ditandai dengan 3 pita, yaitu pada 205 bp, 98 bp, dan 63 bp. Genotip GC ditandai dengan 4 pita, yaitu pada 268 bp, 205 bp, 98 bp dan 63 bp
Lampiran 7. Validitas pemeriksaan dilakukan dengan duplikasi sampel.
3.10.5 Analisis Angiotensin II Plasma
Subjek berpuasa pada malam hari sebelum pengambilan darah pada hari berikutnya. Kelompok SNRS dan SNSS dalam fase remisi
dilakukan pengambilan sampel darah setelah minimal dua minggu selesai dari dosis penuh prednison. Pengambilan sampel darah dilakukan pada
pagi hari 08.00-10.00 sebanyak 2 ml dan dianalisis di laboratorium bersertifikasi. Angiotensin II plasma diukur dengan metode ELISA
Calbreath,1992 dengan menggunakan kit merk Enzo katalog ADI-900- 204 lot 10191101. Sensitivitas pemeriksaan adalah 1 pgmL. Koefisien
variasi inter dan intrapemeriksaan adalah 7. Reaksi imunologis antara angiotensin II dan antiangiotensin II diikat
secara kovalen dengan glutaraldehid. Setelah pencucian dan denaturasi, angiotensin II bereaksi kembali dengan acetylcholinesterase antibodi yang
digunakan sebagai tracer. Selanjutnya, sumuran dicuci kembali dan ditambahkan kromogen yang dapat menyebabkan perubahan warna.
Intensitas warna diukur dengan spektrofotometri dan hal ini proporsional dengan kadar angiotensin II Lampiran 8. Validitas pengukuran
dilakukan dengan duplikasi sampel dan pengulangan kadar angiotensin II dilakukan pada saat pengukuran yang berbeda.
Universitas Sumatera Utara
3.10.6 Analisis MIF serum
Pengambilan sampel darah sebanyak 2 ml dilakukan pada pukul 8- 10 pagi di laboratorium bersertifikasi. Pada kelompok SNRS dan SNSS
dalam fase remisi dilakukan pengambilan sampel darah setelah minimal 2 minggu selesai dari dosis penuh prednison. Sampel darah kemudian
disimpan pada suhu -20°C. Pengukuran kadar MIF serum dilakukan dengan metode sandwich ELISA Calbreath,1992 menggunakan
Quantikine buatan RD Systems Amerika Serikat katalog DMF008 lot 294789. Batas kemampuan mendeteksi MIF serum dengan menggunakan
ELISA adalah 1-2 ngmL. Koefisien variasi intrapemeriksaan adalah di bawah 5. Koefisien variasi interpemeriksaan adalah di bawah 7.
Antibodi monoklonal spesifik untuk MIF dilapisi ke mikroplate. Standar dan sampel dipipet ke dalam sumuran dan setiap keberadaan
MIF diikat dengan antibodi. Setelah dilakukan pencucian terhadap substansi yang tak terikat, ditambahkan antibodi poliklonal spesifik untuk
MIF. Setelah pencucian reagen antibodi dan enzim yang tak terikat, ditambahkan larutan substrat ke dalam sumuran dan timbul warna yang
proporsional dengan jumlah MIF yang terikat. Intensitas warna kemudian diukur Lampiran 9. Validitas pengukuran dilakukan dengan duplikasi
sampel dan pengulangan kadar MIF dilakukan pada saat pengukuran yang berbeda
.
3.11 Identifikasi Variabel