Implikasi Manajerial HASIL DAN PEMBAHASAN

0,007 serta komunikasi informal X 5 0,027 dengan demikian terima H 1, pola komunikasi inilah yang berpengaruh terhadap lingkungan kerja non fisik pada Departemen HR PT. Vale Indonesia Tbk. Sedangkan pola komunikasi dari bawah ke atas X 2 memiliki nilai nyata 0,085 dan pola komunikasi diagonal 0,056 yang berarti lebih besar daripada 0,05 maka terima H komunikasi diagonal dan bawah ke atas tidak memiliki pengaruh terhadap lingkungan kerja non fisik pada Departemen HR PT. Vale Indonesia Tbk.

4.8. Implikasi Manajerial

Dalam dunia bisnis, baik perusahaan kecil, sedang dan besar, orang- orang yang ada dalam perusahaan tidak terlepas dari kegiatan komunikasi yang merupakan faktor penting bagi pencapain tujuan organisasi. Hasil rekapitulasi dari keseluruhan penelitian tentang pola komunikasi dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24. Rekapitulasi Hasil Pola Komunikasi pada Departemen HR PT. Vale Indonesia Tbk Secara keseluruhan pola komunikasi baik formal maupun informal yang ada pada departemen HR PT. Vale Indonesia berjalan dengan baik berada pada rentang skala 3,41 –4,2. Pola komunikasi yang paling berpengaruh adalah pola komunikasi formal daripada komunikasi informal. Pola komunikasi informal memiliki rataan skor 3,09, angka ini berada pada rentang skala 2,61 – 3,40, artinya berjalan dengan cukup baik. Pola Komunikasi Rataan skor Interpretasi Pengaruh Terhadap Lingkungan kerja non fisik Formal atas ke bawah 3,63 Baik Berpengaruh bawah ke atas 3,41 Baik Tidak Berpengaruh diagonal 3,34 Cukup baik Tidak berpengaruh horizontal 3,56 Baik Berpengaruh Informal 3,09 Cukup baik Berpengaruh Kesimpulan 3,41 Baik Seorang pemimpin yang menggunakan saluran komunikasi ke bawahan memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi, mengarahkan, mengkoordinasikan, memotivasi, memimpin dan mengendalikan berbagai kegiatan perusahaan. Peran pemimpin penting di departemen HR PT. Vale Indonesia, seberapa jauh proses komunikasi itu berhasil dengan baik ditentukan oleh kondisi dan perilaku atasan, atau manajer sebagai pengirim gagasan, media yang dipakai, isi pesan, cara pesan disampaikan dan suasana komunikasi itu sendiri. Apabila pemimpin dalam kondisi emosi yang tidak baik, tentunya membuat bawahan merasa tidak nyaman untuk melakukan interaksi. Dalam mencapai keberhasilan tujuan perusahaan para pemimpin harus percaya kepada bawahannya. Pemecahan masalah-masalah yang terjadi dalam suatu organisasi dan mengambil keputusan, seorang pemimpin harus dapat memperhatikan aspirasi yang berasal dari bawahan. Pada departemen HR PT. Vale Indonesia pimpinan memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk memberikan pendapat, atau gagasannya, sehingga para bawahan merasa dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Pada departemen HR PT. Vale Indonesia komunikasi horizontal bersifat koordinatif diantara karyawan yang memiliki posisi sederajat. Tujuan