commit to user
74
Peneliti juga sudah melibatkan siswa dalam tanya jawab, pembahasan hasil kerja kelompok, dan pengambilan kesimpulan.
Pemberian pertanyaan selama proses, berkaitan dengan pemahaman konsep siswa yang sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan,
misalnya: Tulislah urutan lapisan tanah dari lapisan yang paling atas Jelaskan terbentuknya batuan malihan, dsb. Setiap akhir pembelajaran,
peneliti selalu melakukan evaluasi yang disesuaikan dengan materi yang diajarkan dan indikator yang telah ditetapkan.
d. Refleksi
Data hasil observasi dikumpulkan untuk dianalisis dan direfleksikan. Pembahasan hasil observasi, dilakukan oleh peneliti dan guru, sehingga dapat
ditemukan kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan
tindakan, telah menunjukkan adanya peningkatan baik pada aktivitas siswa, kinerja guru dalam pembelajaran, maupun pemahaman konsep struktur bumi
pada siswa kelas V. Berikut uraian hasil refleksi siklus II:
1 Pertemuan 1 Siklus II
Strategi hasil refleksi siklus I yang mengoptimalkan penggunaan multimedia interaktif secara kelompok, ternyata berhasil dan dapat berjalan
lancar. Meskipun masih ada sedikit kendala yang dihadapi. Kendala yang terjadi pada pertemuan 1 siklus II yaitu: a kesulitan mengkondisikan siswa
untuk berkelompok; b kebingungan siswa dalam menggunakan multimedia interaktif untuk menjawab lembar kerja kelompok.
Hasil pembahasan peneliti dengan pengamat, penyebab kendala tersebut adalah: a siswa belum pernah dikondiskan untuk berkelompok di
dalam kelas; b peneliti tidak memberi contoh langsung memperagakan terlebih dahulu penggunaan multimedia interaktif untuk mengerjakan
lembar kerja kelompok, sehingga siswa terlihat bingung. Untuk mengatasi kendala yang terjadi pada pertemuan 1 siklus I,
maka perbaikan yang dialkukan yaitu: a peneliti lebih sabar lagi dalam mengkondisikan,
membimbing, dan
mengarahkan siswa
dalam
commit to user
75
berkelompok; b memberi contoh terlebih dahulu sebelum memberikan perintah tugas kepada siswa, sehingga siswa paham apa yang harus
dilakukan. Secara keseluruhan, aktivitas yang meningkat yaitu: a
keterampilan siswa dalam mengoperasikan multimedia interaktif; b kemampuan siswa untuk mengumpulkan data melalui multimedia interaktif;
c keterlibatan siswa dalam penggunaan multimedia interaktif; d kejujuran siswa dalam mengerjakan tugas dan evaluasi pemahaman konsep.
Dari hasil penilaian lembar kerja kelompok, keseluruhan kelompok dapat menjawab dengan benar dan lengkap setiap pertanyaan dalam lembar
kerja kelompok. Nilai rata-rata pemahaman konsep siswa secara kelompok yaitu 75,52. Semua siswa dalam kelompok mendapatkan nilai di atas KKM
nilai anggota dalam satu kelompok sama data nilai kelompok lampiran 26. Penggunaan multimedia interaktif secara berkelompok, ternyata
dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa secara kelompok dan individu daripada penggunaan multimedia interaktif secara klasikal. Hal itu
dapat dilihat dari hasil analisis evaluasi pemahaman konsep struktur bumi pertemuan 1 siklus II. Hasil analisis evaluasi pemahaman konsep pada tabel
46 data analisis pemahaman konsep pertemuan 1 siklus I pada lampiran 25 Tabel 4.6 Hasil Analisis Pemahaman Konsep Pertemuan 1 Siklus II
Indikator Soal uraian
Hasil jawaban siswa
7.1.1 Mengurutkan lapisan-lapisan
bumi 1.Sebutkan urutan lapisan bumi
dari lapisan yang terluar 2. Sebutkan urutan lapisan bumi
dari lapisan yang paling tebal 22
siswa menjawab
benar, 7 siswa kurang lengkap.
