Akuntabilitas Jejaring kelembagaan Analisis Keberlanjutan Kelembagaan dan Tingkat Partisipasi Kelompok dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) (Kasus: Gabungan Kelompok Tani “Jaya Tani” Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupat

6.4 Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah ukuran pertanggungjawaban pengurus terhadap anggota Gapoktan dan pihak terkait lainnya dilihat dari adanya laporan atau dokumen mengenai kegiatan dan keuangan. Responden diberikan empat pernyataan yang menunjukan tingkat seberapa besar penerapan prinsip-prinsip akuntabilitas di Gapoktan. Masing-masing diberikan empat jawaban. Untuk setiap jenis jawaban memiliki bobot skor yang berbeda. Dibawah ini disajikan Tabel tingkat penerapan prinsip-prinsip akuntabilitas dalam Gapoktan Jaya Tani. Tabel 20. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Tingkat Penerapan Prinsip-Prinsip Akuntabilitas dalam Gapoktan Jaya Tani No Akuntabilitas Jumlah Persentase 1 Rendah 13 43,3 2 Tinggi 17 56,7 Total 30 100,0 Tabel 20 memperlihatkan bahwa sebagian besar responden 56,7 mangatakan bahwa pengurus telah memiliki dokumen-dokumen yang berhubungan kegiatan kelompok. Namun untuk dokumen-dokumen mengenai keuangan kelompok hampir semua responden mengatakan pengurus belum memiliki laporan keuangan kelompok, selain itu laporan-laporan pertanggung jawaban umumnya belum dapat dilaporkan secara berkala.

6.5 Jejaring kelembagaan

Jejaring kelembagaan adalah ukuran seberapa kuat relasi kerjasama yang terbangun antar kelembagaan didalam dan diluar komunitas BPP, Koptan, KUD, Bank, perusahaan, pemerintah. Responden diberikan sembilan pernyataan yang menunjukan seberapa kuat relasi kerjasama yang sudah dibangun Gapoktan. Masing-masing diberikan empat jawaban. Untuk setiap jenis jawaban memiliki bobot skor yang berbeda. Dibawah ini disajikan Tabel tingkat kekuatan jejaring Gapoktan Jaya Tani. Tabel 21. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Tingkat Kekuatan Jejaring yang Terbangun Gapoktan Jaya Tani No Jejaring Kelembagaan Jumlah Persentase 1 Lemah 15 50,0 2 Kuat 15 50,0 Total 30 100,0 Tabel 21 memperlihatkan bahwa komposisi responden antara yang mengatakan kuat dan lemah adalah seimbang hal ini disebabkan karena perbedaan keanggotaan kelompok tani dari responden. Beberapa program kerjasama misalnya antara PT Nutrimas dengan Gapoktan yaitu bantuan pinjaman saprodi pertanian, tidak semua Poktan anggota Gapoktan mendapat pinjaman atau kerjasama tersebut. Dari delapan Poktan yang tergabung ke dalam Gapoktan Jaya Tani saat ini hanya dua Poktan yang baru dapat bekerjasama dengan PT Nutrimas yaitu Poktan Subur Tani dan Adil Tani. Bentuk kerjasama yang dilakukan saat ini berupa pinjaman benih dan pupuk cair bagi petani, pinjaman tersebut dibayar ketika masa panen telah tiba. Jejaring kerjasama yang terlihat masih sangat lemah adalah akses terhadap permodalan dan pemasaran, salah satunya disebabkan karena di tingkat lokal belum terdapat koperasi. Gapoktan juga belum bisa mengakses lembaga permodalan diluar komunitas misalnya Bank.

6.6 Tingkat Partisipasi Kelompok dalam Program SL-PTT

Dokumen yang terkait

Partisipasi Petani dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi non Hibrida

1 80 95

EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI DESA KEDALEMAN KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI

0 4 198

MOTIVASI PETANI DALAM MENGIKUTI PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (SL-PTT) PADI HIBRIDA DI DESA WATES KECAMATAN GADING REJO KABUPATEN TANGGAMUS

0 5 6

MOTIVASI PETANI DALAM MENGIKUTI PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (SL-PTT) PADI HIBRIDA DI DESA WATES KECAMATAN GADING REJO KABUPATEN TANGGAMUS

3 18 144

Adopsi Inovasi PTT pada Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.

0 1 19

JARINGAN KOMUNIKASI DALAM DIFUSI ADOPSI INOVASI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (Studi Perbandingan Jaringan Komunikasi Sosial terhadap Difusi Adopsi Program Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) pada Kelompok Tani Pulo Makmur dan Kelompok Tani Pulo Mulyo di Desa

0 1 20

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Partisipasi petani dalam kegiatan sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (sl-ptt) di Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen

0 0 73

Partisipasi Petani dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi non Hibrida

0 0 20

Partisipasi Petani dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi non Hibrida

0 0 11

PENDAMPINGAN PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT) JAGUNG DI PROVINSI ACEH

0 0 9