43
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Analisis Struktur Biaya Usahaternak Ayam Ras Pedaging
Komponen biaya-biaya usahaternak ayam ras pedaging terdiri dari biaya
tunai dan biaya tidak tunai. Komponen biaya tunai terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Komponen biaya tidak tunai terdiri dari biaya tetap dan biaya
variabel. Analisis struktur biaya usahaternak ayam ras pedaging dalam penelitian ini dibedakan menurut tipe peternak dan skala usaha. Tipe peternak dibedakan
menjadi dua, yaitu peternak plasma dan peternak mandiri yang dilihat secara keseluruhan tanpa membedakan skala usaha. Skala usaha dibedakan menjadi dua,
yaitu skala usaha I dan skala usaha II. Struktur biaya usahaternak ayam ras pedaging menurut tipe peternak dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Struktur Biaya Usahaternak Ayam Ras Pedaging Menurut Tipe Peternak di Kecamatan Pamijahan Tahun 2012
Komponen Biaya Peternak Mandiri
Peternak Plasma RpKg
RpKg A. Biaya Tunai
Biaya Tetap - Pemeliharaan kandang
22 0,19
15 0,11
Sub Total 22
0,19 15
0,11 Biaya Variabel
- DOC 4.664
39,60 5.417
41,80 - Pakan
6.021 51,12
6.598 50,91
- OVK 218
1,85 217
1,68 - Sekam
83 0,71
61 0,47
- Listrik 14
0.12 10
0,08 - Bahan bakar
196 1,67
195 1,50
- Tenaga kerja luar keluarga 135
1,15 35
0,27 Sub Total
11.331 96,20
12.533 96,71
Total Biaya Tunai 11.353
96,39 12.548
96,82 B. Biaya Tidak Tunai
Biaya Tetap - Penyusutan kandang
145 1,23
89 0,69
- Penyusutan peralatan 13
0,11 11
0,08 - Tenaga kerja dalam keluarga
268 2,27
312 2,14
Total Biaya Tidak Tunai 425
3,61 412
3,18 Total Biaya
11.778 100,00
12.959 100,00
Sumber: Data Primer, 2012
Berdasarkan Tabel 6, total biaya tunai yang dikeluarkan peternak mandiri lebih kecil dibandingkan peternak plasma. Hal ini diketahui dari total biaya tunai
44
peternak mandiri sebesar Rp 11.353kg atau 96,39 persen dan peternak plasma sebesar Rp 12.548kg atau 96,82 persen dari total biaya yang dikeluarkan masing-
masing peternak. Tingginya total biaya tunai masing-masing peternak dikarenakan terdapat komponen biaya tunai terbesar yaitu biaya pakan. Hal ini
diketahui dari proporsi biaya pakan yang dikeluarkan peternak mandiri sebesar 51,12 persen dan peternak plasma sebesar 50,91 persen. Selain itu, biaya tunai
terbesar kedua yang dikeluarkan adalah biaya Day Old Chick DOC dengan persentase masing-masing peternak sebesar 39,60 persen dan 41,80 persen.
Total biaya tunai peternak mandiri yang lebih kecil dibanding peternak plasma disebabkan biaya pakan dan Day Old Chick DOC yang dikeluarkan
peternak mandiri lebih rendah dari peternak plasma. Peternak mandiri bebas membeli pakan dan DOC dengan harga yang lebih murah sedangkan peternak
plasma membeli pakan dan DOC yang ditetapkan oleh inti. Umumnya harga pakan dan DOC yang diterima peternak plasma lebih tinggi karena peternak
plasma melakukan pembayaran terhadap inti secara kredit dan biaya yang dikeluarkan mencakup biaya transportasi pengantaran pakan dan DOC.
Biaya tidak tunai yang dikeluarkan peternak mandiri lebih besar dibandingkan peternak plasma. Hal ini ditunjukkan dengan persentase peternak
mandiri sebesar 3,61 persen dan peternak plasma sebesar 3,18 persen. Komponen biaya tidak tunai terbesar yang dikeluarkan masing-masing peternak adalah tenaga
kerja dalam keluarga. Penyebab biaya tidak tunai yang dikeluarkan peternak mandiri lebih besar
dibandingkan peternak plasma yaitu tingginya biaya penyusutan kandang dan peralatan yang dikeluarkan oleh peternak mandiri.