12 siswa
menjawab benar, 16 siswa kurang
lengkap. 7.1.2 Menyebutkan
ciri-ciri lapisan bumi
1.Sebutkan ciri-ciri dari: a. lapisan inti bumi dalam
b. lapisan mantel bumi 8
siswa menjawab
benar, 13 siswa kurang lengkap, dan 8 siswa
menjawab tidak sesuai.
7.1.3Mengurutkan Sebutkan
urutan lapisan 15
siswa menjawab
commit to user
76
lapisan-lapisan atmosfer
atmosfer dari: a.lapisan yang paling tebal
b. lapisan paling dalam benar, 13 siswa kurang
lengkap, dan 1 siswa tidak sesuai.
71.4 Memperkirakan dampak
jika bumi
tidak dilindungi
lapisan atmosfer Menurut kamu, apa yang terjadi
jika bumi
tidak dilindungi
lapisan atmosfer? Sebutkan 2 saja
10 siswa
menjawab tepat, 11 siswa hamua
menyebutkan 2
dampak, dan 8 siswa menjawab tidak sesuai.
Dari hasil analisis indikator tabel 4.6 dapat dijelaskan lagi sebagai berikut: 7.1.1 Mengurutkan lapisan-lapisan bumi
Dalam mengurutkan lapisan bumi dari lapisan yang paling luar dapat dijawab 22 siswa dengan urut dan benar. Tujuh siswa masih
kurang mengerti dengan soal yang dimaksudkan sehingga mengurutkannya dari lapisan inti bumi luar.
Untuk mengurutkan lapisan bumi dari lapisan yang paling tebal, ada 12 siswa yang dapat menjawab dengan benar. Sedangkan 16
siswa yang lain hanya terbalik pada lapisan kerak bumi dan lapisan atmosfer, dan 1 siswa menjawab tidak sesuai soal.
7.1.2 Menyebutkan ciri-ciri lapisan bumi Dalam menyebutkan ciri-ciri lapisan mantel bumi dan lapisan
inti bumi dalam, ada 8 siswa menjawab benar pada masing-masing ciri. Empat siswa dapat menyebutkan 2 ciri lapisan inti bumi dalam
dan satu ciri lapisan mantel bumi. Sembilan siswa hanya menyebutkan masing-masing satu ciri, dan 1 siswa menjawab tidak sesuai.
7.1.3 Mengurutkan lapisan-lapisan atmosfer Untuk mengurutkan lapisan atmosfer dari lapisan yang paling
tebal dan lapisan yang paling dalam, 15 siswa yang menjawab dengan benar dan urut. Empat siswa keliru pada lapisan kerak bumi dan
atmosfer, dalam mengurutkan dari lapisan yang paling tebal. Sembilan siswa dapat mengurutkan lapisan dari yang paling dalam. Untuk
mengurutkan lapisan yang paling dalam, siswa masih terbolak-balik. Namun, hanya 1 siswa yang menjawab tidak sesuai pertanyaan.
commit to user
77
7.1.4 Memperkirakan dampak jika bumi tidak dilindungi lapisan atmosfer Untuk memperkirakan dampak jika di bumi tidak dilindungi
lapisan atmosfer, maka ada 10 siswa yang dapat menyebutkan 2 dan benar. Sedangkan 11 siswa yang lain hanya bisa menyebutkan 1
dampak saja, dan 8 siswa menjawab tidak sesuai. Hasil analisis evaluasi pemahaman konsep siswa secara individu
sudah baik. Meskipun masih ada beberapa indikator yang belum tercapai secara optimal, tetapi nilai hasil evaluasi pemahaman konsep pertemuan 1
siklus II menunjukkan adanya peningkatan. Nilai rata-rata pemahaman konsep siswa secara individu pertemuan 1 siklus II adalah 71,72 dengan
per sentase ketuntasan 82 atau ada 24 siswa mendapatkan nilai ≥65.
Nilai hasil evaluasi pemahaman konsep siswa secara individu digabungkan dengan nilai pemahaman konsep secara kelompok dengan
perhitungan: 2XNilai individu+Nilai Kelompok:3 sehingga diperoleh nilai akhir pemahaman konsep siswa secara individu. Dari hasil perhitungan
tersebut, diperoleh nilai rata-rata 72,97 dengan persentase ketuntasan klasikal
mencapai 82 atau 24 siswa mendapatkan nilai di atas KKM ≥65 daftar nilai pemahaman konsep pertemuan 1 siklus II selengkapnya pada
lampiran 26 dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi tabel 4.7 Tabel 4.7 Daftar Frekuensi Nilai Akhir Pemahaman Konsep Pertemuan 1 Siklus II
No Interval
Nilai Tengah Frekuensi
Persentase 1.
