commit to user
54
indikator yang telah ditetapkan. Kinerja guru peneliti perlu ditingkatkan dalam melibatkan siswa untuk mengambil kesimpulan.
d. Refleksi
Data hasil observasi dari guru kelas dan peneliti dikumpulkan untuk dianalisis dan direfleksikan bersama-sama. Pembahasan hasil observasi,
dilakukan untuk mengetahui kekurangan dalam pembelajaran untuk diperbaiki, sedangkan yang sudah baik dipertahankan bahkan ditingkatkan. Berdasarkan
hasil observasi yang dilaksanakan selama pelaksanaan pembelajaran menggunakan multimedia interaktif menunjukkan adanya peningkatan aktivitas
siswa maupun kinerja guru dalam pembelajaran. Hasil refleksi selengkapnya dapat diuraikan sebagai berikut:
1 Pertemuan 1 Siklus I
Selama pembelajaran berlangsung, aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran sudah baik. Aktivitas siswa yang perlu diperbaiki yaitu:
a keterlibatan siswa dalam penggunaan multimedia interaktif; b keterampilan siswa dalam mengoperasikan multimedia interaktif; dan c
kejujuran siswa dalam mengerjakan evaluasi. Untuk memperbaiki aktivitas- aktivitas siswa tersebut, maka perlu perbaikan kinerja guru peneliti yaitu
dalam: a melibatkan siswa dalam penggunaan multimedia interaktif; b melibatkan siswa dalam mengambil kesimpulan; c memantau kemajuan
belajar pemahaman konsep konsep selama proses pembelajaran. Dalam memperbaiki aktivitas siswa mapun kinerja peneliti yang
bertindak sebagai guru, maka observer dan peneliti mengadakan diskusi. Hasil diskusi untuk memperbaiki aktivitas siswa tersebut yaitu: a siswa
diberi giliran untuk aktif dalam pembelajaran, baik dalam menjawab pertanyaaan, menggunakan maupun mengoperasikan multimedia interaktif;
b siswa menjelaskan materi yang disampaikan oleh multimedia interaktif kepada teman yang lain; c peneliti harus sabar dalam membimbing siswa
mengoperasikan multimedia interaktif; d mewaspadai siswa yang menyontek dengan mengingatkan siswa agar senantiasa berbuat jujur; e
menutup pintu untuk mengurangi pencahayaan yang terlalu terang.
commit to user
55
Dalam pembelajaran, peneliti sudah menggunakan metode dan media pembelajaran yang tepat. Metode pembelajaran yang digunakan
bervariasi, meliputi: tanya jawab, penugasan, pengamatan gembar, diskusi klasikal, dan ceramah bervariasi. Penggunaan multimedia interaktif dapat
menarik perhatian siswa sehingga mereka antusias, konsentrasi, dan memperhatikan materi yang disampaikan. Dari tampilan multimedia
interaktif, siswa dapat mengumpulkan data tentang materi yang disampaikan, sehingga mereka mampu untuk menjawab pertanyaan dari
peneliti baik selama proses maupun mengerjakan evaluasi. Hasil analisis pemahaman konsep lapisan bumi dan lapisan atmosfer, pada soal evaluasi
dapat dijelaskan pada tabel 4.1 data selengkapnya pada lampiran 14 Tabel 4.1 Hasil Analisis Pemahaman Konsep Pertemuan 1 Siklus I
Indikator Soal Pilihan Ganda
Soal Uraian 7.1.1 Menyebutkan
lapisan-lapisan bumi.
27 siswa menjawab benar.
24 siswa menyebutkan benar dan lengkap,
5 siswa
hanya menyebutkan 2 lapisan.
7.1.2 Membedakan lapisan kerak bumi
dan mantel bumi 12 siswa menjawab
benar 3 siswa membedakan lengkap
dan benar, 1 siswa membedakan 2 tetapi kurang lengkap, 18 siswa
hanya membedakan 1 ciri saja, dan 7 siswa menjawab tidak
sesuai.
7.1.3 Membedakan ciri- lapisan inti bumi.
12 siswa
dapat menjawab benar.
