Promosi dan Sosialisasi Program Posbindu PTM di Wilayah Kerja Pelaksanaan Kegiatan Yang Dilakukan Dalam Program Posbindu

79 pelanggan, 2 Efektif atau tidaknya proses yang diterima oleh pelanggan, dan 3 Mutu yang dilakukan. Variabel proses merupakan pendekatan langsung terhadap mutu pelayanan kesehatan. Jika petugas atau profesi semakin patuh terhadap standar pelayanan kesehatan, maka pelayanan kesehatan yang diberikan akan semakin bermutu pula Bustami, 2011

5.2.1 Promosi dan Sosialisasi Program Posbindu PTM di Wilayah Kerja

Puskesmas Polonia Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi program Posbindu PTM dilakukan setiap Bulan di Kantor Kelurahan dengan melibatkan pihak Kelurahan, Kepala Lingkungan dan kader. Promosi diberikan kepada masyarakat ketika memberikan pelayananan kesehatan. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa promosi yang dilakukan hanya sepintas dan tidak mengkhususkan penjelasan jenis pelayanan dan jasa pelayanan dari Program Posbindu PTM. Sementara sosialisasi mengenai program Posbindu sudah pernah dilakukan di Kantor Camat Kecamatan Medan Polonia pada Tahun 2014. Menurut Simamora 2003 yang menyatakan bahwa promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk, atau mengingatkan orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi ataupun individu. Pemberian informasi dan sosialisasi tentang PTM, upaya pengendalian serta manfaatnya kepada masyarakat, pimpinan wilayah misalnya camat, kepala desalurah seharusnya dilakukan secara rutin untuk miningkatkan kesadaran serta minat untuk berkunjung ke Posbindu PTM. Menurut Maramis 2007, penerimaan akan informasi akan dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang apabila Universitas Sumatera Utara 80 informasi itu diberikan secara terus menerus dan berkelanjutan serta informasi itu merupakan sesuatu yang dibutuhkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan didapatkan informasi bahwa walaupun masyarakat sudah diberikan promosi dan sosialisasi namun masyarakat tetap tidak antusias untuk datang karena tidak sedikit masyarakat yang menganggap pelayanan program Posbindu PTM kurang baik disebabkan peralatan yang tidak memadai serta kurangnya tenaga kesehatan yang bertugas.