46 – 52
49 4
14 2.
53 – 59
56 1
4 3.
60 – 66
63 1
4 4.
67 – 73
70 11
37 5.
74 – 80
77 2
7 6.
81 – 87
84 7
24 7.
88 – 94
91 3
10 Jumlah
29 100
Dari data tabel 4.7 dapat disajikan dalam bentuk grafik gambar 4.4
commit to user
78
Gambar 4.4 Grafik Nilai Akhir Pemahaman Konsep Pertemuan 1 siklus II Dari gambar 4.4 dapat dilihat bahwa siswa yang mendapatkan nilai
di bawah KKM 65 ada 5 siswa yang terletak pada interval 46 – 52 ada 4
siswa dan interval 53 – 59 ada 1 siswa. Sedangkan pada interval 60 – 66 ada
1 siswa yang mana siswa tersebut mendapatkan nilai 66 di atas KKM. Nilai terendah pada pertemuan 1 siklus II adalah 50 dan nilai tertingginya
adalah 92. Siswa yang idak tuntas pada pertemaun 1 siklus II ini ada 5siswa, yaitu: Hasyim, Wahyu, Arum, Kriswanto, dan Taufik.
2 Pertemuan 2 Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran pertemuan 2 siklus II lebih baik daripada pertemuan sebelumnya. Dari hasil refleksi dan pengalaman dari
pertemuan sebelumnya, sudah tidak ada lagi kendala yang muncul pada pertemuan 2 siklus II ini.
Siswa sudah dapat terkondisikan dengan baik dalam berkelompok. Siswa sudah tidak mengalalami kebingungan dalam mengerjakan lembar
kerja kelompok menggunakan multimedia interaktif. Dalam pertemuan ini, peneliti hanya memantau kerja kelompok siswa sambil memberi bimbingan
bagi siswa yang masih membutuhkan. Siswa juga sudah lebih terampil dalam mengoperasikan multimedia interaktif, mereka tidak berebut lagi
untuk mengoperasikannya. Bahkan mereka saling membantu dan
2 4
6 8
10 12
46 –52 53–59 60–66 67–73 74–80 81–87 88–94
Frekuensi
Interval
46 –52 53–59 60–66 67–73 74–80 81–8 7 88–94
commit to user
79
bekerjasama dalam kelompok. Kejujuran dan tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas dan evaluasi juga sudah meningkat.
Kemampuan siswa untuk mengumpulkan data melalui multimedia interaktif juga meningkat. Hal itu dapat dilihat dari meningkatnya nilai rata-
rata pemahaman konsep secara kelompok menjadi 76,55. Selain nilai rata- rata kelompok meningkat, nilai hasil evaluasi pemahaman konsep siswa
juga meningkat. Berikut hasil analisis evaluasi pemahaman konsep siswa pada tabel 4.8 hasil analisis pada lampiran 30
Tabel 4.8 Hasil Analisis Pemahaman Konsep Pertemuan 2 Siklus II
Indikator Soal uraian
Siswa yang menjawab benar
7.2.1 Mengurutkan lapisan- lapisan tanah
Sebutkan urutan lapisan tanah dari lapisan yang paling atas
21 siswa menjawab benar
7.2.2 Menyebutkan ciri-ciri masing-masing
lapisan tanah 1.Sebutkan ciri-ciri dari:
a. tanah lapisan bawah b.lapisan bahan induk tanah
13 siswa menjawab benar,
13 siswa
kurang lengkap. 7.2.3 Menggambarkan
lapisan tanah
dan keterangannya
Gambarkan lapisan-lapisan tanah beserta keterangannya
13 siswa menjawab benar,
12 siswa
kurang lengkap, dan 4 siswa tidak sesuai.
