Refleksi Deskripsi Siklus I

commit to user 54 indikator yang telah ditetapkan. Kinerja guru peneliti perlu ditingkatkan dalam melibatkan siswa untuk mengambil kesimpulan.

d. Refleksi

Data hasil observasi dari guru kelas dan peneliti dikumpulkan untuk dianalisis dan direfleksikan bersama-sama. Pembahasan hasil observasi, dilakukan untuk mengetahui kekurangan dalam pembelajaran untuk diperbaiki, sedangkan yang sudah baik dipertahankan bahkan ditingkatkan. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama pelaksanaan pembelajaran menggunakan multimedia interaktif menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa maupun kinerja guru dalam pembelajaran. Hasil refleksi selengkapnya dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Pertemuan 1 Siklus I Selama pembelajaran berlangsung, aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran sudah baik. Aktivitas siswa yang perlu diperbaiki yaitu: a keterlibatan siswa dalam penggunaan multimedia interaktif; b keterampilan siswa dalam mengoperasikan multimedia interaktif; dan c kejujuran siswa dalam mengerjakan evaluasi. Untuk memperbaiki aktivitas- aktivitas siswa tersebut, maka perlu perbaikan kinerja guru peneliti yaitu dalam: a melibatkan siswa dalam penggunaan multimedia interaktif; b melibatkan siswa dalam mengambil kesimpulan; c memantau kemajuan belajar pemahaman konsep konsep selama proses pembelajaran. Dalam memperbaiki aktivitas siswa mapun kinerja peneliti yang bertindak sebagai guru, maka observer dan peneliti mengadakan diskusi. Hasil diskusi untuk memperbaiki aktivitas siswa tersebut yaitu: a siswa diberi giliran untuk aktif dalam pembelajaran, baik dalam menjawab pertanyaaan, menggunakan maupun mengoperasikan multimedia interaktif; b siswa menjelaskan materi yang disampaikan oleh multimedia interaktif kepada teman yang lain; c peneliti harus sabar dalam membimbing siswa mengoperasikan multimedia interaktif; d mewaspadai siswa yang menyontek dengan mengingatkan siswa agar senantiasa berbuat jujur; e menutup pintu untuk mengurangi pencahayaan yang terlalu terang. commit to user 55 Dalam pembelajaran, peneliti sudah menggunakan metode dan media pembelajaran yang tepat. Metode pembelajaran yang digunakan bervariasi, meliputi: tanya jawab, penugasan, pengamatan gembar, diskusi klasikal, dan ceramah bervariasi. Penggunaan multimedia interaktif dapat menarik perhatian siswa sehingga mereka antusias, konsentrasi, dan memperhatikan materi yang disampaikan. Dari tampilan multimedia interaktif, siswa dapat mengumpulkan data tentang materi yang disampaikan, sehingga mereka mampu untuk menjawab pertanyaan dari peneliti baik selama proses maupun mengerjakan evaluasi. Hasil analisis pemahaman konsep lapisan bumi dan lapisan atmosfer, pada soal evaluasi dapat dijelaskan pada tabel 4.1 data selengkapnya pada lampiran 14 Tabel 4.1 Hasil Analisis Pemahaman Konsep Pertemuan 1 Siklus I Indikator Soal Pilihan Ganda Soal Uraian 7.1.1 Menyebutkan lapisan-lapisan bumi. 27 siswa menjawab benar. 24 siswa menyebutkan benar dan lengkap, 5 siswa hanya menyebutkan 2 lapisan. 7.1.2 Membedakan lapisan kerak bumi dan mantel bumi 12 siswa menjawab benar 3 siswa membedakan lengkap dan benar, 1 siswa membedakan 2 tetapi kurang lengkap, 18 siswa hanya membedakan 1 ciri saja, dan 7 siswa menjawab tidak sesuai. 7.1.3 Membedakan ciri- lapisan inti bumi. 12 siswa dapat menjawab benar. 4 siswa menjawab lengkap dan benar, 4 siswa hanya menyebutkan 2 ciri pada inti bumi dalam, 12 siswa hanya menyebutkan 1 ciri saja, dan 9 siswa menjawab tidak sesuai. 7.1.4 Mengurutkan lapisan-lapisan atmosfer. 19 siswa menjawab benar 10 siswa dapat menyebutkan dengan urut dan lengkap, 14 siswa kurang lengkap, dan 5 siswa menyebutkan lapisan bumi. 7.1.5 Menyebutkan manfaat lapisan atmosfer bagi bumi. 26 siswa dapat menjawab benar. 