2.4 Penelitian Terdahulu
Studi Irwanto 2005 mengenai infrastruktur memperlihatkan hubungan antara pembangunan infrastruktur, khususnya jalan raya dengan pertumbuhan
ekonomi di DKI Jakarta. Hasil studi ini memperlihatkan bahwa ketidakefisienan penggunaan lahan dan ketidakkonsistenan pengembangan Jakarta sebagai kota
jasa membuat pembangunan infrastruktur-infrastruktur tidak memberikan manfaat. Penambahan panjang dan lebar jalan non tol di DKI Jakarta berdampak
kontra produktif karena menurunkan output dan meningkatkan inflasi. Sedangkan penambahan panjang dan lebar jalan tol lebih dapat mendukung pertumbuhan
ekonomi dan menurunkan inflasi.
LPDRBR = -5,13 LLJnontol -1 + 4,19 LLJtol -1
keterangan: LPDRBR
= Logaritma pertumbuhan ekonomi kotamadya LLJnontol
= Logaritma luas jalan non tol LLJtol
= Logaritma luas jalan tol
Copo et.al 2005 dalam penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi alokasi pembangunan jalan menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
pembangunan jalan di Filiphina dibagi dalam tiga kelompok besar, yaitu faktor geografis, politik, dan aspek ekonomi. Faktor geografis terdiri dari kepadatan
penduduk dan jumlah kendaraan. Faktor politik terdiri dari dana yang dimiliki oleh pemerintah. Sedangkan faktor ekonomi terdiri dari GDP per Kapita, jumlah
tenaga kerja, dan perusahaan swasta yang berinvestasi. Pembangunan jalan tol dalam studi ini terlihat pada pertumbuhan panjang jalan dalam kilometer. Hasil
studi ini menyatakan bahwa semua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jalan berhubungan positif dengan pembangunan jalan di Filiphina, kecuali kepadatan
penduduk.
krt = art - bııpdrt + b2ıınvrt + b3n ofrt-n + b4 pert + b3n gcrt-n +b6ıert +
ert
keterangan: k
= panjang jalan pd
= kepadatan penduduk nv
= jumlah kendaraan ofr
= dana yang dimiliki oleh pemerintah pe
= peran perusahaan swasta gc
= GDPkapita e
= jumlah tenaga kerja
Studi Megantoro 2007 berjudul Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Investasi Pemerintah di Bidang Infrastruktur Transportasi Jalan di Provinsi Jawa Timur menggunakan empat variabel bebas, yaitu anggaran X1,
volume kendaraan X2, panjang jalan X3, dan PDRB X4 serta satu variabel bebas investasi Y dengan menggunakan metode regresi berganda. Hasil studi
menunjukkan bahwa fakor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi investasi pemerintah di bidang infrastruktur jalan tol adalah anggaran, volume kendaraan,
dan panjang jalan. Sedangkan PDRB tidak berpengaruh dan variabel yang memiliki pengaruh terbesar adalah variabel anggaran.
Berdasarkan hasil studi World Bank 1994 dari pengalaman negara lain, terdapat empat indikator pengembangan jalan tol di 18 negara, yaitu panjang
jalan tol yang beroperasi, produk domestik bruto per kapita, pemilik kendaraan, dan keterlibatan sektor swasta. Tabel 3. menunjukkan bahwa peran serta swasta
dalam pembangunan jalan tol sangat besar di Negara Asia dan amerika Latin, kecuali Jepang.
Tabel 3. Empat Indikator Pengembangan Jalan Tol di 18 Negara Negara
Panjang Total Jalan tol yang beroperasi
km PDB per
kapita US, 1997
Kendaraan per 1000 penduduk
1997 Keterlibatan
Sektor Swasta
Argentina 197
9.700 151
Sedang Brazilia
856 6.300
67 Tinggi
Chili 2.5
11.600 109
Sedang China
4.735 3.460
8 Tinggi
Colombia 1.330
6.200 38
Tinggi Perancis
6.716 22.700
521 Sedang
Hongkong 67.8
26.800 74
Tinggi Hungaria
254 7.400
272 Sedang
Indonesia 472
4.600 21
Tinggi Italia
6.440 21.500
679 Tinggi
Jepang 9.219
24.500 551
Rendah Malaysia
1.127 11.100
152 Tinggi
Mexico 6.061
7.700 133
Tinggi Filiphina
168 3.200
12 Tinggi
Spanyol 2.255
16.400 457
Tinggi Thailand
91 8.800
105 Sedang
Inggris 8
21.200 406
Tinggi Amerika
7.363 30.200
760 Rendah
2.5 Kerangka Pemikiran