dalam Gapoktan atau Poktan sebagai sebuah lembaga yang mewadahi kegiatan pertanian di tingkat lokal masih sedikit, maka kedepannya diharapkan dibentuk
sebuah lembaga pertanian di tingkat lokal yang bisa mewadahi perempuan sehingga perempuan bisa lebih aktif misalnya dengan dibentuk organisasi
Kelompok Wanita Tani KWT.
5.2 Usia Responden
Jumlah dan persentase responden menurut usia di Gapoktan Jaya Tani dapat dilihat melalui Tabel 7.
Tabel 7.Jumlah dan Persentase Responden Menurut Usia di Gapoktan Jaya Tani
Tabel 7 menunjukan bahwa sebagian besar 50 persen responden berumur 31-40 tahun dan 40 persen berumur 50 tahun, artinya 90 persen responden
berumur diatas 30 tahun. Data tersebut mengindikasikan bahwa keanggotaan dalam sebuah Poktan atau Gapoktan didominasi oleh anggota dengan usia diatas
40 tahun. Hal tersebut disebabkan karena pada umumnya para pemuda yang ada di Desa Cibunian kurang tertarik dengan dunia pertanian, sehingga sebagian besar
dari mereka bekerja di sektor-sektor informal di perkotaan misalnya menjadi pedagang atau buruh pabrik di kota Bogor dan Jakarta. Melihat minat generasi
muda di Desa Cibunian yang terus menurun untuk aktif di pertanian sebaiknya ada upaya dari pemerintah untuk mendorong para pemuda untuk berpartisipasi di
pertanian misalnya dengan adanya kegiatan Sarjana masuk desa SMD di Desa Cibunian.
5.3 Tingkat Pendidikan Responden
Jumlah dan persentase responden berdasarkan tingkat pendidikan di Gapoktan Jaya Tani dapat dilihat melalui Tabel 8.
No
Usia Jumlah
Persentase
1
20-30 1
3,3
2
31-40 2
6,7
3
41-50 15
50,0
4
50 12
40,0 Total
30 100,0
Tabel 8. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Gapoktan Jaya Tani
No Tingkat Pendidikan
Jumlah Persentase
1
Tidak Sekolah 1
3,3
2
Lulus SD atau Sederajat 24
80,0
3
Lulus SMP atau Sederajat 2
6,7
4
Lulus SMA atau Sederajat 3
10,0 Total
30 100,0
Tabel 8 menunjukan bahwa sebagian besar 80 pendidikan terakhir responden adalah SD dan tidak ada satupun responden yang pendidikannya
sampai tingkat perguruan tinggi Diploma atau Sarjana, hal tersebut disebabkan karena akses masyarakat terhadap pendidikan di Desa Cibunian masih sangat
terbatas, saat ini saja sekolah formal yang ada yaitu setingkat SD dan hanya terdapat satu SMP yang lokasinya cukup jauh.
5.4 Jenis Pekerjaan Responden
Sebagian besar anggota Gapoktan Jaya Tani memiliki pekerjaan atau bermata pencaharian utama sebagai petani, namun ada beberapa orang yang
memiliki mata pencaharian ganda selain bertani, misalnya sebagai staf di kelurahankepala desa atau sebagai pedagang. Jumlah dan persentase responden
berdasarkan jenis pekerjaan di Gapoktan Jaya Tani dapat dilihat melalui Tabel 9. Tabel 9. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan di
Gapoktan Jaya Tani
No Jenis Pekerjaan
Jumlah Persentase
1
Pegawai Desa Kelurahan 2
6,7
2
Wiraswata 4
13,3
3
Petani 22
73,3
4
Buruh tani 2
6,7 Total
30 100,0
Berdasarkan data pada tabel diatas sebenarnya responden yang tergolong wiraswata dan pegawai desa pada dasarnya adalah sebagai petani juga akan tetapi
penggolongan mereka dilihat berdasarkan curahan waktu yang paling banyak diberikan responden terhadap jenis pekerjaannya.
5.5 Luas Lahan Responden
Jumlah dan persentase responden berdasarkan kepemilikan luas lahan di Gapoktan Jaya Tani dapat dilihat melalui Tabel 10.
Tabel 10.Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Kepemilikan Luas Lahan
No
Luas Lahan Jumlah
Persentase
1
≤ 0.25 Ha 3
10,0
2
0.25-0.50 Ha 13
43,3
3
0.50 Ha 14
46,7 Total
30 100,0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagaian besar responden 90 persen memiliki luas lahan 0.25 Ha, karena pada umumnya petani di desa
Cibunian adalah petani berlahan luas, lahan yang dimiliki pada umumnya adalah lahan pesawahan sehingga komoditi utama yang dihasilkan di Desa Cibunian
adalah padi.
5.6 Rata-rata Penghasilan Responden