5.2.2 Pelaksanaan Kegiatan Yang Dilakukan Dalam Program Posbindu

PTM di Wilayah Kerja Puskemas Polonia Berdasarkan hasil wawancara terhadap seluruh informan diketahui bahwa pelaksanaan posbindu PTM telah berjalan sesuai dengan agenda atau jadwal yang ditetapkan yaitu rutin setiap akhir bulan. Waktu pelaksanaan Posbindu PTM yaitu pukul 10.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB. Pelaksanaan kegiatan Posbindu PTM di Kelurahan Anggrung yang telah dijalankan sejak tahun 2014 dilakukan di rumah warga. Sementara pelaksanaan kegiatan dua Posbindu yang baru di bentuk di awal tahun 2016 yaitu Posbindu Kelurahan Polonia dan Kelurahan Sari Rejo dilakukan di Kantor Lurah. Kader memegang peranan penting dalam pelaksanaan kegiatan posbindu PTM dari hari sebelum posbindu, pada hari buka posbindu dan setelah hari buka posbindu PTM. Berdasarkan hasil peneletian terhadap pelaksanaan posbindu di 3 Kelurahan menyatakan bahwa untuk persiapan alat-alat yang akan digunakan untuk kegiatan posbindu seperti meja, kursi, dan timbangan badan dipersiapkan Universitas Sumatera Utara 81 oleh kader pada hari buka pelaksanaan posbindu PTM dan pemberian informasi kepada warga untuk datang ke posbindu juga dilakukan pada hari buka pelaksanaan posbindu bukan pada hari sebelum pelaksanaan posbindu. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan kader tentang peran maupun tugas kader dalam pelaksanaan posbindu PTM. Semestinya kader posbindu harus mempersiapkan peralatan serta mengundang dan menggerakkan warga untuk datang ke posbindu sebelum hari buka pelaksanaan posbindu PTM. Menurut KEMENKES RI 2013, sebelum hari buka posbindu dilakukan, kader harus mempersiapkan pelaksanaan posbindu seperti menyiapkan alat-alat dan bahan serta memberitahukan warga untuk datang ke posbindu. Pada hari buka posbindu, tugas kader adalah membuka pelayanan sistem 5 meja dan setelah hari buka posbindu, kader harus melakukan penilaian atau evaluasi hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan posbindu bulan berikutnya. Hasil penelitian di lapangan di ketiga Posbindu wilayah kerja Puskemas Polonia menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh tenaga pelaksana hanya berupa pengukuran berat badan dan pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan tensimeter. Pelaksanaan posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia telah dilakukan dengan sistem 5 meja yaitu pada meja pertama warga yang datang ke posbindu mendaftar pada kader. Kader sudah menjalankan tugasnya yaitu melaksanakan pendaftaran dalam buku pencatatan posbindu. Kegiatan selanjutnya kader melakukan wawancara masalah kesehatan yang dialami oleh peserta yang hadir pada meja kedua. Wawancara dimaksudkan untuk mengetahui keluhan yang sedang dialami serta untuk menggali informasi Universitas Sumatera Utara 82 faktor risiko misalnya riwayat PTM pada keluarga dan diri peserta, aktifitas fisik, merokok, kurang makan sayur dan buah, serta informasi lainnya yang dibutuhkan untuk identifikasi masalah kesehatan berkaitan dengan terjadinya PTM. Kemudian dilakukan kegiatan pengukuran pada meja ketiga yaitu penimbangan berat badan yang hasilnya dicatat pada buku pencatatan posbindu oleh kader. Untuk kegiatan pengukuran tinggi badan, lingkar perut, analisa lemak tubuh tidak dilakukan, seharusnya pengukuran lain salah satunya pengukuran tinggi badan dilakukan untuk dapat menghitung Indeks Massa Tubuh IMT peserta posbindu PTM. Selanjutnya perawat pelaksana memeriksa tekanan darah peserta posbindu menggunakan tensimeter pada meja keempat. Kegiatan pemeriksaan dalam pelaksanaan posbindu PTM seperti pemeriksaan gula darah, telah dilaksanakan tetapi tidak rutin disebabkan keterbatasan biaya operasional dalam penyediaan bahan habis pakai, sarana dan prasarana yang kurang, serta tenaga kesehatan yang bertugas dilapangan hanya 1 orang yaitu seorang perawat. Semenatara kegiatan pemeriksaan yang lain seperti pemeriksaan kolesterol, asam urat, dan Trigliserida, IVA, dan lain-lain belum dilakukan. Setelah dilakukan pemeriksaan tekanan darah, peserta posbindu mendapatkan konsultasi dan edukasi perorangan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan pada meja kelima. Kegiatan konseling dan penyuluhan, harus dilakukan setiap pelaksanaan Posbindu PTM. Hal ini penting dilakukan karena pemantauan faktor risiko kurang bermanfaat bila masyarakat tidak tahu cara mengendalikannya KEMENKES, 2013 Universitas Sumatera Utara 83 Menurut KEMENKES RI 2013, pelaksanaan program Posbindu PTM menggunakan sistem 5 meja, yaitu pendaftaran pada meja pertama; wawancara terarah pada meja kedua; pengukuran TB, BB, IMT, lingkar perut, dan analisa lemak tubuh pada meja ketiga; pengukuran tekanan darah, gula darah, kolesterol total dan trigliserida darah, asam urat, Inspeksi Visual Asam Asetat IVA, kadar alkohol pernafasan dan tes amfetamin urin pada meja keempat; serta konseling edukasi dan tindak lanjut lainnya pada meja kelima. Sementara untuk kegiatan deteksi dini kanker leher rahim IVA dibutuhkan ruangan khusus dan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan. Dengan demikian pelaksanaan kegiatan yang dilakukan di ketiga Posbindu di wilayah kerja puskesmas polonia menunjukkan belum berjalan dengan maksimal karena kagiatan yang dilakukan masih sangat minim. Demikian pula dengan koordinasi dari pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan posbindu masih sangat kurang. Dalam pelaksanaan posbindu diperlukan keterlibatan dan peran dari pihak-pihak lain seperti pihak kecamatan, kelurahan, kepala lingkungan untuk saling bekerja sama dan juga mengetahui perannya masing-masing salah satunya untuk menggerakkan masyarakat.

5.2.3 Pelaksanaan Rujukan Program Posbindu PTM di Wilayah Kerja

Dokumen yang terkait

Analisis Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Wilayah Puskesmas Polonia Kecamatan Medan Polonia Tahun 2014

29 338 136

Analisis Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia Kecamatan Medan Polonia Tahun 2016

0 1 17

Analisis Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia Kecamatan Medan Polonia Tahun 2016

0 1 2

Analisis Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia Kecamatan Medan Polonia Tahun 2016

0 0 7

Analisis Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia Kecamatan Medan Polonia Tahun 2016

0 0 34

Analisis Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia Kecamatan Medan Polonia Tahun 2016

0 0 3

Analisis Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia Kecamatan Medan Polonia Tahun 2016

1 1 26

Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) Pada Penderita Hipertensi Di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2016

0 0 16

Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) Pada Penderita Hipertensi Di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2016

0 0 2

Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) Pada Penderita Hipertensi Di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2016

0 1 8