dilakukan. Dalam memberikan tugas baik secara lisan, ataupun tulisan pemimpin, selalu memberikan penjelasan mengenai pekerjaan yang
diberikan untuk memudahkan bawahan melaksanakan tugasnya, atau pada saat bawahan mengajukan keluhan mengenai pekerjaan yang diberikan.
Penjelasan ini dilakukan secara langsung, atau tatap muka dengan bawahan atau melalui email.
Mengajukan pendapat kepada bawahan secara lisan dan tulisan sering dilakukan oleh pemimpin pada departemen ini hal ini, yang dilihat
dari rataan skor yang diperoleh 3,50. Sama halnya ketika mengajukan ide, atau gagasan, para pemimpin seringkali mengajukan pendapat pada rapat-
rapat internal departemen HR, reguler meeting, atau saat diskusi. Menerima keluhan mengenai masalah pekerjaan dari bawahan secara
lisan dan tulisan mendapatkan skor 3,56, artinya aktivitas ini sering dilakukan. Secara keseluruhan, pola komunikasi dari atas ke bawah pada
Departemen Human Resource PT. Vale Indonesia menunjukkan angka relatif besar 3,63. Hal ini menunjukkan komunikasi dari atasan ke
bawahan berjalan dengan baik.
4.3.2 Pola Komunikasi dari Bawah ke Atas
Komunikasi dari bawah ke atas berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawahan menuju ke atasan atau pimpinan. Pesan
yang ingin disampaikan mula-mula berasal dari karyawan yang selanjutnya akan disampaikan ke jalur yang lebih tinggi. Skor rataan untuk pola
komunikasi dari bawah ke atas dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Skor Rataan untuk Pola Komunikasi Bawah ke Atas
No .
Pernyataan Skor
Rataa n
1 Memberi laporan secara lisan dan tulisan kepada atasan
3,72 2
Mengajukan ide atau gagasan kepada atasan secara lisan dan tulisan
3,47 3
Memberikan pujian secara lisan dan tulisan kepada atasan 3,14
4 Menerima tugasinstruksi secara lisan dan tulisan dari atasan
3,42 5
Memberikan pendapat secara lisan dan tulisan kepada atasan
3,17 6
Mengemukakan masalah pekerjaan kepada atasan secara lisan dan tulisan
3,53 Total rataan skor
3,41 Rataan skor tertinggi untuk pola komunikasi dari bawah ke atas
adalah 3,72, yaitu memberikan laporan secara lisan dan tulisan kepada atasan. Angka ini berarti bawahan sering memberikan laporan kepada
atasannya. Laporan ini diberikan secara langsung kepada atasan, atau melalui telepon, atau email.
Mengajukan ide dan gagasan kepada atasan secara lisan dan tulisan memiliki rataan skor 3,47, artinya bawahan sering mengajukan ide, atau
gagasannya. Pengajuan ide atau gagasan ini dilakukan saat meeting internal Departemen HR, meeting reguler, atau saat diskusi setiap section.
Memberikan pujian secara lisan dan tulisan kepada atasan mendapatkan skor rataan terendah 3,14, namun masih menunjukkan
bahwa bawahan cukup sering memberikan pujian kepada atasannya. Pada departemen HR tidak hanya atasan yang selalu memberikan pujian untuk
memotivasi bawahannya tetapi, bawahanpun melakukan hal yang sama. Menerima instruksitugas dari atasan mendapatkan rataan skor
sebesar 3,42, artinya bawahan sering mendapatkan tugas, atau instruksi dari atasan. Tugas atau instruksi ini diberikan atasan secara langsung atau
melalui telepon, memo, atau email. Memberikan pendapat kepada atasan baik secara lisan atau pun tulisan kepada atasan mendapatkan skor 3,17
cukup sering, yang berarti bawahan sering mengutarakan pendapatnya
kepada atasan. Biasanya bawahan mengutarakan pendapatnya saat berdiskusi dengan atasan, meeting internal Departemen HR, ataupun
meeting reguler. Mengemukakan masalah pekerjaan kepada atasan mendapatkan
skor 3,53, yang berarti bawahan cukup sering mengemukakan masalah mengenai pekerjaan kepada atasannya. Bawahan biasanya mengemukakan
masalah mengenai pekerjaan secara langsung kepada atasan saat berdiskusi, atau melalui email dan telepon. Secara keseluruhan komunikasi antara
bawahan dan atasan memiliki rataan skor 3,41. Angka ini menunjukkan bahwa komunikasi antara bawahan dengan atasan berjalan dengan cukup
baik.
4.3.3 Pola Komunikasi Diagonal