10 siswa dapat menyebutkan 2 manfaat, 16 siswa menyebutkan 1 commit to user 56 manfaat, dan 3 siswa tidak sesuai. Dari tabel 4.1, maka dapat dijelaskan lagi sebagai berikut: 7.1.1 Menyebutkan lapisan-lapisan bumi Untuk soal pilihan ganda dengan menjodohkan, 27 siswa dapat menjawab benar. Untuk menjawab soal uraian, hanya 5 siswa yang menyebutkan kurang lengkap, hanya menyebutkan 2 atau 3 lapisan saja. Mereka tidak menyebutkan lapisan atmosfer dan kerak bumi. Tiga dari 5 siswa yang menjawab tidak sesuai, yaitu hasyim, kriswanto, dan wahyu kurang lancar membaca dan menulis. 7.1.2 Membedakan lapisan kerak bumi dan mantel bumi Dalam soal pilihan ganda, 12 siswa menjawab benar. Untuk soal uraian, hanya 3 siswa yang bisa menjawab benar dan lengkap, sedangkan siswa yang lain hanya bisa menyebutkan 1 ciri, karena tampilan multimedia interaktif hanya menjelaskan 1 ciri, 7 siswa yang menjawab kurang sesuai karena mereka agak lemah dalam berfikir. 7.1.3 Membedakan ciri-lapisan inti bumi. Soal pilihan ganda dapat dijawab benar oleh 26 siswa. Sedangkan soal uraian, hanya Ada 12 siswa yang dapat menjawab pertanyaan dari soal pilihan ganda. Untuk soal uraian, hanya dapat dijawab benar dan lengkap oleh 4 siswa, sedangkan 4 siswa yang lain hanya menyebutkan 2 ciri pada inti bumi dalam dan 1 ciri pada lapisan inti bumi luar, 12 siswa hanya menyebutkan 1 ciri saja, dan 9 siswa menjawab tidak sesuai. Sedikitnya siswa yang mampu menjawab soal membedakan disebabkan siswa belum pernah mendapatkan pertanyaan itu sebelumnya, mereka kurang mengerti maksud soal. Selain itu, tampilan multimedia interaktif dan peneliti hanya menyebutkan ciri-cirinya dan tidak menyebutkan perbedaan keduanya, 7.1.4 Mengurutkan lapisan-lapisan atmosfer. Sembilan belas siswa dapat menjawab pertanyaan pada soal pilihan ganda dengan benar. Sepuluh siswa dapat menyebutkan commit to user 57 dengan urut dan lengkap, 14 siswa kurang lengkap, dan 5 siswa menyebutkan lapisan bumi, sebagian dari mereka tidak menuliskan lapisan troposfer dan stratosfer. Kemungkinan mereka lupa karena namanya sulit. Sedangkan 5 siswa yang menjawab kurang sesuai adalah siswa yang sama, mereka menyebutkan lapisan bumi. 7.1.5 Menyebutkan manfaat lapisan atmosfer bagi bumi. Dalam soal pilihan ganda, ada 26 siswa yang menjawab benar. Dalam soal uraian, hanya ada 10 siswa yang bisa menyebutkan 2 manfaat dengan benar dan lengkap. Enam belas siswa hanya menyebutkan 1 manfaat saja. Hal itu disebabkan karena tampilan multimedia interaktif hanya menjelaskan 1 manfaat saja. Dari hasil analisis pemahaman konsep lapisan bumi dan atmosfer tersebut, maka indikator yang perlu ditingkatkan: a menmbedakan lapisan kerak bumi dan mantel bumi; b membedakan ciri-ciri lapisan inti bumi. Ketercapaian dua indikator tersebut masih kurang dibandingkan indikator yang lain, hal itu dapat dilihat dari jumlah siswa yang dapat menjawab pertanyaan tersebut. Oleh karena itu, kedua indikator itu dapat dituliskan lagi pada siklus II dengan soal yang berbeda. Meskipun masih ada indikator yang belum tercapai secara maksimal, tetapi indikator kinerja untuk pertemuan 1 siklus I sudah tercapai. Berdasarkan penilaian evaluasi pemahaman konsep lapisan-lapisan bumi dan lapisan atmosfer, diperoleh nilai rata-rata kelas 68,62 dengan persentase ketuntasan klasikal mencapai 72 atau 21 siswa mendapatkan nilai di atas KKM ≥65. daftar nilai selengkapnya pada lampiran 15. Nilai pemahaman konsep pertemuan 1 siklus I dapat disajikan dalam daftar frekuensi tabel 4.2 Tabel 4.2 Daftar Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan 1 Siklus 1 Interval Nilai Tengah Frekuensi Persentase 1. 33 – 40 36,5 3 10 2. 41 – 48 44,5 2 7 3. 49 – 56 52,5 2 7 commit to user 58 4. 57 – 64 60,5 1 4 5. 65 – 72 68,5 7 24 6. 73 – 80 76,5 7 24 7. 81 – 88 84,5 5 17 8. 