PDB per Kapita Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Jalan Tol di Indonesia

5.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Jalan Tol di Indonesia

Hasil regresi dengan menggunakan metode kuadrat terkecil yang kemudian disempurnakan dengan regresi komponen utama menghasilkan persamaan regresi seperti yang terdapat pada persamaan 5.5. Hasilnya menunjukkan bahwa semua variabel memiliki koefisien yang positif dan signifikan terhadap panjang jalan tol. Selain itu keragaman mampu dijelaskan oleh faktor-faktor dalam model sebesar 86,1 persen sedangkan sisanya 13,9 persen dijelaskan oleh faktor lain di luar model. Sedangkan pengaruh masing-masing variabel terhadap panjang jalan tol akan dibahas sebagai berikut.

5.3.1 PDB per Kapita

Produk Domestik Bruto per Kapita merupakan indikator tingkat kesejahteraan masyarakat. Semakin besar nilai PDB per Kapita Indonesia maka bisa dikatakan semakin sejahtera masyarakat Indonesia. PDB per Kapita ini bisa dijadikan tolak ukur kesejahteraan masyarakat karena dihitung berdasarkan jumlah penduduk Indonesia. Tingkat kesejahteraan masyarakat juga ternyata bisa mendorong pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan tol. Dalam penelitian ini PDB per Kapita memiliki pengaruh nyata terhadap pertambahan panjang jalan tol yang menjadi tolak ukur perkembangan jalan tol di Indonesia. PDB per Kapita bisa dikatakan berpengaruh nyata karena secara uji statistik menunjukkan bahwa nilai t-hitung lebih besar dibandingkan t-tabel. Besaran pengaruh PDB per Kapita terhadap panjang jalan tol dapat digambarkan oleh koefisien yang memiliki pengaruh positif . Jika PDB per Kapita Indonesia meningkat sebesar 1 persen, cateris paribus maka panjang jalan tol di Indonesia akan meningkat sebesar 0,3422 persen atau sebesar 2,6 km. PDB per Kapita menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Peningkatan PDB per Kapita bisa diakibatkan oleh semakin tingginya aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat, baik kegiatan produksi, distribusi, maupun konsumsi. Dalam melakukan kegiatan ekonomi akan terjadi perpindahan barang dari satu tempat ke tempat lainnya atau mobilisasi barang, jasa, maupun orang. Jalan merupakan sarana dan prasarana bagi mobilitas barang dan jasa tersebut. Namun semakin tinggi aktivitas ekonomi masyarakat maka akan terjadi kepadatan di jalan atau kemacetan. Sehingga akan mendorong pembangunan jalan tol sebagai jalan alternatif yang bebas hambatan. Salah satu pembentuk nilai PDB adalah investasi, semakin tinggi investasi maka akan meningkatkan nilai PDB. Infrastruktur seperti jalan tol merupakan salah satu pertimbangan bagi investor untuk menanamkan dananya. Meningkatkan minat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia akan mendorong pembangunan jalan tol. Sehingga peningkatan pada PDB atau PDB per Kapita akan mendorong perkembangan jalan tol yang digambarkan melalui penambahan panjang jalan tol. Di Indonesia pembangunan jalan tol dan infrastruktur fisik lainnya sebagian dibiayai oleh PDB. Oleh karena itu peran penting PDB dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan tol tidak bisa dikesampingkan. Namun pada kenyataannya pendanaan pembangunan infrastruktur oleh PDB dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Sehingga pembangunan jalan tol di Indonesia cenderung lambat karena dana yang ada menurun tiap tahunnya meskipun PDB bukanlah sumber utama pembangunan infrastruktur. Penurunan pendanaan pembangunan infrastruktur tentu berpengaruh pula pada dana pembangunan jalan tol yang ikut menurun. Gambar 6. Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur oleh PDB Sumber: Laporan Tahunan Bank Indonesia 2007 Grafik di atas memperlihatkan bahwa sejak tahun 1993 hingga tahun 2002 pendanaan pembangunan infrastruktur oleh PDB cenderung menurun. Pada tahun 1993 sekitar 5.2 persen dari PDB menjadi seumber pembangunan infrastruktur. Sedangkan pada tahun 2002 hanya sekitar 2.5 persen dari PDB. Hal ini bisa menjadi salah satu penyebab terlambatnya pembangunan infrastruktur di Indonesia termasuk pembangunan jalan tol.

5.3.2 Tenaga Kerja