BAB IV HASIL PENELITIAN
Selama kurun waktu penelitian November 2011 - September 2012 berpartisipasi 120 subjek yang terbagi atas tiga kelompok yaitu
kelompok SNRS 40 anak, kelompok SNSS fase remisi 40 anak, dan kelompok anak sehat 40 anak.
4.1 Demografi Subjek Penelitian
Subjek penderita SN berasal dari berbagai rumah sakit di Sumatera dengan perincian pada Tabel 2 di bawah ini. Mayoritas
penderita SN diperoleh dari RS.H. Adam Malik Medan. Subjek anak sehat terbanyak berasal dari sekolah menengah pertama.
Tabel 2. Asal Subjek Penelitian
Subjek Asal subjek
SNRS orang
SNSS fase remisi
orang Jumlah
orang
Penderita SN
RS. H. Adam Malik 17
38 55
RS. Dr. Pirngadi 3
3 RS. Herna
3 3
RS. Malahayati 2
2 RS. Zainul Abidin
4 2
6 RS. M. Djamil
4 4
RS. M. Hoesin 1
1 RSUD. Pekanbaru
6 6
Anak sehat
Pra sekolah Sekolah Dasar
Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengah Atas
3 14
15 8
Jumlah 120
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Karakteristik Demografi Subjek Penelitian
Karakteristik SNRS
n= 40 SNSS
n = 40 Anak Sehat
n = 40
Umur saat studi, rerata SB tahun
8,3 4,5 8,3 3,9
11,6 3,8
Umur awitan, rerata SB tahun
5,9 3,3 6,2 3,2
-
Jenis kelamin,n Laki laki
3177,5 2460
22 55
Perempuan
9 22,5 16 40
18 45
UACR, rerata SB µgmg
6273 4245 125 328
6 5,7 Karakteristik demografi subjek dapat dilihat pada tabel 3. Rerata umur
awitan grup SNRS 5,93,3 tahun dan 77,5 berjenis kelamin laki-laki. Lama sakit sejak awitan hingga saat studi berkisar 1 hingga 13 tahun.
Rerata UACR pada grup SNRS adalah 62734245 µgmg
,
hal ini amat berbeda dengan grup SNSS fase remisi dan anak sehat .
Tabel 4. Perbedaan Frekuensi Hipertensi diantara Grup
Tekanan darah
SNRS n=40
SNSS n=40
Anak sehat n=40
HTS dan atau HTD
23 5
4
Normotensi
17 35
36 Proporsi hipertensi pada grup SNRS adalah 23 dari 40 orang, dan pada
grup SNSS fase remisi 5 dari 40 orang. Sedangkan pada anak sehat masih dijumpai hipertensi pada 4 dari 40 anak. Tiga orang diantara
anak yang sehat mengalami overweight dan satu orang lainnya memiliki riwayat hipertensi pada kedua orang tua.
Tata laksana yang diperoleh pada subjek SN dapat dilihat pada tabel 5. Grup SNRS paling banyak mendapatkan tata laksana berupa
prednison dan cyclophosphamid intravena, sedangkan grup SNSS fase remisi terbanyak berada dalam masa tanpa pengobatan prednison
Universitas Sumatera Utara
selang hari. Masa ini dihitung maksimal 2 minggu sejak saat penghentian dosis prednison terakhir hingga saat pengambilan darah.
Tabel 5. Frekuensi Tata Laksana yang Diperoleh Subjek SN
Tata laksana Regimen pengobatan
SNRS n =40
SNSS n=40
Total dosis prednison
saat inklusi mgm
2
LPT Pred + CPA iv
750 mgm
2
+ Pred AD bln x 6 bln
22 -
38,5 2,1
Pred + CPA oral
2-2,5 mgkghari x 12 mgg + Pred AD
14 -
39 2,8
Pred + CsA
3-5 mgkghari dalam dosis terbagi x 1-2 thn
+ Pred AD 2
- 32,3 4,2
Pulse MP + Pred+CPAoral
30 mgkg 4 mgg sekali + Pred + CPA oral
2 -
31,4 3,4
Pred AD saja
0,5-1,5 mgkghari -
17 12,3 8,5
Tanpa pengobatan
- -
23 -
Keterangan: Pred : Prednison;CPA :Cyclophosphamide;CsA : Cyclosporine A; Pulse MP: pulse metil prednisolone; Pred AD: Prednison alternating days;
tanpa pengobatan adalah apabila sampel darah diambil di dalam masa 2 minggu setelah stop Pred AD; iv : intravena, LPT: luas permukaan tubuh;
mgg: minggu; bln: bulan; thn: tahun
4.2 Distribusi dan Hubungan Alel C -173 Gen MIF Menurut Grup