4 siswa menjawab lengkap dan benar,
4 siswa
hanya menyebutkan 2 ciri pada inti bumi
dalam, 12
siswa hanya
menyebutkan 1 ciri saja, dan 9 siswa menjawab tidak sesuai.
7.1.4 Mengurutkan lapisan-lapisan
atmosfer. 19 siswa menjawab
benar 10 siswa dapat menyebutkan
dengan urut dan lengkap, 14 siswa kurang lengkap, dan 5 siswa
menyebutkan lapisan bumi.
7.1.5 Menyebutkan manfaat
lapisan atmosfer bagi bumi.
26 siswa
dapat menjawab benar.
10 siswa dapat menyebutkan 2 manfaat, 16 siswa menyebutkan 1
commit to user
56
manfaat, dan 3 siswa tidak sesuai. Dari tabel 4.1, maka dapat dijelaskan lagi sebagai berikut:
7.1.1 Menyebutkan lapisan-lapisan bumi Untuk soal pilihan ganda dengan menjodohkan, 27 siswa
dapat menjawab benar. Untuk menjawab soal uraian, hanya 5 siswa yang menyebutkan kurang lengkap, hanya menyebutkan 2 atau 3
lapisan saja. Mereka tidak menyebutkan lapisan atmosfer dan kerak bumi. Tiga dari 5 siswa yang menjawab tidak sesuai, yaitu hasyim,
kriswanto, dan wahyu kurang lancar membaca dan menulis. 7.1.2 Membedakan lapisan kerak bumi dan mantel bumi
Dalam soal pilihan ganda, 12 siswa menjawab benar. Untuk soal uraian, hanya 3 siswa yang bisa menjawab benar dan lengkap,
sedangkan siswa yang lain hanya bisa menyebutkan 1 ciri, karena tampilan multimedia interaktif hanya menjelaskan 1 ciri, 7 siswa yang
menjawab kurang sesuai karena mereka agak lemah dalam berfikir. 7.1.3 Membedakan ciri-lapisan inti bumi.
Soal pilihan ganda dapat dijawab benar oleh 26 siswa. Sedangkan soal uraian, hanya Ada 12 siswa yang dapat menjawab
pertanyaan dari soal pilihan ganda. Untuk soal uraian, hanya dapat dijawab benar dan lengkap oleh 4 siswa, sedangkan 4 siswa yang lain
hanya menyebutkan 2 ciri pada inti bumi dalam dan 1 ciri pada lapisan inti bumi luar, 12 siswa hanya menyebutkan 1 ciri saja, dan 9 siswa
menjawab tidak sesuai. Sedikitnya siswa yang mampu menjawab soal membedakan disebabkan siswa belum pernah mendapatkan
pertanyaan itu sebelumnya, mereka kurang mengerti maksud soal. Selain itu, tampilan multimedia interaktif dan peneliti hanya
menyebutkan ciri-cirinya dan tidak menyebutkan perbedaan keduanya, 7.1.4 Mengurutkan lapisan-lapisan atmosfer.
Sembilan belas siswa dapat menjawab pertanyaan pada soal pilihan ganda dengan benar. Sepuluh siswa dapat menyebutkan
commit to user
57
dengan urut dan lengkap, 14 siswa kurang lengkap, dan 5 siswa menyebutkan lapisan bumi, sebagian dari mereka tidak menuliskan
lapisan troposfer dan stratosfer. Kemungkinan mereka lupa karena namanya sulit. Sedangkan 5 siswa yang menjawab kurang sesuai
adalah siswa yang sama, mereka menyebutkan lapisan bumi. 7.1.5
Menyebutkan manfaat lapisan atmosfer bagi bumi.
Dalam soal pilihan ganda, ada 26 siswa yang menjawab benar. Dalam soal uraian, hanya ada 10 siswa yang bisa menyebutkan
2 manfaat dengan benar dan lengkap. Enam belas siswa hanya menyebutkan 1 manfaat saja. Hal itu disebabkan karena tampilan
multimedia interaktif hanya menjelaskan 1 manfaat saja. Dari hasil analisis pemahaman konsep lapisan bumi dan atmosfer
tersebut, maka indikator yang perlu ditingkatkan: a menmbedakan lapisan kerak bumi dan mantel bumi; b membedakan ciri-ciri lapisan inti bumi.