89 – 96 92,5 2 7 Jumlah 29 100 Dari daftar frekuensi tabel 4.2, dapat disajikan dalam gambar 4.1 Gambar 4.1 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan 1 Siklus I Dari grafik gambar 4.1 siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM 65 berjumlah 8 siswa, terletak pada interval 33 – 4 ada 3 siswa, 41 – 48 ada 2 siswa, interval 49 – 56 ada 2 siswa, dan interval 57 – 64 ada 1 siswa, sedangkan siswa yang lain sudah mendapatkan nilai di atas KKM. Nilai terendah pada pertemuan 1 siklus I adalah 37 dan nilai tertinggi 93. Siswa yang tidak tuntas pada pertemuan 1 siklus I yaitu: Hasyim, wahyu, Kriswanto, Galuh, Taufik, Feri, Novi, dan Khoir. 2 Pertemuan 2 Siklus I Berdasarkan hasil observasi pertemuan 2 siklus I, aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran sudah baik. Hasil refleksi pertemuan 1 siklus I yaitu dengan menggilir siswa aktif dalam pembelajaran ternyata berhasil. Peningkatan aktivitas siswa yang terlihat yaitu: a Siswa yang terlibat aktif dan berani mengoperasikan multimedia interaktif mulai 2 4 6 8 Interval 33 – 40 41 – 48 49 – 56 57 – 64 65 – 72 73 – 80 81 – 88 89 – 96 Frekuensi Interval commit to user 59 meningkat. Dari pertemuan pertama, hanya 7 siswa yang aktif maka pertemuan kedua ini ada 19 siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran. b kejujuran siswa dalam mengerjakan evaluasi juga meningkat, sudah tidah ada siswa yang menyontek dari buku, meskipun masih ada yang melirik jawaban teman; c Kemampuan siswa untuk mengumpulkan data melalui tampilan multimedia interaktif juga meningkat. Hal itu ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah siswa yang sudah berani menjawab pertanyaan guru dengan benar. Meskipun ada peningkatan aktivitas siswa, tetapi ada juga penurunan aktivitas siswa. Adapun aktivitas siswa yang menurun dan perlu diperbaiki yaitu: a konsentrasi siswa dalam pembelajaran; b kemampuan mengemukakan pendapat jawaban dengan bahasa yang benar; c keterlibatan menggunakan multimedia interaktif; d keterampilan mengoperasikan multimedia interaktif; e kejujuran mengerjakan evaluasi. Pada awal pembelajaran pertemuan 2 siklus I, siswa masih konsentrasi, memperhatikan, dan mendengarkan dengan seksama penjelasan materi yang disampaikan. Namun, konsentrasi siswa dari awal sampai akhir pembelajaran mulai menurun. Pada saat peneliti menayangkan tampilan multimedia interaktif yang kedua, ada 7 siswa yang ngobrol dengan teman yang lain dan 3 siswa mulai bosan dan ingin keluar kelas dengan alasan ke belakang. Setelah dianalisis, penyebab turunnnya konsentrasi siswa dan munculnya kebosanan siswa, yaitu: a siswa sudah lelah karena jam pelajaran terakhir; b terganggu suasana di luar kelas yang sudah pulang; c siswa sudah mulai bosan kemungkinan karena kurang aktivitas secara individual. Untuk mengatasi penurunan aktivitas siswa, maka observer dan peneliti berdiskusi merencanakan perbaikan. Hasil diskusi menyimpulkan: a untuk mengoptimalkan penggunaan multimedia interaktif secara kelompok; b pemberian lembar kerja kelompok untuk, hal itu dimaksudkan untuk melatih tanggung jawab siswa, memperbaiki commit to user 60 aktivitas siswa, dan meningkatkan pemahaman konsep; c untuk meningkatkan kejujuran siswa maka untuk pertemuan selanjutnya tas diletakkan di depan kelas. Dari hasil evaluasi, peneliti melakukan analisis pemahaman konsep dan ketercapaian indikator. Berikut hasil analisis pemahaman konsep siswa tentang lapisan tanah dan pembentukan batuan sesuai indikator produk, pada tabel 4.3: data selengkapnya pada lampiran 19 Tabel 4.3 Hasil Analisis Pemahaman Konsep Pertemuan 2 Siklus 1 Indikator Produk Soal Pilihan Ganda Soal Uraian 7.2.1 Menyebutkan lapisan-lapisan tanah 25 siswa menjawab benar 25 siswa menjawab benar dan lengkap dan 4 siswa hanya menyebutkan 2 lapisan tanah. 7.2.2 Membedakan ciri- ciri lapisan tanah Pebedaan tanah lapisan atas dan lapisan bawah 23 siswa menjawab benar Perbedaan lapisan bahan induk tanah dan tanah lapisan atas 19 siswa menjawab benar tentang ciri lapisan bahan induk tanah 10 siswa menjawab benar, 15 siswa kurang lengkap, dan 4 siswa menjawab tidak sesuai. 