dari komunikasi horizontal, antara lain untuk melakukan persuasi, mempengaruhi dan memberikan informasi kepada rekan sejabatan. Intensitas pertemuan secara tatap muka dan kedekatan tempat duduk membuat penyebaran informasi menjadi lebih cepat dan komunikasi menjadi lebih efektif. Selain komunikasi formal, komunikasi informal, komunikasi informal ternyata cukup berpengaruh pada lingkungan kerja, komunikasi informal pada departemen HR Vale Indonesia digunakan sebagai penghilang ketegangan dalam bekerja dan untuk lebih mendekatkan hubungan antara sesama karyawan. Selain itu komunikasi informal biasanya digunakan atasan untuk lebih mengenal karakter orang yang dipimpinnya. Namun yang perlu diwaspadai pada komunikasi formal adalah penyebaran desas-desus yang bersifat negatif, maka peran pemimpin sangat dibutuhkan dalam menangani dan mengendalikan desas desus yang terjadi di perusahaan. Lingkungan kerja non fisik pada pada departemen HR Vale Indonesia dirasakan baik. Semua ini tentunya tidak terlepas dari komunikasi yang terjalin oleh seluruh karyawan dari semua jenjang jabatan. Hubungan antara seluruh karyawan dirasakan berjalan dengan baik. Sikap pemimpin yang selalu memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai untuk memberikan pendapat, pujian atau bahkan kritikan membuat bawahan merasa dihargai dan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya. Pola komunikasi baik komunikasi formal, maupun informal yang ada di departemen HR PT. Vale Indonesia memberikan pengaruh cukup besar pada lingkungan kerja non fisik di perusahaan, maka komunikasi efektif perlu ditingkatkan diantara semua jenjang jabatan, sehingga tercapai kesepahaman dalam penyampaian pesan, hubungan baik antara seluruh pegawai dari berbagai tingkatan manajemen tetap dijaga dalam meningkatkan kinerja karyawan dan mencapai tujuan perusahaan. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Pada pola komunikasi formal, komunikasi dari atasan ke bawahan, bawahan ke atasan dan komunikasi horizontal berjalan dengan baik, sedangkan komunikasi diagonal dan informal berjalan dengan cukup baik. Secara umum, pola komunikasi pada Departemen HR PT. Vale Indonesia telah berjalan dengan baik dan lebih sering menggunakan pola komunikasi formal daripada informal. b. Lingkungan kerja non fisik pada Departemen HR PT. Vale Indonesia ini sudah baik, sehingga memberikan rasa nyaman bagi semua karyawan dilihat dari bagaimana persepsi karyawan menilai lingkungan kerja non fisik pada departemen ini. c. Berdasarkan analisis regresi linear berganda dapat disimpulkan bahwa semua pola komunikasi baik, formal dan informal berpengaruh nyata terhadap lingkungan kerja non fisik. Pola komunikasi yang berpengaruh adalah komunikasi dari atasan ke bawahan, horizontal dan pola komunikasi informal disisi lain pola komunikasi dari bawah ke atas dan diagonal tidak berpengaruh nyata terhadap lingkungan kerja non fisik departemen HR PT. Vale Indonesia.

