25
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Mei 2012. Waktu Penelitian dilakukan di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, Provinsi
Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara purposive berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Perikanan Bogor dengan pertimbangan bahwa kawasan
tersebut merupakan kawasan yang memiliki populasi ayam ras pedaging terbesar.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan terdiri dari data sekunder dan data primer. Jenis data sekunder yaitu data populasi ternak nasional, data PDB peternakan, data
perkembangan produksi ternak, jumlah penduduk dan konsumsi ayam ras pedaging di Indonesia, data kontribusi total kuantitas daging ayam ras pedaging
terhadap produksi di Jawa Barat, data populasi ayam ras pedaging Provinsi Jawa Barat, data perkembangan populasi ayam ras pedaging di Kabupaten Bogor dan
data populasi ternak ayam ras pedaging di Kabupaten Bogor. Data sekunder diperoleh dari Direktorat Jenderal Peternakan, Dinas Peternakan dan Perikanan
Bogor, Departemen Pertanian, UPT Pamijahan dan Kecamatan Pamijahan baik publikasi cetak maupun elektronik. Data primer yang digunakan yang diambil
yaitu data produksi, data biaya produksi ayam ras pedaging, data penerimaan produksi ayam ras pedaging dan karakteristik peternakan. Data primer diperoleh
dari peninjauan langsung di lapangan dan wawancara langsung dengan responden.
4.3. Penentuan Jumlah Responden
Pengambilan sampel peternak terdiri dari dua tipe peternak, yaitu peternak mandiri dan peternak kemitraan plasma. Penentuan sampel peternak dari Dinas
Peternakan dan Dinas Perikanan Kabupaten Bogor Tahun 2011. Pengambilan
26
responden peternak menggunakan metode purposive dari data populasi peternak ayam ras pedaging dengan peternak mandiri dan peternak plasma masing-masing
sebanyak 20 peternak dan 25 peternak. Sisa kekurangan responden dengan metode snowball sampling dengan peternak mandiri dan peternak plasma masing-
masing sebanyak 10 peternak dan 15 peternak. Jumlah peternak responden dalam penelitian ini sebanyak 70 peternak yang terdiri dari 30 peternak mandiri dan 40
peternak kemitraan berdasarkan skala usaha, yaitu 5.000 dan ≥ 5.000 ekor. Masing-masing sampel peternak diambil dari tujuh desa secara purposive
tertuju, yaitu Desa Gunung Sari, Gunung Pincung, Cibitung Wetan, Pasarean, Cibunian, CiasiHan dan Ciasmara dengan pertimbangan desa tersebut memiliki
jumlah peternak terbanyak di Kecamatan Pamijahan. Kerangka sampel peternak kemitraan dan peternak mandiri dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Pengambilan Distribusi Sampel Peternak Kemitraan dan Peternak Mandiri di Kecamatan Pamijahan Tahun 2012
No. Desa
Peternak Mandiri Peternak Plasma
5000 ≥5000
Total 5000
≥5000 Total
1 Gunung Sari
11 6
17 3
6 9
2 Gunung Pincung
2 1
3 8
1 9
3 Cibitung Wetan
- 2
2 8
6 14
4 Pasarean
3 -
3 1
3 4
5 Cibunian
3 -
3 -
- -
6 Ciasihan
- 1
1 3
1 4
7 Ciasmara
1 -
1 -
- -
Jumlah 20
10 30
23 17
40 Sumber: Data Primer, 2012
4.4. Analisis Data