Ketercapaian dua indikator tersebut masih kurang dibandingkan indikator yang lain, hal itu dapat dilihat dari jumlah siswa yang dapat menjawab
pertanyaan tersebut. Oleh karena itu, kedua indikator itu dapat dituliskan lagi pada siklus II dengan soal yang berbeda. Meskipun masih ada indikator
yang belum tercapai secara maksimal, tetapi indikator kinerja untuk pertemuan 1 siklus I sudah tercapai. Berdasarkan penilaian evaluasi
pemahaman konsep lapisan-lapisan bumi dan lapisan atmosfer, diperoleh nilai rata-rata kelas 68,62 dengan persentase ketuntasan klasikal mencapai
72 atau 21 siswa mendapatkan nilai di atas KKM ≥65. daftar nilai
selengkapnya pada lampiran 15. Nilai pemahaman konsep pertemuan 1
siklus I dapat disajikan dalam daftar frekuensi tabel 4.2 Tabel 4.2 Daftar Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan 1 Siklus 1
Interval Nilai Tengah
Frekuensi Persentase
1. 33
– 40 36,5
3 10
2. 41
– 48 44,5
2 7
3. 49
– 56 52,5
2 7
commit to user
58
4. 57
– 64 60,5
1 4
5. 65
– 72 68,5
7 24
6. 73
– 80 76,5
7 24
7. 81
– 88 84,5
5 17
8. 89
– 96 92,5
2 7
Jumlah 29
100
Dari daftar frekuensi tabel 4.2, dapat disajikan dalam gambar 4.1
Gambar 4.1 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan 1 Siklus I Dari grafik gambar 4.1 siswa yang mendapatkan nilai di bawah
KKM 65 berjumlah 8 siswa, terletak pada interval 33 – 4 ada 3 siswa, 41
– 48 ada 2 siswa, interval 49 – 56 ada 2 siswa, dan interval 57 – 64 ada 1 siswa, sedangkan siswa yang lain sudah mendapatkan nilai di atas KKM.
Nilai terendah pada pertemuan 1 siklus I adalah 37 dan nilai tertinggi 93. Siswa yang tidak tuntas pada pertemuan 1 siklus I yaitu: Hasyim, wahyu,
Kriswanto, Galuh, Taufik, Feri, Novi, dan Khoir.
2 Pertemuan 2 Siklus I
Berdasarkan hasil observasi pertemuan 2 siklus I, aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran sudah baik. Hasil refleksi pertemuan 1
siklus I yaitu dengan menggilir siswa aktif dalam pembelajaran ternyata berhasil. Peningkatan aktivitas siswa yang terlihat yaitu: a Siswa yang
terlibat aktif dan berani mengoperasikan multimedia interaktif mulai
2 4
6 8
Interval 33 – 40 41 – 48 49 – 56 57 – 64 65 – 72 73 – 80 81 – 88 89 – 96
Frekuensi
Interval
commit to user
59
meningkat. Dari pertemuan pertama, hanya 7 siswa yang aktif maka pertemuan kedua ini ada 19 siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran.
b kejujuran siswa dalam mengerjakan evaluasi juga meningkat, sudah tidah ada siswa yang menyontek dari buku, meskipun masih ada yang
melirik jawaban teman; c Kemampuan siswa untuk mengumpulkan data melalui tampilan multimedia interaktif juga meningkat. Hal itu ditunjukkan
dengan meningkatnya jumlah siswa yang sudah berani menjawab pertanyaan guru dengan benar.