Biaya tenaga kerja dalam keluarga yang dikeluarkan peternak mandiri lebih rendah dibanding peternak plasma karena peternak mandiri umumnya lebih
45
banyak menggunakan tenaga kerja luar keluarga. Tenaga kerja dalam keluarga pada peternak mandiri umumnya peternak itu sendiri atau keluarga yang bertugas
mengontrol kondisi kandang dan ayam ras pedaging. Rata-rata waktu yang digunakan untuk mengontrol kondisi kandang dan ayam ras pedaging sekitar satu
sampai tiga jam dalam sehari. Peternak plasma umumnya menggunakan tenaga kerja dalam keluarga lebih banyak dari tenaga kerja luar keluarga karena ada
keterbatasan dalam membayar tenaga kerja luar keluarga. Biaya total yang dikeluarkan peternak mandiri lebih kecil daripada
peternak plasma Hal ini ditunjukkan dari biaya total peternak mandiri sebesar Rp 11.778 kg dan peternak plasma sebesar Rp 12.959kg. Penyebab biaya total yang
dikeluarkan peternak mandiri lebih kecil daripada peternak plasma yaitu biaya tunai yang dikeluarkan peternak mandiri lebih rendah. Selain melihat struktur
biaya berdasarkan tipe peternak, struktur biaya usahaternak ayam ras pedaging juga dibedakan menurut skala usaha. Struktur biaya usahaternak ayam ras
pedaging menurut skala usaha dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Struktur Biaya Usahaternak Ayam Ras Pedaging Menurut Skala Usaha di Kecamatan Pamijahan Tahun 2012
Komponen Biaya Peternak Mandiri
Peternak Plasma 5000
≥ 5000 5000
≥ 5000 RpKg
RpKg RpKg
RpKg A. Biaya Tunai
Biaya Tetap - Pemeliharaan kandang
19 0,16
25 0,22
11 0,08
18 0,14
Sub Total 19
0,16 25
0,22 11
0,08 18
0,14 Biaya Variabel
- Bibit DOC 4.425
36,79 4.903
42,52 5.469
41,17 5.364
42,46 - Pakan
6.392 53,15
5.650 49,00
6.816 51,31
6.380 50,50
- OVK 248
2,07 187
1,62 226
1,70 209
1,65 - Sekam
95 0,79
71 0,62
65 0,49
57 0,45
- Listrik 20
0,16 9
0,08 14
0,11 6
0,05 - Bahan bakar
200 1,66
193 1,67
204 1,54
185 1,47
- Tenaga kerja luar keluarga 126
1,05 144
1,25 50
0,38 21
0,17 Sub Total
11.505 95,66
11.157 96,76
12.844 96,69
12.222 96,74
Total Biaya Tunai 11.524
95,82 11.182
96,98 12.855
96,77 12.223
96,88 B. Biaya Tidak Tunai
Biaya Tetap - Penyusutan kandang
211 1,75
79 0,69
126 0,95
52 0,42
- Penyusutan peralatan 17
0,14 9
0,08 13
0,10 8
0,07 - Tenaga kerja dalam keluarga
275 2,29
260 2,26
290 2,18
334 2,65
Total Biaya Tidak Tunai 503
4,18 348
3,02 429
3,23 394
3,12 Total Biaya
12.027 100,00
11.530 100,00
13.284 100,00
12.617 100,00
Sumber: Data Primer, 2012
45
47
Tabel 7 menunjukkan struktur biaya usahaternak berdasarkan skala usaha. Skala usaha I adalah peternak yg memiliki populasi ayam ras pedaging kurang
dari 5000 ekor. Skala usaha II adalah peternak yg memiliki populasi ayam ras pedaging lebih dari sama dengan 5000 ekor. Pada skala usaha I, total biaya tunai
yang dikeluarkan peternak mandiri lebih kecil dibandingkan peternak plasma. Hal ini diketahui dari total biaya tunai peternak mandiri sebesar Rp 11.524kg atau
95,82 persen dan peternak plasma sebesar Rp 12.855kg atau 96,77 persen dari total biaya yang dikeluarkan masing-masing peternak. Komponen biaya tunai
