Analisis Pendapatan Usahaternak Ayam Ras Pedaging

48 pakan dengan persentase masing-masing peternak sebesar 50,50 persen dan 49,00 persen. Selain itu, biaya DOC juga merupakan komponen biaya tunai terbesar kedua dengan persentase masing-masing peternak sebesar 42,46 persen dan 42,52 persen dari total biaya usahaternak ayam ras pedaging. Total Biaya tidak tunai skala II yang dikeluarkan peternak mandiri lebih kecil daripada peternak plasma. Hal ini ditunjukkan dengan persentase masing- masing peternak mandiri dan plasma, yaitu sebesar 3,02 persen dan 3,12 persen dari total biaya usahaternak ayam ras pedaging. Tingginya total biaya tunai menyebabkan biaya total yang dikeluarkan peternak plasma lebih besar dibandingkan peternak mandiri. Biaya total yang dikeluarkan peternak plasma sebesar Rp 12.617kg dan peternak mandiri sebesar Rp 11.530kg. Berdasarkan Tabel 7, peternak mandiri pada skala II mempunyai total biaya terkecil dengan biaya total sebesar Rp 11.530kg. Peternak plasma pada skala I mempunyai total biaya terbesar dengan biaya total sebesar Rp 13.284kg. Total biaya yang dikeluarkan peternak plasma lebih besar dibandingkan peternak mandiri. Umumnya harga sarana produksi yang ditetapkan inti kepada peternak plasma lebih mahal terutama harga pakan dan DOC, sehingga biaya produksi yang dikeluarkan lebih besar. Hal ini disebabkan peternak plasma membayar sarana produksi secara kredit kepada inti dan biaya sarana produksi mencakup biaya tranportasi. Manajemen usahaternak ayam ras pedaging pada peternak mandiri lebih baik economies of scale dibandingkan performa manajemen usahaternak ayam ras pedaging pada peternak plasma. Hal ini terlihat dari biaya pakan peternak plasma yang besar. Total biaya produksi pada skala usaha I lebih tinggi dibandingkan skala usaha II. Hal ini disebabkan semakin besar skala usaha maka akan semakin kecil unit cost.

6.2 Analisis Pendapatan Usahaternak Ayam Ras Pedaging

49 Analisis pendapatan dalam penelitian ini dibedakan menurut tipe peternak dan dan skala usaha. Tipe usaha dibedakan menurut pola usaha yaitu pola kemitraan peternak plasma dan pola mandiri peternak mandiri. Skala usaha yang dibedakan menjadi dua, yaitu 5.000 dan ≥ 5.000 ekor. Analisis yang dilakukan dibedakan menjadi dua, yaitu pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total. Pendapatan dan RC rasio usahaternak ayam ras pedaging menurut tipe peternak dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Pendapatan dan RC Rasio Usahaternak Ayam Ras Pedaging Menurut Tipe Peternak di Kecamatan Pamijahan Tahun 2012 No Uraian Peternak Mandiri Peternak Plasma RpKg RpKg 1. Penerimaan 14.653 14.856 2. Biaya Tunai 11.353 12.548 3. Biaya Total 12.027 12.959 4. Pendapatan atas Biaya Tunai 3.032 2.159 5. Pendapatan atas Biaya Total 2.841 1.765 6. RC Rasio atas Biaya Tunai 1,29 1,18 7. RC Rasio atas Biaya Total 1,24 1,15 8. Mortalitas 3,55 4,05 9. FCR Kg 0,96 1,05 10. Berat Rata-rata per Ekor Kg 1,35 1,25 11. Hasil Produksi Kg 7.720 13.083 Sumber: Data Primer, 2012 Berdasarkan Tabel 8, Penerimaan total peternak mandiri lebih kecil daripada peternak plasma. Namun, pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total pada peternak mandiri lebih besar dibandingkan peternak plasma. Hal ini ditunjukkan dari pendapatan atas biaya tunai dan biaya total pada peternak mandiri sebesar Rp 3.032kg dan Rp 2.841kg, sedangkan pendapatan atas biaya tunai dan biaya total pada peternak plasma sebesar Rp 2.159kg dan Rp 1.765kg. Tingginya pendapatan peternak mandiri dikarenakan rata-rata biaya tunai dan biaya total yang diperoleh lebih kecil dibandingkan peternak plasma. Salah satu besarnya biaya tunai yang terdapat pada peternak plasma yaitu tingginya dan Feed Convertion Ratio FCR sebesar 1,05 kg. FCR peternak mandiri sebesar 0,96 kg. Tingginya FCR akan menyebakan tingginya biaya pakan 50 sehingga biaya tunai tinggi. Manajamen budidaya ayam ras pedaging harus diperhatikan dengan baik agar FCR sesuai