Efektivitas Efektivitas Promosi Televisi Berlangganan EPIC Model Empathy, Persuasion, Impact, and Communication Model

Berbeda dengan produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum dibeli. Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud. 2. Tidak terpisahkan inseparability Biasanya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Hal initidak berlaku bagi barang-barang fisik yang diproduksi, disimpan sebagai persediaan, didistribusikan melalui banyak penjual dan dikonsumsi kemudian. Jika seseorang memberikan jasa tersebut, penyedianya adalah bagian dari jasa itu. Karena klien tersebut juga hadir pada saat jasa itu dihasilkan, interaksi penyedia klien merupakan ciri khusus pemasaran jasa. 3. Bervariasi variability Jasa dikatakan sangat bervariasi karena jasa bergantung pada siapa dan dimana diberikan. Walaupun dikerjakan oleh satu orang tidak ada hasil jasa yang sama karena jasa itu berupa suatu unjuk kerja. Pembeli jasa menyadari kergaman ini dan sering bicara dengan orang-orang lain sebelum memilih penyedia jasa. 4. Tidak tahan lama perishability jasa tidak dapat disimpan. Sifat jasa yang mudah rusak perishability tersebut tidak dapat menjadi masalah apabila permintaan tetap berjalan lancer. Jika permintaan berfluktuasi, perusahaan jasa menghadapi masalah yang rumit.

2.4. Efektivitas

Efektivitas sering dikaitkan dengan efisiensi meskipun sebenarnya memilki pengertian yang berbeda. Menurut Rangkuti 1997, efektivitas merpakan upaya mengerjakan semua pekerjaan secara tepat doing the righ job, dengan menggunakan seluruh potensi sumber daya yang memilki dan sesuai dengan tujuan operasional. Efisiensi adalah upaya mengerjakan semua pekerjaan secara optimal doing the right dan sebaik-baiknya denagn total biaya paling rendah dan menghasilkan tingkat kesalahan nol zero depect.

2.5. Efektivitas Promosi

Suatu promosi dikatakan efektif jika pesan yang disampaikan mudah dicerna dan dimngerti oleh masyrakat, serta mengandung informasi yang benar sehingga masyarakat konsumen dapat mencermati informasi tersebut dengan sudut pandang yang benar. Terdapat tiga kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas promosi, yaitu : penjualan, pengingatan dan persuasi. Efektivitas promosi yang berkaitan dengan penjualan dapat diketahui melalui riset tentang dampak penjualan. Sedangkan, efektivitas promosi yang berkaitan dengan pengingatan dan persuasi dapat diketahui melalui riset tentang dampak komunikasi Durianto, dkk 2003.

2.6. Televisi Berlangganan

Televisi berlangganan adalah jasa penyiaran saluran televisi yang dilakukan khusus untuk pemirsa yang bersedia membayar berlangganan secara berkala. Jasa ini biasanya disediakan dengan menggunakan sistem digital ataupun analog melalui media satelit. Saat ini sistem penyiaran dengan digital adalah yang paling lazim digunakan.

2.7. EPIC Model Empathy, Persuasion, Impact, and Communication Model

Menurut Durianto, dkk 2003. EPIC Model mencakup 4 dimensi kritis yaitu empati, persuasi, dampak dan komunikasi Empathy, persuasion, Impact, and communication dapat digunakan untuk mengukur efektivitas promosi. Berikut ini adalah dimensi-dimensi dalam EPIC model: a. Dimensi Empati Empathy Empati merupakan keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasikan dirinya atau merasa dirinya pada keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988. Dimensi empati memberikan informasi yang berharga tentang daya tarik suatu merek. Empati melibatkan afeksi dan kognisi konsumen. Menurut Peter dan Olson dalam Durianto 2003, afeksi dan kognisi mengacu pada dua tipe tanggapan internal psikologis yang dimiliki konsumen terhadap rangsangan lingkungan dan kejadian yang berlangsung. Dalam bahasa yang lebih sederhana, afeksi melibatkan perasaan, sementara kognisi melibatkan pemikiran. b. Dimensi Persuasi persuasion Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu promosi untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek. Akibatnya, pemasang iklan memperoleh penahaman tentang dampak promosi terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh kemapuan suatun iklan dalam mengembangkan daya tarik suatu merek. Persuasi adalah perubahan kepercayaan, sikap, dan keinginan berperilaku yang disebabkan satu komunikasi promosi. Komunkasi promosi, seperti periklanan yang dapat mempengaruhi konsumen dapat menggunakan dua proses kognitif, yaitu “jalur sentral dan “ jalur periferal” menuju persuasi. Proses persuasi yang akan dipakai ditentukan dengan tingkat keterlibatan konsumen dalam pesan produk. Durianto, dkk 2003. c. Dimensi Dampak Impact Dimensi dampak menunjukan, apakah suatu merek dapat terlihat menonjol dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa dan apakah suatu promosi mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang disampaikan. Dampak yang diinginkan dari hasil promosi adalah jumlah pengetahuan produk yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan konsumen dengan produk dan atau proses pemilihan. Konsumen memilki tingkat pengetahuan produk yang berbeda-beda, yang dapat digunakan untuk menerjemahkan informasi baru dan membuat pilihan pembelian. d. Dimensi Komunikasi communication Memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut. Perspektif pemrosesan kognitif adalah inti untuk mengembangkan strategi pemasaran yang berhasil yang merupakan permasalahan komunikasi. Proses dimulai ketika sumber komunikasi promosi menentukan informasi apa yang harus dikomunikasikan, kemudian meng- enkoding pesan tersebut dalam bentuk simbol-simbol yang paling tepat menggunakan kata, gambar, atau tindakan. Kemudian, pesan ditransmisikan ke sebuah penerima melalui berbagai media, seperti pertunjukan televisi, penawaran via pos, billboard, atau majalah. Penerima atau konsumen, jika digiring ke suatu promosi harus men-dekoding atau menerjemahkan maknanya. Kemudian, konsumen dapat mengambil tindakan, seperti pergi ke toko atau melakukan pembelian.

2.8. Direct Rating Method Metode Pemeringkatan Langsung