Meskipun ada peningkatan aktivitas siswa, tetapi ada juga penurunan aktivitas siswa. Adapun aktivitas siswa yang menurun dan
perlu diperbaiki yaitu: a konsentrasi siswa dalam pembelajaran; b kemampuan mengemukakan pendapat jawaban dengan bahasa yang
benar; c keterlibatan menggunakan multimedia interaktif; d keterampilan mengoperasikan multimedia interaktif; e kejujuran
mengerjakan evaluasi. Pada awal pembelajaran pertemuan 2 siklus I, siswa masih
konsentrasi, memperhatikan, dan mendengarkan dengan seksama penjelasan materi yang disampaikan. Namun, konsentrasi siswa dari awal
sampai akhir pembelajaran mulai menurun. Pada saat peneliti menayangkan tampilan multimedia interaktif yang kedua, ada 7 siswa
yang ngobrol dengan teman yang lain dan 3 siswa mulai bosan dan ingin keluar kelas dengan alasan ke belakang. Setelah dianalisis, penyebab
turunnnya konsentrasi siswa dan munculnya kebosanan siswa, yaitu: a siswa sudah lelah karena jam pelajaran terakhir; b terganggu suasana di
luar kelas yang sudah pulang; c siswa sudah mulai bosan kemungkinan karena kurang aktivitas secara individual.
Untuk mengatasi penurunan aktivitas siswa, maka observer dan peneliti
berdiskusi merencanakan
perbaikan. Hasil
diskusi menyimpulkan: a untuk mengoptimalkan penggunaan multimedia
interaktif secara kelompok; b pemberian lembar kerja kelompok untuk, hal itu dimaksudkan untuk melatih tanggung jawab siswa, memperbaiki
commit to user
60
aktivitas siswa, dan meningkatkan pemahaman konsep; c untuk meningkatkan kejujuran siswa maka untuk pertemuan selanjutnya tas
diletakkan di depan kelas. Dari hasil evaluasi, peneliti melakukan analisis pemahaman
konsep dan ketercapaian indikator. Berikut hasil analisis pemahaman konsep siswa tentang lapisan tanah dan pembentukan batuan sesuai
indikator produk, pada tabel 4.3: data selengkapnya pada lampiran 19 Tabel 4.3 Hasil Analisis Pemahaman Konsep Pertemuan 2 Siklus 1
Indikator Produk Soal Pilihan Ganda
Soal Uraian 7.2.1
Menyebutkan lapisan-lapisan
tanah 25 siswa menjawab benar
25 siswa menjawab benar dan lengkap dan 4 siswa hanya
menyebutkan 2 lapisan tanah.
7.2.2 Membedakan ciri- ciri lapisan tanah
Pebedaan tanah lapisan atas dan lapisan bawah
23 siswa menjawab benar Perbedaan lapisan bahan
induk tanah dan tanah lapisan atas
19 siswa menjawab benar tentang ciri lapisan bahan
induk tanah 10 siswa menjawab benar, 15
siswa kurang lengkap, dan 4 siswa menjawab tidak sesuai.
2 siswa menyebutkan 2 ciri benar dan lengkap, 7 siswa
kurang lengkap, 17 siswa menyebutkan 1 ciri, dan 3
siswa menjawab tidak sesuai.
7.2.3Menyebutkan jenis-jenis batuan
24 siswa menjawab benar 25 siswa menjawab benar dan
4 siswa kurang lengkap. 7.2.4 Mengelompokkan
batuan beku 18 siswa menjawab benar
12 siswa menjawab benar, siswa yang lain kurang tepat.
Dari tabel 4.3 dapat dijelaskan lagi sebagai berikut: 7.2.1 Menyebutkan lapisan-lapisan tanah
Pada soal pilihan ganda, ada 25 siswa menjawab benar. Pada soal uraian, 25 siswa juga dapat menyebutkan lapisan tanah dengan
benar dan lengkap, sedangkan 4 siswa hanya menyebutkan 2 lapisan, mereka tidak menyebutkan lapisan bahan induk tanah.
7.2.2 Membedakan ciri-ciri lapisan tanah
commit to user
61
Untuk membedakan tanah lapisan atas dan tanah lapisan bawah, 23 siswa menjawab benar pada soal pilihan ganda. Pada soal
uraian, 10 siswa membedakan dengan benar dan lengkap, siswa yang lain menjawab kurang lengkap, dan 4 siswa menjawab asal-asalan.
