77
pemantauan, kondisi faktor risiko PTM harus diketahui oleh yang diperiksa maupun yang memeriksa. Masing-masing peserta harus mempunyai alat pantau
individu berupa Kartu Menuju Sehat KMS FR-PTM. Untuk mencatat kondisi faktor risiko PTM. Hal ini bertujuan agar setiap individu dapat melakukan mawas
diri dan melakukan tindak lanjut, sesuai saran KaderPetugas. Sedangkan bagi Petugas dapat digunakan untuk melakukan tindakan dan memberi saran tindak
lanjut yang diperlukan sesuai dengan kondisi peserta Posbindu. Tidak adanya KMS pada peserta di Posbindu PTM wilayah kerja Puskesmas Polonia disebabkan
kurangnya dana yang tersedia untuk pelaksanaan Posbindu PTM. Sedangkan tempat dilaksanakannya Program Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas
Polonia adalah di Kantor Lurah dan rumah warga.
5.1.2 Biaya Operasional
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber biaya operasional dalam pelaksanaan program Posbindu PTM berasal dari dana DAK Dana Alokasi
Khusus Puskesmas. Biaya operasional tersebut berupa dana transportasi untuk petugas. Sementara dana transportasi untuk kader belum tersedia.
Dana untuk kegiatan Posbindu PTM seharusnya tidak hanya berupa dana transportasi untuk petugas saja. Agar Posbindu PTM dapat berjalan dengan baik
Kegiatan Posbindu PTM juga memerlukan dana lain seperti dana pengganti biaya perjalanan kader, dana penyediaan bahan habis pakai, dan dana pembelian bahan
pemberian makanan tambahan PMT.
Universitas Sumatera Utara
78
Menurut KEMENKES RI 2013, dalam mendukung terselenggaranya Posbindu PTM, diperlukan pembiayaan yang memadai baik dana mandiri dari
perusahaan, kelompok masyarakatlembaga atau dukungan dari pihak lain. Dana dapat dipergunakan untuk mendukung kegiatan Posbindu PTM seperti; biaya
operasional Posbindu PTM, pengganti biaya perjalanan kader, biaya penyediaan bahan habis pakai, biaya pembelian bahan Pemberian Makanan Tambahan
PMT, biaya penyelenggaraan pertemuan, dan bantuan biaya rujukan bagi yang membutuhkan.
Adanya keterbatasan sumber dana dapat menghambat pelaksanaan suatu program, semakin besar dana yang dikeluarkan untuk memperbaiki sebuah
program maka hasilnya pun akan semakin efektif. Apabila dana yang tersedia kurang, maka program akan berjalan lambat dan tidak ada kemajuan.
Menurut Mahsum 2006, untuk memperoleh hasil yang baik atas setiap kinerja, organisasi harus melakukan investasi terhadap kegiatan yang ada.
Individu atau tim akan menjadi kurang berguna jika tidak didukung sumber dana untuk melakukan pekerjaan.
5.2 Proses
Proses merupakan semua aktivitas interaksi dari seluruh karyawan dan tenaga profesi dengan pelanggan, baik pelanggan internal sesama petugas atau
karyawan maupun pelanggam eksternal pasien, pemasok barang, masyarakat yang datang ke puskesmas atau rumah sakit untuk maksud tertentu. Untuk
melihat baik atau tidaknya dari proses yang dilakukan Puskesmas atau Rumah Sakit dapat diukur dari: 1 Relevan atau tidaknya proses yang diterima oleh
Universitas Sumatera Utara