tugasnya. Komunikasi dirasakan terjalin dengan sangat baik, begitu juga hubungan seluruh karyawan dari berbagai tingkatan jabatan.
Karyawan dapat bekerja dengan tenang tanpa adanya tekanan dan rasa takut karena dalam memberikan tugasinstruksi atasan berada dalam
kondisi yang stabil. Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi karyawan adalah dengan memberikan pujian, di departemen ini atasan maupun
bawahan sering memberikan pujian, sehingga membuat karyawan termotivasi untuk bekerja lebih baik.
4.5. Uji Asumsi Klasik
Uji penyimpangan asumsi klasik digunakan asumsi klasik untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dan heteroskedastis dalam suatu
model regresi Priyatno, 2009.
4.5.1 Uji Normalitas
Pada penelitian ini metode yang digunakan untuk melihat normalitas data adalah dengan cara mencermati titik-titik data pada
Normal P-Plot NPP. Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil mengikuti garis diagonal. Hasil uji normalitas dapat
dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Normal p-plot Pada gambar NPP menunjukkan data berdistribusi secara normal,
karena titik-titik mengikuti garis diagonal. Hal ini berarti data dalam
penelitian adalah baik dan layak digunakan karena memiliki distribusi
normal. 4.5.2 Uji Multikoliniearitas
Multikolinearitas kolinearitas ganda berarti adanya hubungan linear yang sempurna di antara peubah-peubah bebas dalam model regresi.
Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang
tinggi antara peubah-peubah bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Multikolinearitas diuji dengan melihat nilai Tolerance yang lebih
dari 0,1 dan nilai VIF yang kurang dari 10, sehingga model dapat dikatakan terbebas dari multikolineritas. Hasil perhitungan uji multikolineritas pada
Tabel 10.
Tabel 10. Hasil Uji Multikoliniearitas
Berdasarkan nilai VIF yang kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1, maka disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas antar peubah
independen pada model regresi.
4.5.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas ditujukan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan
yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain yang tetap atau disebut homoskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 7.
Peubah Tolerance
VIF Kriteria
Hasil X
1
0,171 5,852
Tolerance 0,1 VIF 10
Tidak ada masalah
multikolineritas
X
2
0,152 6,579
X
3
0,723 1,384
X
4
0,319 3,135
X
5
0,611 1,637
Gambar 7. Hasil uji heteroskedastisitas Dari hasil pengolahan data pada Gambar 7, yaitu analisis pada
Scatterplot menunjukkan
bahwa model
regresi terbebas
dari heteroskedastisitas yang ditunjukkan dari titik-titik data yang menyebar di
atas dan di bawah, atau di sekitar angka 0 dan penyebaran titik-titik tidak berpola. Model yang didapatkan adalah tidak terdapat pola tertentu pada
grafik.
4.6. Pengaruh Pola Komunikasi Terhadap Lingkungan Kerja Non Fisik pada Departemen