Untuk membedakan lapisan bahan induk tanah dengan tanah lapisan atas, pada soal pilihan ganda ada 10 siswa menjawab benar.
Pada soal uraian, hanya 2 siswa menjawab benar dan lengkap, sedangkan siswa yang lain kurang lengkap bahkan ada yang kurang
sesuai dengan pertanyaan. 7.2.3 Menyebutkan jenis-jenis batuan
Pada soal pilihan ganda, 24 siswa yang menjawab benar. Pada soal uraian, ada 25 siswa yang dapat menyebutkan 3 jenis batuan
berdasarkan proses pembentukannya. Sedangkan 4 siswa yang lain hnaya menyebutkan batuan beku dan endapan, mereka tidak
menyebutkan batuan metamorf, karena namanya sulit. 7.2.4 Mengelompokkan batuan beku
Pada soal pilihan ganda ada 18 siswa yang menjawab benar. Pada soal uraian, 12 siswa dapat mengelompokkan batu ke dalam
batuan beku, sedangkan siswa yang lain masih terdapat kekeliruan dan kurang tepat. Bahkan ada 7 siswa yang menjawab tidak sesuai, yaitu:
Hasyim, Wahyu, Arum, Hery, Feri, Agung dan Vivi. Berdasarkan hasil analisis pemahaman konsep tentang lapisan
tanah dan pembentukan batuan, indikator yang perlu ditingkatkan yaitu: a membedakan ciri-ciri lapisan tanah; b mengelompokkan batuan beku.
Pada siklus perbaikan, kedua indikator itu dapat dimunculkan dengan tingkat kesulitan soal yang berbeda. Meskipun masih ada beberapa indikator
yang belum tercapai secara optimal, tetapi hasil penilaian pemahaman konsep struktur bumi sudah mencapai indikator kinerja yang ditentukan.
Dari hasil evaluasi pemahaman konsep pertemuan 2 siklus I tentang lapisan-lapisan tanah dan jenis-jenis batuan, diperoleh nilai rata-rata
kelas 75,03 dengan persentase ketuntasan klasikal mencapai 72 atau 21
commit to user
62
dari 29 siswa mendapatkan nilai ≥65. Daftar nilai selengkapnya pada lampiran 20. Nilai pemahaman konsep pertemuan 2 siklus I disajikan
dalam daftar frekuensi tabel 4.4 Tabel 4.4 Daftar Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan 2 Siklus I
No Interval
Nilai Tengah Frekuensi
Persentase 1.
45 – 51
48 3
10 2.
52 – 58
55 2
7 3.
59 – 65
62 3
10 4.
66 – 72
69 1
4 5.
73 – 79
76 5
17 6.
80 – 86
83 8
28 7.
87 – 93
90 7
24 Jumlah
29 100
Data tabel 4.4 dapat disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 4.2
Gambar 4.2 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan 2 Siklus 1
Dari gambar 4.2 dapat dilihat bahwa siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM65 berada pada interval 45
– 51 ada 3 siswa, 52 – 58 ada 2 siswa, dan interval 59
– 65 ada 3 siswa. Sedangkan siswa yang lain sudah
2 4
6 8
10
45 – 51 52 – 58 59 – 65 66 – 72 73 – 79 80 – 86 87 – 93
Frekuensi
Interval
45 –51
51 –58 73–79 59–65 66–72 80–86 87 –93
commit to user
63
mendapatkan nilai di atas KKM ≥65. Pada interval 59 – 65, siswa mendapkan nilai 60, 63, 63, dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai 65.