2 siswa menyebutkan 2 ciri benar dan lengkap, 7 siswa kurang lengkap, 17 siswa menyebutkan 1 ciri, dan 3 siswa menjawab tidak sesuai. 7.2.3Menyebutkan jenis-jenis batuan 24 siswa menjawab benar 25 siswa menjawab benar dan 4 siswa kurang lengkap. 7.2.4 Mengelompokkan batuan beku 18 siswa menjawab benar 12 siswa menjawab benar, siswa yang lain kurang tepat. Dari tabel 4.3 dapat dijelaskan lagi sebagai berikut: 7.2.1 Menyebutkan lapisan-lapisan tanah Pada soal pilihan ganda, ada 25 siswa menjawab benar. Pada soal uraian, 25 siswa juga dapat menyebutkan lapisan tanah dengan benar dan lengkap, sedangkan 4 siswa hanya menyebutkan 2 lapisan, mereka tidak menyebutkan lapisan bahan induk tanah. 7.2.2 Membedakan ciri-ciri lapisan tanah commit to user 61 Untuk membedakan tanah lapisan atas dan tanah lapisan bawah, 23 siswa menjawab benar pada soal pilihan ganda. Pada soal uraian, 10 siswa membedakan dengan benar dan lengkap, siswa yang lain menjawab kurang lengkap, dan 4 siswa menjawab asal-asalan. Untuk membedakan lapisan bahan induk tanah dengan tanah lapisan atas, pada soal pilihan ganda ada 10 siswa menjawab benar. Pada soal uraian, hanya 2 siswa menjawab benar dan lengkap, sedangkan siswa yang lain kurang lengkap bahkan ada yang kurang sesuai dengan pertanyaan. 7.2.3 Menyebutkan jenis-jenis batuan Pada soal pilihan ganda, 24 siswa yang menjawab benar. Pada soal uraian, ada 25 siswa yang dapat menyebutkan 3 jenis batuan berdasarkan proses pembentukannya. Sedangkan 4 siswa yang lain hnaya menyebutkan batuan beku dan endapan, mereka tidak menyebutkan batuan metamorf, karena namanya sulit. 7.2.4 Mengelompokkan batuan beku Pada soal pilihan ganda ada 18 siswa yang menjawab benar. Pada soal uraian, 12 siswa dapat mengelompokkan batu ke dalam batuan beku, sedangkan siswa yang lain masih terdapat kekeliruan dan kurang tepat. Bahkan ada 7 siswa yang menjawab tidak sesuai, yaitu: Hasyim, Wahyu, Arum, Hery, Feri, Agung dan Vivi. Berdasarkan hasil analisis pemahaman konsep tentang lapisan tanah dan pembentukan batuan, indikator yang perlu ditingkatkan yaitu: a membedakan ciri-ciri lapisan tanah; b mengelompokkan batuan beku. Pada siklus perbaikan, kedua indikator itu dapat dimunculkan dengan tingkat kesulitan soal yang berbeda. Meskipun masih ada beberapa indikator yang belum tercapai secara optimal, tetapi hasil penilaian pemahaman konsep struktur bumi sudah mencapai indikator kinerja yang ditentukan. Dari hasil evaluasi pemahaman konsep pertemuan 2 siklus I tentang lapisan-lapisan tanah dan jenis-jenis batuan, diperoleh nilai rata-rata kelas 75,03 dengan persentase ketuntasan klasikal mencapai 72 atau 21 commit to user 62 dari 29 siswa mendapatkan nilai ≥65. Daftar nilai selengkapnya pada lampiran 20. Nilai pemahaman konsep pertemuan 2 siklus I disajikan dalam daftar frekuensi tabel 4.4 Tabel 4.4 Daftar Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan 2 Siklus I No Interval Nilai Tengah Frekuensi Persentase 1. 45 – 51 48 3 10 2. 52 – 58 55 2 7 3. 59 – 65 62 3 10 4. 66 – 72 69 1 4 5. 73 – 79 76 5 17 6. 80 – 86 83 8 28 7. 87 – 93 90 7 24 Jumlah 29 100 Data tabel 4.4 dapat disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 4.2 Gambar 4.2 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan 2 Siklus 1 Dari gambar 4.2 dapat dilihat bahwa siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM65 berada pada interval 45 – 51 ada 3 siswa, 52 – 58 ada 2 siswa, dan interval 59 – 65 ada 3 siswa. Sedangkan siswa yang lain sudah 2 4 6 8 10 45 – 51 52 – 58 59 – 65 66 – 72 73 – 79 80 – 86 87 – 93 Frekuensi Interval 45 –51 51 –58 73–79 59–65 66–72 80–86 87 –93 commit to user 63 mendapatkan nilai di atas KKM ≥65. Pada interval 59 – 65, siswa mendapkan nilai 60, 63, 63, dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai 65. Nilai terendah