Kadar MIF Serum dan Antagonisme Steroid: Faktor Risiko SNRS

5.2 Kadar MIF Serum dan Antagonisme Steroid: Faktor Risiko SNRS

Efek sistemik MIF terhadap respon imun adalah efek antagonisme terhadap antiinflamasi glukokortikoid melalui jalur HPA dan sel mononuklear Daun dan Cannon, 2000. Predisposisi genetik terhadap peningkatan produksi MIF akan memengaruhi keseimbangan antara glukokortikoid dan MIF. Oleh karena itu, terapi dengan antibodi netralisasi anti-MIF, antagonis reseptor MIF, ataupun transkripsi gen merupakan pilihan terapi untuk SNRS yang sedang dan akan dikembangkan pada masa mendatang. Induksi steroid pada fase remisi membuat level MIF akan lebih rendah apabila dibandingkan dengan pasien yang tidaksulit mencapai remisi pada sindrom nefrotik. Namun, apakah peningkatan level MIF ini berpengaruh terhadap gradasi keparahan crescent di glomerulus tidak dapat disimpulkan dari penelitian ini, dikarenakan juga bukan tujuan yang ingin dicapai. Akan tetapi studi Yang et al.1998; Hattori et al.1999, dan Sasaki et al.2004, pada model tikus percobaan ataupun tikus transgenik menemukan adanya peningkatan glomerular MIF dan kerusakan podosit. Kadar MIF bersirkulasi memengaruhi influks makrofag ke dinding sel pembuluh darah terutama glomerular dan interstisial. Keadaan ini dibuktikan dengan adanya korelasi antara derajat influks makrofag dengan albuminuria dan luaran fungsi ginjal Murea et al., 2012;Viannna et al., 2012. Proses ini merupakan suatu protracted process yang terjadi sejak tahap awal dari nefropati eGFR di atas 90mlmenit1,73m 2 . Pada keadaan predialisis, inflamasi bersama faktor lain seperti malnutrisi dan Universitas Sumatera Utara aterosklerosis merupakan hal yang memperberat penyakit ginjal kronis Stenvinkel et al., 1999. Bahkan, keseimbangan sitokin MIF memunyai efek protektif pada kerusakan vaskular Pan et al., 2004. Keadaan ini menunjukkan bahwa belum ada yang sempurna dalam penatalaksanaan pasien SNRS bila hanya mengatasi faktor proteinuria saja. Faktor lain seperti peningkatan MIF yang bersirkulasi dan penatalaksanaan hipertensi, juga perlu diwaspadai. Kadar MIF yang tinggi pada pasien resisten steroid Tabel 9 menunjukkan peranan MIF dalam antagonisme efek glukokortikoid. Efek steroid dihalangi oleh peningkatan MIF bersirkulasi. Glukokortikoid seharusnya bekerja menghambat pembentukan sitokin yang dihasilkan oleh makrofag in vitro. Namun, dengan peningkatan kadar MIF, kerja glukokortikoid tadi dihambat Donnely dan Bucala, 1997; Lan, 2008. Penghambatan kerja glukokortikoid diperankan MIF dengan cara menghambat aktivasi reseptor glukokortikoid di sel. Proteinuria “sedikit banyak” disebabkan oleh efek sitokin yang bersirkulasi terhadap permeabilitas glomerular. Keberadaan faktor ekstra renal sebagai agen penyebab proteinuria dibuktikan dengan minimnya perubahan inflamasi pada parenkim renal penderita SN. Apabila serum pasien GSFS diinkubasi pada glomerulus tikus tanpa kelainan renal secara in vitro, akan menunjukkan peningkatan permeabilitas glomerulus terhadap albumin Savin et al., 1996. Carvalho et al.2004 menemukan bahwa konsentrasi sitokin tetap tinggi walaupun diberikan dosis tinggi glukokortikoid. Hal ini memengaruhi sensitivitas jaringan terhadap Universitas Sumatera Utara glukokortikoid Mehls dan Hoyer, 2011. Risiko resisten steroid pada SN lebih besar apabila sensitivitas podosit terhadap glukokortikoid terganggu.

5.3 Kadar Angiotensin II Plasma dan Hipertensi: Faktor Risiko SNRS