Nilai terendah pada pertemuan 2 siklus 1 adalah 47 dan nilai tertinggi 93. Siswa yang tidak tuntas pada pertemuan ini yaitu: Hasyim, Wahyu,
Kriswanto, Galuh, Arum, Antika, Agung, dan Hery. Dari nilai pemahaman konsep struktur bumi pada pertemuan 1 dan 2
siklus I maka indikator kinerja siklus I dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 70 sudah tercapai. Nilai rata-rata petemuan 1 ke pertemuan 2
mengalami peningkatan, yaitu pada pertemuan 1 nilai rata-rata kelas hanya 68,62 maka pada pertemuan 2 meningkat menjadi 75,03 daftar perbandingan
nilai pemahaman konsep siswa pertemuan 1 dan 2 siklus I pada lampiran 21. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan pertemuan 1 dan 2 sama yaitu 21
siswa mendapatkan niali di atas KKM ≥65 atau persentase ketuntasan klasikal mencapai 72. Berikut daftar frekuensi perbandingan nilai pertemuan
1 dan 2 siklus I, pada tabel 4.5
Tabel 4.5 Perbandingan Nilai Pemahaman Konsep Struktur Bumi Pertemuan 1 dan 2 Siklus 1
No Interval
Frekuensi Pertemuan 1 Siklus I
Frekuensi Pertemuan 2 Siklus I
1 32
– 38 1
- 2
39 – 45
3 -
3 46
– 52 2
3 4
53 – 59
1 2
5 60
– 66 1
3 6
67 – 73
10 2
7 74
– 80 4
6 8
81 – 87
5 10
9 88
– 94 2
3 Jumlah
29 29
Dari tabel 4.5 dapat disajikan dalam bentuk grafik gambar 4.3
2 4
6 8
10
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Frekuensi
commit to user
64
Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Nilai Pemahaman Konsep Struktur Bumi Pertemuan 1 dan 2 Siklus 1
Dari gambar 4.3 maka dapat dilihat adanya peningkatan nilai pemahaman konsep struktur bumi dari pertemuan 1 ke pertemuan 2. Nilai
tertinggi pada masing-masing pertemuan sama, yaitu 93. Namun, nilai terendah pertemuan 1 dan 2 berbeda. Pada pertemuan1, nilai terendahnya 37 sedangkan
pertemuan 2 nilai terendah 47. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM 65 pada pertemuan 1 dan 2 sama, yaitu ada 8 siswa dengan persentase
ketuntasan klasikal mencapai 72. Pada pertemuan 2 nilai siswa terlihat menurun pada interval 32
– 38, 39 – 45, 67 – 73, dan mengalami peningkatan pada interval yang lain, sehingga nilai rata-rata kelas pada pertemuan 2 lebih
meningkat. Pada interval 60 – 66, tidak ada siswa yang mendapatkan nilai 65.
Dari hasil tindakan, ada 8 siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM 60, emat dari 8 siswa tersebut yaitu: Hasyim, Wahyu, Kriswanto, dan
Galuh tidak tuntas pada setiap pertemuan siklus I. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa, konsentrasi siswa pada
pertemuan 2 lebih lebih menurun dari pertemuan 1 tetapi nilai rata-rata kelas pertemuan 2 lebih meningkat dari pertemuan 1. Kemungkinan-kemungkinan
yang mempengaruhi peningkatan nilai rata-rata kelas siswa pada pertemuan 2 ini yaitu: a kemampuan siswa untuk mengumpulkan data sudah lebih baik
dari pertemuan sebelumnya, b soal yang diberikan oleh peneliti pada pertemuan 2 terlalu mudah dan kurang kompleks, c pada pertemuan 2 peneliti
mengulang-ulang pertanyaan tentang pemahaman konsep. Interval
commit to user
65
Dari hasil evaluasi pemahaman konsep pertemuan 1 dan 2 siklus I, maka dapat dikatakan bahwa indikator kinerja siklus I persentase ketuntasan
klasikal mencapai 70 sudah tercapai. Dari tindakan dan nilai pemahaman konsep struktur bumi pada siklus I, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
“Penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi pada siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan
Sragen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 20102011”.
Meskipun indikator kinerja siklus 1 sudah tercapai dan terdapat peningkatan pemahaman konsep struktur bumi pada siswa kelas V, tetapi
masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan lagi yaitu: a aktivitas siswa yang dalam pembelajaran, b indikator produk yang belum tercapai secara
optimal, c prosentase ketuntasan klasikal. Oleh karena itu, penelitian perlu dilanjutkan pada siklus II untuk mencapai persentase ketuntasan klasikal
sebesar 80.
3. Deskripsi Siklus II a. Tahap Perencanaan