cukup panjang. Panjang pendeknya saluran komunikasi yang digunakan akan berpengaruh terhadap efektivitas penyampaian pesan. Bila
menyampaikan pesan-pesan yang panjang dan kompleks secara lisan, pesan- pesan tersebut dapat terdistorsi atau bahkan bertentangan dengan pesan
aslinya. Di samping itu, dalam menyampaikan suatu pesan, berbagai media komunikasi media tulisan maupun lisan dapat digunakan. Oleh karena itu,
perlu diperhatikan jenis atau sifat pesan yang akan disampaikan. Tahap Keempat : Penerima Menerima Pesan
Komunikasi antara seseorang dengan orang lain akan terjadi bila pengirim mengirimkan suatu pesan dan penerima menerima pesan tersebut.
Para penerima pesan harus dapat mendengar apa yang dikatakan dan memahami pesan-pesan yang disampaikan.
Tahap Kelima : Penerima Menafsirkan Pesan Setelah penerima menerima pesan, tahap berikutnya adalah
bagaimana dapat menafsirkan pesan. Suatu pesan yang disampaikan pengirim harus mudah dimengerti dan tersimpan didalam benak pikiran
penerima pesan. Selanjutnya, suatu pesan baru dapat ditafsirkan secara benar, bila penerima pesan telah memahami isi pesan sebagaimana yang
dimaksud pengirim pesan. Tahap Keenam : Penerima Memberi Tanggapan dan Umpan Balik ke
Pengirim Umpan balik feedback adalah penghubung akhir dalam suatu mata
rantai komunikasi. Umpan balik tersebut merupakan tanggapan penerima pesan yang memungkinkan pengirim untuk menilai efektivitas suatu pesan.
2.1.2 Fungsi Komunikasi
Menurut William I Gorden dalam Mulyana 2005, fungsi komunikasi adalah :
a. Fungsi Sosial
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi
diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang
menghibur dan memupuk hubungan dengan orang lain. Melalui komunikasi dapat bekerja sama dengan anggota masyarakat lainnya
keluarga, kelompok belajar, kelompok tempat tinggal dan sosial secara keseluruhan untuk mencapai tujuan bersama.
b. Fungsi Ekspresif
Fungsi komunikasi ekspresif adalah untuk menyatakan ekspresi dari seseorang ketika melakukan proses komunikasi. Komunikasi ekspresif
tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk
menyatakan perasaan emosi. Perasaan tersebut dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal.
c. Fungsi Ritual
Komunikasi ritual merupakan sebuah fungsi komunikasi yang digunakan untuk pemenuhan jati diri manusia sebagai individu, sebagai anggota
komunitas sosial dan sebagai salah satu unsur dari alam semesta. Individu yang melakukan komunikasi ritual berarti menegaskan
komitmennya kepada tradisi keluarga, suku, bangsa dan ideologi, atau agamanya.
d. Fungsi Instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum yaitu menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan
keyakinan dan mengubah perilaku, atau menggerakan tindakan, serta menghibur. Bila diringkas, kesemua tujuan tersebut dapat disebut
membujuk bersifat instrumen. Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja digunakan untuk menciptakan atau membangun hubungan, namun
untuk menghancurkan hubungan tersebut Concrad dalam Tubbs 2001, mengidentifikasi tiga 3 fungsi
komunikasi dalam organisasi, yaitu : a.
Fungsi Perintah Komunikasi memperbolehkan anggota organisasi membicarakan,
menerima, menafsirkan dan bertindak atas suatu perintah. Dua 2 jenis komunikasi yang mendukung pelaksanaan fungsi ini adalah pengarahan
dan umpan balik. Tujuannya untuk memengaruhi anggota lain dalam organisasi. Hasil fungsi perintah adalah koordinasi antara sejumlah
anggota yang saling bergantung dalam organisasi tersebut. b.
Fungsi relasional Komunikasi memperbolehkan anggota organisasi menciptakan dan
mempertahankan bisnis produktif dan hubungan personal dengan anggota organisasi lain.
c. Fungsi manajemen ambigu
Komunikasi adalah alat untuk mengatasi dan mengurangi ketidakjelasan yang melekat dalam organisasi.
2.1.3 Peran Komunikasi