85
kegiatan posbindu PTM. Sementara pelaporan mengenai pelaksanaan posbindu dilakukan setiap bulan ke Dinas Kesehatan kota Medan.
Dinas Kesehatan Kota Medan menerima laporan dari Puskesmas mengenai pelaksanaan Posbindu PTM setiap bulan meliputi laporan kunjungan,
laporan kasus PTM, laporan IVA serta laporan upaya berhenti merokok. Namun hasil observasi di lapangan menunjukkan bahwa pencatatan dan pelaporan dalam
pelaksanaan program Posbindu PTM di Puskesmas Polonia belum berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan Pencatatan dan pelaporan kegiatan program
posbindu di wilayah kerja Puskesmas Polonia belum memiliki pencatatan khusus. Pencatatan dan pelaporan setiap kegiatan program posbindu seharusnya
memiliki pencatatan khusus sehingga dapat membantu Kepala Puskesmas dalam pengembangan program kesehatan di wilayah kerjanya. Feedback terhadap
laporan puskesmas seharusnya dikirimkan kembali secara rutin ke puskesmas sehingga puskesmas dapat menjadikan bahan evaluasi untuk proram posbindu.
Hal ini sejalan dengan pendapat Muninjaya 2004, bahwa umpan balik terhadap suatu kegiatan program dapat dijadikan bahan evaluasi dalam
keberhasilan program tersebut. Berdasarkan umpan balik hasil pengukuran kerja, manajemen dapat memperbaiki kinerja pada periode berikutnya dalam
perencanaan maupun implementasinya.
5.2.5 Pengawasan dan Evaluasi Program Posbindu PTM di Wilayah
Kerja Puskemas Polonia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawasan dan evaluasi program posbindu PTM sudah dilakukan tetapi pengawasan pada pelaksanaan program
Universitas Sumatera Utara
86
posbindu tidak dilakukan secara rutin. Sementara evaluasi pelaksanaan program dilakukan secara rutin setiap tahun bersama dengan program-program lainnya.
Bentuk evaluasi dilakukan dengan melihat laporan bulanan setiap program yang telah direkapitulasi menjadi laporan tahunan. Laporan tahunan setiap program
tersebut disesuaikan dengan target pencapaian program berdasarkan standar dari Dinas Kesehatan. Program puskesmas yang tidak mencapai target akan dilakukan
analisis masalah yang terdapat dalam pelaksanaan program dan diberikan solusi kepada petugas pemegang program.
Pengawasan dalam pelaksanaan program seharusnya dilakukan secara rutin setiap bulan agar pelaksanaan program tetap berjalan sesuai dengan
pedoman program Posbindu PTM. Pengawasan dan evaluasi dapat memperkecil timbulnya hambatan yang akan terjadi sehingga dapat segera diketahui dan
dilakukan tindakan perbaikan. Pengawasan atas pelaksanaan seluruh kegiatan program posbindu bertujuan untuk menjamin pelaksanaan program posbindu
secara efektif yaitu mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pengawasan dan evaluasi juga dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota
Medan. Hal ini sejalan dengan ketentuan KEMENKES RI 2013, puskesmas harus melaporkan secara berkala kepada Kepala Dinas Kabupaten Kota dalam
rangka pembinaan manajemennya sekaligus memfasilitasi untuk pembinaan teknis dari Rumah Sakit Kabupaten, serta upaya untuk meningkatkan kerjasama
dengan berbagai pihak yang terkait. Adapun pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan adalah dengan melihat laporan akhir tahun
Puskesmas kemudian dilakukan evaluasi program berdasarkankan laporan yang
Universitas Sumatera Utara
87
diterima setiap akhir tahun sehingga akan dibahas dan ditindaklanjuti
kekurangannya.
Menurut pendapat Harjiman 2000 bahwa pelayanan kesehatan yang baik maka manajemen dalam suatu institusi pelayanan kesehatan harus
melaksanakan fungsi manajemen dengan baikdan juga melakukan pengawasan terhadap perilaku karyawan sehingga bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
langsung dapat dilakukan perbaikan. Pengawasan dan evaluasi tidak dapat dipisahkan karena kegiatan tersebut memiliki tujuan yang sama agar program
dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan.
5.2.6 Hambatan dalam Pelaksanaan Kegiatan Program Posbindu PTM