keseluruhan hampir mencapai 13 Ha. Walaupun Poktan ini sudah lama terbentuk namun dilihat dari tingkat kemampuan kelompok, Poktan Karya Tani masih
tergolong pemula atau rendah. B. Poktan Adil Tani
Poktan Adil Tani berada di RW Cibunian dengan ketua yaitu Pak Odih S. Poktan ini terbentuk semenjak tahun 1997 dengan jumlah anggota yang terdaftar
saat ini yaitu 28 orang. Komoditi pertanian yang dikembangkan kelompok ini adalah padi-palawija-dan sayuran dengan luas lahan pertanian yang dikelola
keseluruhan mencapai 25 Ha. namun dilihat dari tingkat kemampuan kelompok, Poktan Adil Tani sudah tergolong lanjut atau sedang. Kegiatan kelompok yang
sedang aktif saat ini yaitu SL-PTT, kelompok ini juga mendapat bantuan permodalan dari program USAHA EKONOMI PRODUKTIF UEP sebesar
empat puluh juta rupiah. C. Poktan Subur Tani
Poktan Subur Tani berada di RW Muara II dengan ketua yaitu Pak Uci. Poktan ini terbentuk sejak tahun 1996 dengan jumlah anggota yang terdaftar saat
ini yaitu 49 orang. Komoditi pertanian yang dikembangkan kelompok ini adalah padi-palawija-dan sayuran dengan luas lahan pertanian yang dikelola keseluruhan
hampir 29 Ha. Dilihat dari tingkat kemampuan kelompok, Poktan Adil Tani sudah tergolong Madya atau tinggi. Seperti halnya Poktan lain Kegiatan
kelompok yang sedang aktif saat ini yaitu SL-PTT.
4.3 Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu SL-PTT
SL-PTT merupakan Sekolah Lapangan bagi petani dalam menerapkan berbagai teknologi usahatani melalui penggunaan input produksi yang efisien
menurut spesifik lokasi sehingga mampu menghasilkan produktivitas tinggi untuk menunjang peningkatan produksi secara berkelanjutan. Dalam SL-PTT petani
dapat belajar langsung di lapangan melalui pembelajaran dan penghayatan langsung mengalami, mengungkapkan, menganalisis, menyimpulkan dan
menerapkan melakukanmengalami kembali, menghadapi dan memecahkan masalah-masalah terutama dalam hal teknik budidaya dengan mengkaji bersama
berdasarkan spesifik lokasi.
SL-PTT Padi di Gapoktan Jaya Tani dilaksanakan pada masing-masing Kelompok Tani. Pada pelaksanaannya kegiatan SL-PTT di masing-masing Poktan
memiliki beberapa tahapan, yaitu: 1. Langkah pertama penerapan PTT adalah penyuluh bersama petani
melakukan Pemahaman Masalah dan Peluang PMP atau Kajian Kebutuhan dan Peluang KKP. Identifikasi masalah peningkatan hasil
di wilayah setempat dan membahas peluang mengatasi masalah tersebut, berdasarkan cara pengelolaan tanaman, analisis iklimcurah hujan,
kesuburan tanah, luas pemilikan lahan, lingkungan sosial ekonomi. 2. Langkah kedua adalah merakit berbagai komponen teknologi PTT
berdasarkan kesepakatan kelompok untuk diterapkan di lahan usahataninya.
3. Langkah ketiga, penyusunan RUK berdasarkan kesepakatan kelompok. 4. Langkah keempat, penerapan PTT.
5. Langkah kelima, pengembangan PTT ke petani lainnya Kegiatan SL-PTT ini berlangsung selama delapan minggu, pertemuan dan
diskusi dilakukan setiap satu minggu sekali. Materi yang diberikan kepada petani terdiri dari materi umum dan materi khusus, materi umum yaitu: 1 Petani
diberikan materi mengenai bagaimana pengamatan tanaman padi 2 Pemberian materi mengenai dinamika kelompok agar petani lebih termotivasi dalam setiap
tahapan kegiatan dari program SL-PTT. Kemudian materi khusus meliputi penggunaan benih unggul baru, penggunaan benih berkualitas, pemberian bahan
organik melalui pengembalian jerami ke sawah atau dalam bentuk kompos, penanaman bibit muda 21 hari, tanam sistem jajar legowo, pengairan secara
efektif dan efisien satu hari basah lima hari kering, penggunaan pupuk berimbang, pengendalian organisme pengganggu tanaman, penyiangan dengan
landak atau gasrok, penen tepat waktu, penanganan pasca panen. Dalam mendukung penerapan PTT ini setiap Kelompok Tani diberikan bantuan berupa
benih untuk 25 Ha sawah, pupuk untuk 1 Ha sawah, dan biaya konsumsi dalam setiap pertemuan.
4.4 Ikhtisar