pada pertemuan 2 siklus 1 adalah 47 dan nilai tertinggi 93. Siswa yang tidak tuntas pada pertemuan ini yaitu: Hasyim, Wahyu, Kriswanto, Galuh, Arum, Antika, Agung, dan Hery. Dari nilai pemahaman konsep struktur bumi pada pertemuan 1 dan 2 siklus I maka indikator kinerja siklus I dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 70 sudah tercapai. Nilai rata-rata petemuan 1 ke pertemuan 2 mengalami peningkatan, yaitu pada pertemuan 1 nilai rata-rata kelas hanya 68,62 maka pada pertemuan 2 meningkat menjadi 75,03 daftar perbandingan nilai pemahaman konsep siswa pertemuan 1 dan 2 siklus I pada lampiran 21. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan pertemuan 1 dan 2 sama yaitu 21 siswa mendapatkan niali di atas KKM ≥65 atau persentase ketuntasan klasikal mencapai 72. Berikut daftar frekuensi perbandingan nilai pertemuan 1 dan 2 siklus I, pada tabel 4.5 Tabel 4.5 Perbandingan Nilai Pemahaman Konsep Struktur Bumi Pertemuan 1 dan 2 Siklus 1 No Interval Frekuensi Pertemuan 1 Siklus I Frekuensi Pertemuan 2 Siklus I 1 32 – 38 1 - 2 39 – 45 3 - 3 46 – 52 2 3 4 53 – 59 1 2 5 60 – 66 1 3 6 67 – 73 10 2 7 74 – 80 4 6 8 81 – 87 5 10 9 88 – 94 2 3 Jumlah 29 29 Dari tabel 4.5 dapat disajikan dalam bentuk grafik gambar 4.3 2 4 6 8 10 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Frekuensi commit to user 64 Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Nilai Pemahaman Konsep Struktur Bumi Pertemuan 1 dan 2 Siklus 1 Dari gambar 4.3 maka dapat dilihat adanya peningkatan nilai pemahaman konsep struktur bumi dari pertemuan 1 ke pertemuan 2. Nilai tertinggi pada masing-masing pertemuan sama, yaitu 93. Namun, nilai terendah pertemuan 1 dan 2 berbeda. Pada pertemuan1, nilai terendahnya 37 sedangkan pertemuan 2 nilai terendah 47. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM 65 pada pertemuan 1 dan 2 sama, yaitu ada 8 siswa dengan persentase ketuntasan klasikal mencapai 72. Pada pertemuan 2 nilai siswa terlihat menurun pada interval 32 – 38, 39 – 45, 67 – 73, dan mengalami peningkatan pada interval yang lain, sehingga nilai rata-rata kelas pada pertemuan 2 lebih meningkat. Pada interval 60 – 66, tidak ada siswa yang mendapatkan nilai 65. Dari hasil tindakan, ada 8 siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM 60, emat dari 8 siswa tersebut yaitu: Hasyim, Wahyu, Kriswanto, dan Galuh tidak tuntas pada setiap pertemuan siklus I. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa, konsentrasi siswa pada pertemuan 2 lebih lebih menurun dari pertemuan 1 tetapi nilai rata-rata kelas pertemuan 2 lebih meningkat dari pertemuan 1. Kemungkinan-kemungkinan yang mempengaruhi peningkatan nilai rata-rata kelas siswa pada pertemuan 2 ini yaitu: a kemampuan siswa untuk mengumpulkan data sudah lebih baik dari pertemuan sebelumnya, b soal yang diberikan oleh peneliti pada pertemuan 2 terlalu mudah dan kurang kompleks, c pada pertemuan 2 peneliti mengulang-ulang pertanyaan tentang pemahaman konsep. Interval commit to user 65 Dari hasil evaluasi pemahaman konsep pertemuan 1 dan 2 siklus I, maka dapat dikatakan bahwa indikator kinerja siklus I persentase ketuntasan klasikal mencapai 70 sudah tercapai. Dari tindakan dan nilai pemahaman konsep struktur bumi pada siklus I, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: “Penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi pada siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 20102011”. Meskipun indikator kinerja siklus 1 sudah tercapai dan terdapat peningkatan pemahaman konsep struktur bumi pada siswa kelas V, tetapi masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan lagi yaitu: a aktivitas siswa yang dalam pembelajaran, b indikator produk yang belum tercapai secara optimal, c prosentase ketuntasan klasikal. Oleh karena itu, penelitian perlu dilanjutkan pada siklus II untuk mencapai persentase ketuntasan klasikal sebesar 80.