terbesar pada masing-masing peternak adalah biaya pakan. Hal ini diketahui dari persentase pakan pada peternak mandiri sebesar 53,15 persen dan peternak plasma
sebesar 51,31 persen. Selain itu, biaya tunai terbesar kedua yang dikeluarkan adalah biaya DOC dengan persentase masing-masing peternak sebesar 36,79
persen dan 41,17 persen. Biaya tidak tunai pada skala I yang dikeluarkan peternak mandiri lebih
besar dibandingkan peternak plasma. Hal ini ditunjukkan dengan persentase peternak mandiri sebesar 4,18 persen dan peternak plasma sebesar 3,23 persen
dari total biaya masing-masing peternak. Komponen biaya tidak tunai terbesar yang dikeluarkan adalah tenaga kerja dalam keluarga. Total biaya peternak
mandiri lebih kecil daripada total biaya peternak plasma pada skala I. Hal ini diketahui dari biaya total yang dikeluarkan peternak mandiri sebesar Rp
12.027kg dan peternak plasma sebesar Rp 13.284kg. Total biaya tunai pada skala II yang dikeluarkan peternak plasma lebih
besar dibandingkan peternak mandiri. Hal ini diketahui dari Tabel 7, dimana total biaya tunai peternak plasma sebesar Rp 12.223kg atau 96,88 persen sedangkan
peternak mandiri sebesar Rp 11.182kg atau 96,98 persen. Komponen biaya tunai terbesar yang dikeluarkan peternak plasma dan peternak mandiri adalah biaya
48
pakan dengan persentase masing-masing peternak sebesar 50,50 persen dan 49,00 persen. Selain itu, biaya DOC juga merupakan komponen biaya tunai terbesar
kedua dengan persentase masing-masing peternak sebesar 42,46 persen dan 42,52 persen dari total biaya usahaternak ayam ras pedaging.
Total Biaya tidak tunai skala II yang dikeluarkan peternak mandiri lebih kecil daripada peternak plasma. Hal ini ditunjukkan dengan persentase masing-
masing peternak mandiri dan plasma, yaitu sebesar 3,02 persen dan 3,12 persen dari total biaya usahaternak ayam ras pedaging. Tingginya total biaya tunai
menyebabkan biaya total yang dikeluarkan peternak plasma lebih besar dibandingkan peternak mandiri. Biaya total yang dikeluarkan peternak plasma
sebesar Rp 12.617kg dan peternak mandiri sebesar Rp 11.530kg. Berdasarkan Tabel 7, peternak mandiri pada skala II mempunyai total
biaya terkecil dengan biaya total sebesar Rp 11.530kg. Peternak plasma pada skala I mempunyai total biaya terbesar dengan biaya total sebesar Rp 13.284kg.
Total biaya yang dikeluarkan peternak plasma lebih besar dibandingkan peternak mandiri. Umumnya harga sarana produksi yang ditetapkan inti kepada peternak
plasma lebih mahal terutama harga pakan dan DOC, sehingga biaya produksi yang dikeluarkan lebih besar. Hal ini disebabkan peternak plasma membayar
sarana produksi secara kredit kepada inti dan biaya sarana produksi mencakup biaya tranportasi. Manajemen usahaternak ayam ras pedaging pada peternak
mandiri lebih baik economies of scale dibandingkan performa manajemen usahaternak ayam ras pedaging pada peternak plasma. Hal ini terlihat dari biaya
pakan peternak plasma yang besar. Total biaya produksi pada skala usaha I lebih tinggi dibandingkan skala usaha II. Hal ini disebabkan semakin besar skala usaha
maka akan semakin kecil unit cost.
6.2 Analisis Pendapatan Usahaternak Ayam Ras Pedaging