7.2.4 Membedakan terbentuknya batuan
Jelaskan perbedaan terbentuknya batuan beku dan batuan endapan
dan beri contoh 14 siswa menjawab
benar, 5 siswa kurang lengkap, dan 10 siswa
masih kurang benar.
7.2.5 Mengelompokkan contoh-contoh batuan
Kelompokkan batuan di bawah ini ke
dalam batuan
beku, endapanmalihan.
Batu basalt, marmer, obsidian, granit, konglomerat, serpih, pasir
9 siswa benar, 18 siswa kurang tepat,
dan 2 siswa hanya 1 batu
yang dikelompokkan benar.
Dari tabel 4.8 dapat dijelaskan lagi sebagai berikut: 7.2.1 Mengurutkan lapisan-lapisan tanah
commit to user
80
Untuk mengurutkan lapisan tanah dari lapisan yang paling atas, ada 27 siswa yang menjawab benar dan 8 siswa menyebutkan 2
lapisan saja, mereka tidak menyebutkan lapisan bahan induk tanah 7.2.2 Menyebutkan ciri-ciri masing-masing lapisan tanah
Untuk menyebutkan cirri-ciri tanah lapisan bawah dan lapisan bahan induk tanah, ada 13 siswa yang menjawab benar.
Masing-masing dari mereka dapat menyebutkan 2 ciri. Tiga siswa hanya menyebutkan 2 ciri tanah lapisan bawah dan 1 ciri bahan induk
tanah. Ada 10 siswa menyebukan 1 ciri pada masing-masing, dan 3 siswa, yaitu: Arum, Wahyu, dan asyim, menjawab tidak sesuai.
7.2.3 Menggambarkan lapisan tanah dan keterangannya Untuk menggambarkan lapisan tanah dan keterangannya, 13
siswa dapat menggambar denga benar beserta keterangannya. Tiga belas siswa bisa menggambar, tetapi keterangannya kurang tepat
sehingga hasilnya juga kurang memuaskan, dan 4 siswa hanya memberi keterangan tanpa gambar.
7.2.4 Membedakan terbentuknya batuan Untuk membedakan terbentuknya batuan beku dan endapan,
sudah ada 14 siswa yang dapat membedakannya dengan benar beserta masing-masing contohnya. Lima siswa dapat menjelaskan batuan
beku, tetapi batuan endapannya kurang tepat. Sebelas siswa yang lain hanya menjelaskan dan menyebutkan contoh batuan beku.
Kemungkinan, penyebab siswa kurang optimal dalam menjawab pertanyaan ini karena belum terbiasa dengan soal untuk membedakan.
7.2.5 Mengelompokkan contoh-contoh batuan Dalam mengelompokkan contoh-contoh batuan berdasarkan
jenisnya, hanya ada 9 siswa yang dapat menjawab dengan benar. Kebanyakan mereka mengelompokkan batuan, konglomerat ke dalam
batuan beku. Sedangkan Hasym, dan Wahyu mengelompokkan semua batuan dalam batuan beku. Kemungkinan penyebab indikator kurang
optimal, peneliti kurang mengulang-ulang pertanyaan contoh batuan.
