Ikhtisar Analisis Keberlanjutan Kelembagaan dan Tingkat Partisipasi Kelompok dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) (Kasus: Gabungan Kelompok Tani “Jaya Tani” Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor).

4.4 Ikhtisar

Desa Cibunian merupakan desa yang memiliki potensi luar biasa dalam bidang pertanian, dengan kondisi alam yang mendukung, ketersediaan air yang melimpah, dan kondisi tanah yang subur, serta iklim yang mendukung tidak heran jika 70 persen masyarakatnya bekerja di sektor pertanian. Hampir 80 persen lahan digunakan untuk kebun dan pesawahan. Gapoktan Jaya Tani dibentuk pada tahun 2002 dengan tujuan sebagai wadah bagi para petani untuk saling berbagi informasi dan saling mendukung dalam kegiatan pertanian. Komoditas utama yang dikembangkan oleh para petani di Desa Cibunian adalah komoditas padi. Peran Desa ini sangat penting dalam menyediakan supply beras bagi Kecamatan Pamijahan, bahkan Kabupaten Bogor, dan bermuara pada supply beras nasional. Salah satu program dari pemerintah untuk mendorong peningkatan produksi beras nasional adalah program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu SL-PTT. Program tersebut saat ini sedang aktif pada masing-masing Poktan anggota Gapoktan Jaya Tani. Kegiatan SL-PTT ini berlangsung selama delapan minggu, pertemuan dan diskusi dilakukan setiap satu minggu sekali. Materi-materi yang diberikan berkaitan dengan bagaimana meningkatkan efisisensi dan produktivitas dalam pengelolaan padi. BAB V KARAKTERISTIK PETANI DAN HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT PARTISIPASI DALAM PROGRAM SL-PTT Responden dalam penelitian ini adalah petani anggota Gapoktan Jaya Tani yang berasal dari tiga kelompok tani yang dipilih berdasarkan perbedaan tingkat kemampuan kelompok yakni Poktan Karya Tani kemampuan pemula atau rendah, Poktan Adil Tani kemampuan lanjut atau sedang, Poktan Subur Tani kemampuan madya atau tinggi. Jumlah responden keseluruhan adalah 30 petani dengan rincian 6 orang dari anggota Poktan karya tani, 9 orang dari anggota Poktan Adil tani dan 15 orang dari Poktan Subur tani. Adapun karakteristik petani yang diidentifikasi dalam penelitian meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, luas kepemilikan lahan, dan rata-rata penghasilan setiap bulan.

5.1 Jenis Kelamin Responden

Dokumen yang terkait

Partisipasi Petani dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi non Hibrida

1 80 95

EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI DESA KEDALEMAN KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI

0 4 198

MOTIVASI PETANI DALAM MENGIKUTI PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (SL-PTT) PADI HIBRIDA DI DESA WATES KECAMATAN GADING REJO KABUPATEN TANGGAMUS

0 5 6

MOTIVASI PETANI DALAM MENGIKUTI PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (SL-PTT) PADI HIBRIDA DI DESA WATES KECAMATAN GADING REJO KABUPATEN TANGGAMUS

3 18 144

Adopsi Inovasi PTT pada Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.

0 1 19

JARINGAN KOMUNIKASI DALAM DIFUSI ADOPSI INOVASI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (Studi Perbandingan Jaringan Komunikasi Sosial terhadap Difusi Adopsi Program Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) pada Kelompok Tani Pulo Makmur dan Kelompok Tani Pulo Mulyo di Desa

0 1 20

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Partisipasi petani dalam kegiatan sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (sl-ptt) di Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen

0 0 73

Partisipasi Petani dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi non Hibrida

0 0 20

Partisipasi Petani dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi non Hibrida

0 0 11

PENDAMPINGAN PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT) JAGUNG DI PROVINSI ACEH

0 0 9