para bawahan, maupun atasan sering melakukan diskusi-diskusi, baik bertemu langsung, melalui meeting atau melalui telepon, atau email.
Aktivitas saling bertemu untuk berbagi informasi mengenai pekerjaan mendapatkan rataan skor 3,72. Hal ini mengindikasikan bahwa
aktivitas ini sering dilakukan. Saling berbagi informasi biasanya lebih banyak dilakukan secara langsung, atau tatap muka oleh karyawan,
pertukaran informasi ini didukung oleh kedekatan tempat duduk dari masing-masing karyawan sehingga pertukaran informasi menjadi lebih
cepat. Aktivitas selanjutnya adalah para atasan, atau bawahan saling
memberikan masukan atau pendapat mengenai pekerjaan yang mendapatkan skor rataan 3,58. Masukan atau pendapat ini diberikan untuk
meningkatkan kinerja dari masing-masing individu dan memudahkan dalam penyelesaian pekerjaan.
Para atasan atau bawahan saling memberikan pujian dan saling bertemu untuk mengkoordinasikan tugas mendapat skor 3,33, artinya
aktivitas ini sering dilakukan. Di departemen HR, antara sesama atasan, atau karyawan sangat terbuka untuk memberikan pujian satu sama lain. Selain
dapat membuat hubungan kerja baik, juga memotivasi agar lebih meningkatkan kinerja.
Para atasan dan bawahan saling mendengar keluhan mengenai pekerjaan. Nilai skor rataan 3,53 menunjukkan kedua aktivitas ini sering
terjadi. Banyaknya tugas yang harus dikerjakan membuat seringnya karyawan mengeluh. Secara keseluruhan skor rataan dari seluruh aktivitas
pola komunikasi horizontal adalah 3,56. Hal ini berarti pola komunikasi horizontal di Departemen HR PT. Vale Indonesia ini berjalan dengan baik.
4.3.5 Pola Komunikasi Informal
Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam suatu organisasi, tanpa mempedulikan jenjang hirarki, pangkat dan
kedudukanjabatan, dapat berkomunikasi secara luas. Hal-hal yang diperbincangkan biasanya bersifat umum seperti mengobrol tentang humor,
keluarga, anak-anak, olahraga, musik, film, acara di TV dan juga kadang
kala membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan situasi kerja yang ada dalam perusahaan. Sumber informasi dalam komunikasi informal adalah
desas-desus, atau selentingan Purwanto 2003. Skor rataan untuk pola komunikasi informal dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Skor Rataan Pola Komunikasi Informal
No. Pertanyaan
Skor Rataan
1 Atasan dan bawahan dapat berkomunikasi tanpa
mempedulikan jabatan dalam perusahaan 3,11
2 Atasan dan bawahan saling berbagi informasi mengenai hal-
hal diluar pekerjaan 3,56
3 Desas-desus digunakan sebagai sumber informasi dalam
organisasi 2,61
4 Penyebaran desas-desus berlangsung cepat dalam organisasi
3,06 5
Desas-desus memuat banyak informasi 2,86
6 Penyebaran desas-desus dipengaruhi oleh pentingnya situasi
3,36 Total rataan skor
3,09 Berdasarkan aktivitas pola komunikasi informal pada tabel tersebut
atasan dan bawahan dapar berkomunikasi tanpa memperdulikan jabatan dalam perusahaan cukup sering dilakukan dengan skor rataan 3,11 dan
saling berbagi informasi menganai hal-hal diluar pekerjaan mendapatkan skor rataan 3,56, artinya sering dilakukan. Atasan dan bawahan bebincang
dengan suasana yang lebih santai ketika jam istirahat, ketika menunggu waktu meeting dimulai, atau disela-sela waktu kerja. Hal-hal yang
dibicarakan mengenai acara olahraga, humor, hobi atau acara-acara TV. Nilai rataan skor untuk desas-desus digunakan sebagai sumber
informasi dalam organisasi adalah 2,61, artinya aktivitas ini cukup sering terjadi. Penyebaran desas desus berlangsung cepat dalam organisasi
mempunyai rataan skor 3,06 dan memuat banyak informasi 2,86, yang berarti kedua aktivitas ini cukup sering terjadi. Penyebaran desas-desus
dipengaruhi oleh pentingnya situasi memiliki rataan skor 3,36 artinya cukup sering terjadi.
Secara keseluruhan komunikasi informal yang terjadi di Departemen HR PT. Vale Indonesia berlangsung dengan cukup baik dengan total skor
3,09. Komunikasi informal biasanya dilakukan untuk mengurangi ketegangan dan stress kerja.
4.4. Lingkungan Non Fisik pada Departemen Human Resource PT. Vale