commit to user
81
Secara kelompok, pemahaman konsep siswa sudah baik dan semua indikator sudah tercapai. Tiga dari 8 kelompok mendapatkan nilai kurang
maksimal, tetapi semua kelompok mendapatkan nilai di atas KKM dan nilai rata-rata kelompok mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata
pemahaman konsep secara kelompok 76,55. Secara individu memang masih ada beberapa indikator yang belum
tercapai secara optimal. Namun, nilai pemahaman konsep siswa secara individu sudah baik, yaitu dengan nilai rata-rata kelas 74,83 dan persentase
ketuntasan klasikal mencapai 82 atau 24 siswa mendapatkan nilai ≥65. Dari gabungan dari nilai hasil pemahaman konsep secara individu
dan kelompok
dengan perhitungan:
2XNilai individu+Nilai
Kelompok:3, maka didapatkan nilai akhir rata-rata pemahaman konsep 75,40 dengan persentase ketuntasan mencapai 82 atau 24 siswa
mendapatkan nilai ≥65 data nilai selengkapnya pada lampiran 31. Nilai rata-rata hasil evaluasi pemahaman konsep secara individu
siswa pada pertemuan 2 siklus II mengalami sedikit penurunan dibandingkan nilai rata-rata pemahaman konsep siklus I pertemuan 2 SK,
KD dan materi sama tetapi indikator berbeda. Pada pertemuan 2 siklus 1 nilai rata-rata pemahaman konsep 75,03 pada pertemuan 2 siklus II menjadi
74,83. Adapun kemungkinan yang mempengaruhi turunnya nilai rata-rata pemahaman konsep siswa secara individu pada pertemuan 2 siklus I dan II
yaitu: soal yang dibuat pada pertemuan 2 siklus II lebih kompleks dan bervariasi dari soal pertemuan 1 siklus II, sehingga membutuhkan
pemahaman yang lebih tinggi untuk menjawab pertanyaan tersebut. Meskipun nilai rata-rata pemahaman konsep secara individu pertemuan 2
siklus I dan II sedikit menurun, tetapi persentase ketuntasan secara klasikal mengalami peningkatan, yaitu: 72 pada pertemuan 2 siklus I, menjadi
82 pada pertemuan 2 siklus II. Setelah nilai pemahaman konsep secara individu pertemuan 2 siklus II digabungkan dengan nilai kelompok, maka
nilai akhir pertemuan 2 siklus II lebih meningkat dari pertemuan 2 siklus II.
commit to user
82
Nilai rata-rata pemahaman konsep secara individu dan kelompok pada pertemuan 2 siklus II mengalami peningkatan dari pertemuan 1 siklus
II. Penggunaan multimedia interaktif secara kelompok, ternyata efektif dan dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa baik secara kelompok
maupun individu. Nilai akhir pemahaman konsep pertemuan 2 siklus II disajikan dalam tabel distribusi frekuensi tabel 4.9
Tabel 4.9 Daftar Frekuensi Nilai Akhir Pemahaman Konsep Pertemuan 2 Siklus II No
Interval Nilai Tengah
Frekuensi Persentase
1. 48
– 56 52
2 7
2. 57
– 65 61
3 10
3. 66
– 74 70
6 21
4. 75
– 83 79
14 48
5. 84
– 92 88
4 14
Jumlah 29
100 Dari data tabel 4.9 dapat disajikan dalam bentuk grafik gambar 4.5
Gambar 4.5 Grafik Nilai Akhir Pemahaman Konsep Pertemuan 2 Siklus II Dari grafik gambar 4.5 dapat dilihat bahwa siswa yang
mendapatkan nilai di bawah KKM 65 ada 5 siswa yang terletak pada interval 48
– 56 ada 2 siswa dan pada interval 57 – 65 ada 3 siswa, pada interval 57
– 65 siswa mendapatkan nilai 53, 60, dan 63 dan tidak ada siswa
2 5
6 14
4 5
10 15
48 – 56 57 – 65 66 – 74 75 – 83 84 – 92
Frekuensi
Interval
48 –56
66 –74 75–83 84–92
57 –65
commit to user
83
yang mendaptakan nilai 65. Nilai terendah pada pertemuan 2 siklus II adalah 52 dan nilai tertingginya adalah 92. Lima siswa yang tidak tuntas pada
pertemaun ini yaitu: Hayim, Wahyu, Arum, Hery, Agung. Dari hasil akhir pemahaman konsep pertemuan 1 dan 2 siklus II, terdapat
peningkatan nilai rata-rata pemahaman konsep struktur bumi yaitu: pertemuan 1 nilai rata-rata pemahaman konsep 72,97 pada pertemuan 2 siklus II menjadi 75,40
dengan persentase ketuntasan yang sama yaitu 82 atau 24 siswa sudah mencapai batas KKM ≥65. Perbandingan nilai pemahaman konsep pertemuan 1 dan 2 siklus
II disajikan dalam daftar frekuensi sebagai berikut: Tabel 4.10 Daftar Frekuensi Perbandingan Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan 1
dan 2 Siklus II No
Interval Frekuensi
Pertemuan 1 Siklus II Frekuensi
Pertemuan 2 Siklus II 1.
46 – 52
4 1
2. 53
– 59 1
2 3.
60 – 66
1 2
4. 67
– 73 11
6 5.
74 – 80
2 10
6. 81
– 87 7
6 7.