3. Deskripsi Siklus II a. Tahap Perencanaan

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA BAGAN PERNAPASAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PURWOSUMAN 2 KECAMATAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2009

0 4 35

PENGGUNAAN MEDIA PETA BUTA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI NGLOROG 5 KECAMATAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 3 39

PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PUNGSARI 1 KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 3 132

PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GERAK BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SDN BEDORO I KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 8

Penggunaan Media Realia Untuk Meningkatkan Pemahaman Penggunaan Media Realia Untuk Meningkatkan Pemahaman Tentang Jenis-jenis Tanah Bagi Siswa Kelas V SD Negeri Purworejo 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 15

PENDAHULUAN Penggunaan Media Realia Untuk Meningkatkan Pemahaman Tentang Jenis-jenis Tanah Bagi Siswa Kelas V SD Negeri Purworejo 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 8

PENDAHULUAN PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI PADA MATERI KINCIR ANGIN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS III SD NEGERI JURANGJERO 3 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 8

Penggunaan Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat-Sifat Bangun Ruang pada Pembelajaran Matematika (Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sragen Tahun Ajaran 2015/2016).

0 1 20

Interpretasi Citra Quickbird untuk Identifikasi Penggunaan Lahan di Desa Karangtengah Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen

0 0 5

BIODATA SISWA PRAKERIN Buku siswa

0 1 11