dengan berat ayam sehingga biaya pakan tidak terlalu tinggi. Pendapatan total peternak mandiri lebih besar daripada peternak plasma. Salah satu faktor penyebab total pendapatan peternak mandiri yang lebih kecil dari peternak plasma karena mortalitas lebih rendah dari peternak plasma. Mortalitas peternak mandiri dan plasma masing-masing sebesar 3,55 persen dan 4,05 persen. Mortalitas berimplikasi kepada hasil produksi. Semakin rendah mortalitas maka semakin banyak hasil produksi. Hasil produksi tinggi sehingga penerimaan dan pendapatan tinggi. Berdasarkan nilai RC rasio atas biaya tunai dan biaya total maka usahaternak ayam ras pedaging yang dilakukan pada peternak mandiri dan peternak plasma sama-sama menguntungkan atau layak untuk diusahakan, namun RC rasio yang diperoleh peternak mandiri lebih besar dibandingkan peternak plasma sehingga kegiatan usahaternak ayam ras pedaging yang dilakukan peternak mandiri lebih menguntungkan. RC Rasio atas biaya total peternak mandiri dan plasma masing-masing sebesar 1,24 dan 1,15. Hal ini karena ada perbedaan rata-rata penerimaan per kg dan biaya yang dikeluarkan masing-masing peternak. Usahaternak ayam ras pedaging yang dilakukan masing-masing peternak dibedakan berdasarkan skala usaha, yaitu skala usaha I dan skala usaha II. Pendapatan dan RC rasio usahaternak ayam ras pedaging menurut skala usaha dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Pendapatan dan RC Rasio Usahaternak Ayam Ras Pedaging Menurut Skala Usaha di Kecamatan Pamijahan Tahun 2012 No Uraian Peternak Mandiri Peternak Plasma 5000 ≥ 5000 5000 ≥ 5000 RpKg RpKg RpKg RpKg 1. Penerimaan 14.655 14.650 15.083 14.629 2. Biaya Tunai 11.524 11.182 12.885 12.240 3. Biaya Total 12.027 11.530 13.284 12.634 4. Pendapatan atas Biaya Tunai 2.672 3.392 2.061 2.256 51 5. Pendapatan atas Biaya Total 2.561 3.122 1.798 1.731 6. RC Rasio atas Biaya Tunai 1,27 1,31 1,17 1,19 7. RC Rasio atas Biaya Total 1,22 1,27 1,13 1,16 8. Mortalitas 3,60 3,50 4,00 4,01 9. FCR Kg 1,01 0,91 1,10 1,00 10. Berat Rata-rata per Ekor Kg 1,40 1,30 1,20 1,30 11. Populasi DOC Ekor 2.475 7.850 3.317 13.147 12. Hasil Produksi Kg 2.388 13.052 5.189 20.978 Sumber: Data Primer, 2012 Berdasarkan Tabel 9, Penerimaan total yang diperoleh peternak mandiri lebih kecil daripada peternak plasma pada skala I dan skala II. Pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total yang diperoleh peternak mandiri baik pada skala usaha I maupun skala usaha II lebih besar dibandingkan peternak plasma. Hal ini disebabkan rata-rata biaya tunai dan biaya total yang diperoleh peternak mandiri lebih kecil dibandingkan peternak plasma. Adanya perbedaan pendapatan yang diperoleh masing-masing peternak disebabkan oleh FCR, tingkat mortalitas, dan rata-rata bobot badan per ekor. Manajemen usahaternak ayam ras pedaging pada peternak mandiri lebih baik economies of scale dibandingkan performa manajemen usahaternak ayam ras pedaging pada peternak plasma. Hal ini trelihat dari rendahnya tingkat mortalitas dan FCR pada peternak mandiri. Skala II lebih baik dari skala I karena semakin besar skala maka akan semakin kecil pula unit cost. Berdasarkan Tabel 9, dari nilai RC rasio, maka kegiatan usahaternak ayam ras pedaging yang dilakukan peternak pada masing-masing skala usaha sama-sama menguntungkan untuk diusahakan. Nilai RC rasio usahaternak ayam ras pedaging pada peternak mandiri lebih besar dibandingkan peternak plasma baik pada skala usaha I maupun skala usaha II. Pada skala usaha I, nilai RC rasio atas biaya tunai dan biaya total peternak mandiri adalah 1,27 dan 1,22, artinya setiap satu rupiah biaya tunai dan biaya total yang dikeluarkan peternak mandiri menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp 1,27kg dan Rp 1,22kg. Skala usaha II, nilai RC rasio atas biaya tunai dan biaya total peternak mandiri adalah 52 1,31 dan 1,27, artinya setiap satu rupiah biaya tunai dan biaya total yang dikeluarkan peternak mandiri menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp 1,31kg dan Rp 1,27kg. Perbedaan nilai RC rasio atas biaya tunai dan biaya total yang diperoleh peternak mandiri dan peternak plasma karena adanya perbedaan rata-rata penerimaan per kg dan biaya yang dikeluarkan. Secara keseluruhan kegiatan usahaternak ayam ras pedaging yang dilakukan peternak mandiri lebih menguntungkan dibandingkan peternak plasma karena manajemen usahaternak peternak mandiri yang baik. Berdasarkan masing-masing skala usaha maka peternak pada skala usaha II lebih menguntungkan dibandingkan peternak pada skala usaha I karena unit cost akan semakin kecil pada skala usaha yang semakin besar sehingga pendapatan semakin besar. Dalam analisis pendapatan usahaternak ayam ras pedaging juga dilakukan uji beda pendapatan antara peternak plasma dan peternak mandiri yang terdiri dari pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total menurut tipe peternak dan skala usaha. Hasil uji beda pendapatan usahaternak ayam ras pedaging menurut tipe peternak dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Hasil Uji Beda Pendapatan Usahaternak Ayam Ras Pedaging per Kg Output Menurut Tipe Usaha di Kecamatan Pamijahan Tahun 2012 No. Tipelogi Usaha Mean Std. Deviation Std. Error Sig. 1. PD Tunai Mandiri 3.300,03 1.110,64 202,77 0,09 2. PD Tunai Plasma 2.296,09 864,16 136,64 3. PD Total Mandiri 3.119,19 1.149,64 209,89 0,04 4. PD Total Plasma 2.190,64 854,24 135,06 Sumber: Data Primer, 2012 Berdasarkan Tabel 10, pendapatan atas biaya tunai dan biaya total pada peternak mandiri dan peternak plasma menghasilkan nilai statistik uji t yang lebih kecil dari nilai alfa α 10 persen, yaitu sebesar 0,09 dan 0.04. Hal ini berarti secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil rata-rata pendapatan atas biaya tunai dan biaya total pada peternak mandiri dan peternak 53 plasma terima H . Perbedaan yang signifikan terhadap pendapatan tunai dan total pada peternak mandiri dan plasma karena biaya sarana produksi dan manajemen teknis. Sarana produksi peternak plasma lebih mahal terutama pada komponen biaya pakan dan Day Old Chick DOC karena peternak plasma membeli sarana produksi kepada inti secara kredit dan biaya yang dikeluarkan ternasuk biaya tranportasi mengantar sarana produksi. Manajemen teknis peternak mandiri lebih baik dari peternak plasma karena mortalitas dan Feed Convertion Ratio FCR lebih rendah sehingga biaya tunai peternak mandiri lebih rendah. Uji beda pendapatan usahaternak ayam ras pedaging juga dibedakan berdasarkan skala usaha, yaitu 5.000 dan ≥ 5.000 ekor. Hasil uji beda pendapatan usahaternak ayam ras pedaging per kg output menurut skala usaha 5.000 ekor dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Hasil Uji Beda Pendapatan Usahaternak Ayam Ras Pedaging per Kg Output Menurut Skala Usaha 5.000 Ekor di Kecamatan Pamijahan Tahun 2012 No. Skala Usaha I Mean Std. Deviation Std. Error Sig. 1. PD Tunai Mandiri 3.060,35 1.059,75 236,97 0,31 2. PD Tunai Plasma 2.228,25 855,27 178,34 3. PD Total Mandiri 2832.78 1066.44 238.46 0,21 4. PD Total Plasma 2089.12 827.18 172.48 Sumber: Data Primer, 2012 Berdasarkan Tabel 13, pendapatan atas biaya tunai dan biaya total pada peternak mandiri dan peternak plasma menghasilkan nilai statistik uji t yang lebih besar dari nilai alfa α 10 persen, yaitu sebesar 0,31 dan 0,21. Hal ini berarti secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil rata-rata pendapatan atas biaya tunai dan biaya total pada peternak mandiri dan peternak plasma terima H . Pendapatan tunai dan total pada peternak mandiri dan plasma pada skala I tidak berbeda jauh karena berada pada skala yang sama. Semakin kecil skala usahaternak ayam ras pedaging maka akan semakin besar pula biaya per kg output. Hasil uji beda pendapatan usahaternak ayam ras pedaging per kg output menurut skala usaha ≥ 5000 ekor dapat dilihat pada Tabel 12. 