88 – 94
3 2
Jumlah 29
29
Dari daftar frekuensi tabel 4.10 dapat disajikan dalam bentuk gambar 4.6:
2 4
6 8
10 12
46-52 53-59
60-66 67-73
74-80 81-87
88-94 Pertemuan 1
Pertemuan 2
Frekuensi
commit to user
84
Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan 1 dan 2 siklus II
Dari grafik gambar 4.6 dapat dilihat bahwa nilai pemahaman konsep siswa mengalami penurunan yang cukup banyak pada interval 46
– 52 dan interval 67
– 73. Nilai terendah pemahaman konsep siswa mengalami peningkatan, pada pertemuan 1 adalah 50 dan pada pertemuan 2
adalah 52. Menurunnya frekuensi pada interval 46 – 52 dan meningkatnya
nilai terendah siswa, menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep dan kemampuan siswa untuk mengumpulkan data melalui tampilan
multimedia interaktif. Sedangkan nilai tertinggi pada pertemuan 1 dan 2 sama yaitu 92. Pada pertemuan 1, siswa paling banyak mendapatkan nilai
pada interval 67 – 73, sedangkan pada pertemuan kedua siswa paling
banyak mendapatkan nilai pada interval 74 – 80. Oleh karena itu, nilai rata-
rata pemahaman konsep mengalami peningkatan, yaitu pada pertemuan 1 nilai rata-rata pemahaman konsep 72,92 dan pertemuan 2 mencapai 75,40.
daftar nilai perbandingan siklus II selengkapnya pada lampiran 32 Persentase ketuntasan klasikal siklus II mencapai 82 atau 24
siswa mendapatkan nilai ≥65, sehingga indikator kinerja yang ditetapkan pada siklus II ini juga sudah tercapai. Dari 5 siswa yang tidak tuntas, ada 3
siswa yang tidak tuntas pada pertemuan 1 dan 2 yaitu, Hasyim, Wahyu, dan Arum. Sedangkan Hasyim dan Wahyu, tidak tuntas dalam semua siklus
karena mereka lemah dalam berfikir karena dan pernah tinggal kelas. Dengan ketercapaian indikator yang telah ditetapkan pada setiap
siklus, maka peneliti mencukupkan penelitian tindakan kelas ini pada siklus II. Siswa yang tidak tuntas pada pertemuan tertentu disebabkan mereka kurang
Interval
commit to user
85
enak badan. Sedangkan siswa yang hanya setiap siklus tidak tuntas ternyata mereka agak lemah dalam berfikir, ada juga yang kurang lancar dalam
membaca dan menulis. Dari hasil observasi dan evaluasi pemahaman konsep siswa materi struktur bumi,
dapat disimpulkan bahawa: “Penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi
pada siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 20102011
”.
C. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil observasi kinerja guru peneliti dalam pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II lampiran 13, 18, 24, dan 29, menunjukkan bahwa
secara umum peneliti sudah baik dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan multimedia interaktif. Berdasarkan tindakan yang diterapkan yaitu
menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran pada materi struktur bumi, ternyata dapat meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi dan
memperbaiki aktivitas siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran
menggunakan multimedia interaktif lampiran 12, 17, 23, 28 aktivitas siswa yang meningkat yaitu:
1. Kemampuan siswa mengumpulkan data melalui tampilan multimedia interaktif 2. Keterlibatan siswa dalam menggunakan multimedia interaktif.
3. Keterampilan siswa dalam mengoperasikan multimedia interaktif. 4. Kejujuran siswa dalam mengerjakan tugas, dan evaluasi pemahaman konsep.
Sebelum dilaksanakan tindakan pra-siklus l7 siswa mendapatkan nilai di bawah KKM 65. Data pra-siklus diperoleh melalui dokumentasi dan tes
kemampuan awal pemahaman konsep pada siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran
20102011. Nilai rata-rata pra-siklus 58 dengan persentase ketuntasan 41 atau 17 dari 29 siswa mendapatkan nilai 65, sehingga dikatakan pemahaman konsep
siswa rendah. Data nilai rata-rata pra-siklus disajikan dalam tabel distribusi frekuensi tabel 4.11 daftar nilai rata-rata pra-siklus pada lampiran 33.