi terbesar dari tepung nanas yang harus dipertahankan karena memberikan nutrisi yang diperlukan bagi tubuh 30 0.3 Kadar Serat Kadar serat bersifat netral karena kandungan serat pada setiap nenas cenderung tetap. Dalam hal ini, tepung nanas bukan sebagai sumber serat 20 0.2 Rendemen Besarnya nilai rendemen akan mengefisienkan sumber bahan baku dan biaya proses 30 0.3 Total 100 1.00

3.2.3. Penelitian Tahap II