54 Tabel 12. Hasil Uji Beda Pendapatan Usahaternak Ayam Ras Pedaging per Kg Output Menurut Skala Usaha ≥ 5000 Ekor di Kecamatan Pamijahan Tahun 2012 No. Skala Usaha II Mean Std. Deviation Std. Error Sig. 1. PD Tunai Mandiri 3.779,38 1.104,89 349,40 0,45 2. PD Tunai Plasma 2.387,88 893,81 216,78 3. PD Total Mandiri 3.692,03 1.144,94 362,06 0,37 4. PD Total Plasma 2.327,99 896,13 217,34 Berdasarkan Tabel 12, skala usaha ≥ 5.000 ekor, pendapatan atas biaya tunai dan biaya total pada peternak mandiri dan peternak plasma menghasilkan nilai statistik uji t yang lebih besar dari nilai alfa α 10 persen, yaitu sebesar 0,45 dan 0,37. Hal ini berarti secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil rata-rata pendapatan atas biaya tunai dan biaya total pada peternak mandiri dan peternak plasma terima H . Pendapatan tunai dan total pada peternak mandiri dan plasma pada skala II tidak berbeda jauh karena berada pada skala yang sama. Semakin besar skala usahaternak ayam ras pedaging maka akan semakin besar pula biaya per kg output. Selain itu, uji beda pendapatan usahaternak ayam ras pedaging juga dibedakan berdasarkan tipe peternak pada skala usaha yang berbeda, yaitu peternak mandiri pada 5.000 dan ≥ 5.000 ekor dan peternak plasma pada 5.000 dan ≥ 5.000 ekor . Adapun hasil uji beda pendapatan usahaternak ayam ras pedaging per kg output menurut tipe peternak mandiri pada skala usaha 5.000 dan ≥ 5.000 ekor dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Hasil Uji Beda Pendapatan Usahaternak Ayam Ras Pedaging per Kg Output Menurut Tipe peternak Mandiri Antar Skala di Kecamatan Pamijahan Tahun 2012 No. Peternak Mandiri Mean Std. Deviation Std. Error Sig. 1. PD Tunai Mandiri 5.000 3060.35 1059.74 236.97 0,79 2. PD Tunai Mandir i ≥ 5.000 3779.38 1104.88 349.40 3. PD Total Mandiri 5.000 2832.78 1066.44 238.46 0,75 4. PD Total Mandiri ≥ 5.000 3692.03 1144.94 362.06 Sumber: Data Primer, 2012 Tabel 13 menunjukkan pendapatan atas biaya tunai dan biaya total pada peternak mandiri dan peternak plasma menghasilkan nilai statistik uji t yang lebih besar dari nilai alfa α 10 persen, yaitu sebesar 0,79 dan 0,75. Hal ini berarti Sumber: Data Primer, 2012 55 secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil rata-rata pendapatan atas biaya tunai dan biaya total pada peternak mandiri dan peternak plasma terima H . Pendapatan tunai dan total pada peternak mandiri skala I dan skala II tidak berbeda jauh karena paket manajemen teknis yang digunakan sama. Kebebasan mencari sarana produksi yang lebih murah pada peternak mandiri pada skala I dan skala II sama sehingga pendapatan tunai dan total tidak berbeda jauh. Hasil uji beda pendapatan usahaternak ayam ras pedaging per kg output menurut tipe peternak plasma pada skala usaha 5.000 dan ≥ 5.000 ekor dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Hasil Uji Beda Pendapatan Usahaternak Ayam Ras Pedaging per Kg Output Menurut Tipe peternak Plasma Antar Skala di Kecamatan Pamijahan Tahun 2012 No. Peternak Plasma Mean Std. Deviation Std. Error Sig. 1. PD Tunai Plasma 5.000 2.228,25 855,27 178.34 0,60 2. PD Tunai Plasma ≥ 5.000 2.387,88 893,81 216,78 3. PD Total Plasma 5.000 2.089,12 827,178 172,48 0,52 4. PD Total Plasma ≥ 5.000 2.327,99 896,13 217,34 Sumber: Data Primer, 2012 Berdasarkan Tabel 14, pendapatan atas biaya tunai dan biaya total pada peternak mandiri dan peternak plasma menghasilkan nilai statistik uji t yang lebih besar dari nilai alfa α 10 persen, yaitu sebesar 0,60 dan 0,50. Hal ini berarti secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil rata-rata pendapatan atas biaya tunai dan biaya total pada peternak mandiri dan peternak plasma terima H . Pendapatan tunai dan total pada peternak plasma skala I dan skala II tidak berbeda jauh karena paket manajemen teknis yang digunakan sama. Peternak plasma pada skala I dan skala II melakukan pembelian sarana produksi kepada inti dengan harga yang diatur kontrak sehingga pendapatan tunai dan total tidak berbeda jauh. 56

VII. SIMPULAN DAN SARAN a.