2. Saran

a. Komunikasi yang ada di departemen HR PT. Vale Indonesia sudah berjalan dengan baik, namun sebaiknya top manajemen lebih mendekatkan diri dengan bawahannya agar tidak terjadi kesenjangan antara bawahan dengan atasan melalui kegiatan family gathering dan diskusi –diskusi dalam suasana santai. b. Pola komunikasi, baik formal, maupun informal terus ditingkatkan, agar terjalin hubungan harmonis satu dengan yang lain, dengan menciptakan lingkungan kerja produktif melalui reguler meeting, forum-forum interaksi manajer dan karyawan. c. Departemen HR PT. Vale Indonesia perlu memperluas akses dan pendayagunaan saluran komunikasi dan informasi yang mudah digunakan dan dipahami oleh semua karyawan diantaranya paperless online office internal dan millist departemen. DAFTAR PUSTAKA Mangkuprawira, TB.S dan A.V. Hubeis. 2007. Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Ghalia Indonesia, Bogor. Mulyadi. 2010. Pengaruh Pola Komunikasi Terhadap Motivasi Karyawan di PT. Bank Muamalat Tbk, Cabang Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Mulyana. D. 2005. Nuansa-nuansa Komunikasi: Meneropong Politik dan Budaya Komunikasi Masyarakat Kontemporer. Remaja Rosdakarya, Bandung. Nindya. 2009. Analisis Hubungan Pola Komunikasi Organisasi dengan Lingkungan Kerja Produktif PT. X Tbk Unit Bisnis Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Nitisemito, A. 2000. Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya Manusia. Ghalia Indonesia, Jakarta. Priyatno, D. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. ANDI, Yogyakarta Purwanto, D. 2003. Komunikasi Bisnis. Erlangga, Jakarta. Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju, Bandung. Stoner, J.A.F, et al. 1996. Manajemen Jilid II Terjemahan. PT. Prenhallindo, Jakarta. Sunyoto, D. 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Medpres, Yogyakarta Tubbs, S. L. dan S, Moss. 2001. Human Communication Terjemahan. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Umar, H. 2005. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. LAMPIRAN Lampiran 1. Panduan Pertanyaan Pertanyaan ditujukan kepada karyawan dari berbagai jabatan baik general manajer, manajer, senior staff, staff, dan non staff pada Departemen HR Human Resource PT. Vale Indonesia Tbk. 1. Bagaimana hubungan anda dengan atasan ? 2. Apakah atasan anda sering memberikan kesempatan untuk mengutarakan ide, saran atau kritik, jika sedang berdiskusi atau rapat ? 3. Bagaimana cara atasan anda memberikan pengarahan, penghargaan atas prestasi kerja selama ini ? 4. Bagaimana hubungan anda dengan rekan sekerja anda ? 5. Apakah anda sering berkomunikasi dengan dengan rekan sekerja anda di luar pekerjaan ? 6. Menurut anda bagaimana komunikasi yang terjalin di perusahaan ? 7. Apakah yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja kondusif ? 8. Bagaimana kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam bekerja ? 9. Bagaimana menurut anda mengenai suasana kerja di tempat anda bekerja ? Lampiran 2. Kuesioner penelitian PENGARUH POLA KOMUNIKASI TERHADAP LINGKUNGAN KERJA NON FISIK PADA DEPARTEMEN HUMAN RESOURCE PT. INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk. No : Kuesioner ini merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dari responden dalam rangka penulisan skripsi program sarjana yang dilakukan oleh : Peneliti : Nila Novianty NRP : H24097083 Departemen : Manajemen Fakultas : Ekonomi dan Manajemen Perguruan tinggi : Institut Pertanian Bogor yang akan digunakan untuk memenuhi tugas penyelesaian Skripsi Program Sarjana. Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia SDM yang dimiliki untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif melalui pola komunikasi. Atas kerjasama dan bantuan Anda, saya ucapkan terima kasih. I. IDENTITAS RESPONDEN Nama : Nama : Jenis Kelamin : pria wanita Usia : a. 19 – 29 tahun c. 41 - 50 b. 30 – 40 d. ≥ 51 Masa kerja : a. 1 - 11 tahun c. 23 – 33 tahun b. 12 – 22 tahun d. ≥ 34, sebutkan........ Pendidikan terakhir : a. SMA b. Diploma c. S1 d. S2 d. Lainnya, sebutkan Petunjuk Pengisian : Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah dengan memberi tanda checklist √ pada kolom jawaban yang tersedia yang sesuai dengan keadaan Anda yang Lanjutan Lampiran 2 II. POLA KOMUNIKASI ORGANISASI Keterangan Jawaban :  Sangat Sering : SS 5  Sering : S 4  Cukup Sering : CS 3  Kadang-kadang : KK 2  Tidak Pernah : TP 1

1. KOMUNIKASI FORMAL

a. Komunikasi dari Atas ke Bawah Downward Communication

Dokumen yang terkait

Gaya Kepemimpinan pada PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk. Bagian Human Resource

6 110 57

Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Kerja Dampaknya Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Telekomunikasi Tbk Bandung Human Resource Area-OO

1 38 134

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA NON FISIK DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik Dan Kompensasi Terhadap Tingkat Kinerja Karyawan Pt. Telkom Indonesia Witel Solo, Tbk.

0 3 13

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA NON FISIK DAN KOMPENSASI TERHADAP TINGKAT KINERJA KARYAWAN Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik Dan Kompensasi Terhadap Tingkat Kinerja Karyawan Pt. Telkom Indonesia Witel Solo, Tbk.

0 2 16

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik Dan Kompensasi Terhadap Tingkat Kinerja Karyawan Pt. Telkom Indonesia Witel Solo, Tbk.

0 4 8

PENGARUH HUMAN RELATION, KONDISI FISIK LINGKUNGAN KERJA, DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP SEMANGAT KERJA PENGARUH HUMAN RELATION, KONDISI FISIK LINGKUNGAN KERJA, DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN PT. BERLIAN ANANDA KARANGANYAR.

0 1 14

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA NON FISIK TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI.

1 1 52

Pengaruh Lingkungan Fisik dan Non Fisik terhadap Stres Kerja: Studi pada Program Spirit PT. Dirgantara Indonesia.

1 1 20

Pengaruh persepsi karyawan pada lingkungan kerja non fisik terhadap semangat kerja

0 4 125

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN NON FISIK TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

1 5 172