50
13.6 nilai tertinggi 97, nilai terendah 72 dengan materi pokok melaksanakan pilkada. Dengan demikian simpulan dari model PAKEM terbukti efektif dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, kreatifitas guru dalam pembelajaran juga meningkat dan bagi siswa lebih menyenangkan.
2.3 Kerangka Berfikir
Kondisi pembelajaran IPS dikelas IV SDN 1 Sendangdawuhan Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal mengalami masalah. Masalah tersebut berupa
kualitas pembelajaran pada mata pelajaran IPS yang sangat rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan pembelajaran lebih banyak menerapkan metode konvensional,
kurang mengikutsertakan siswa dalam pembelajaran dan kurangnya contoh nyata dari guru dalam pembelajaran karena penggunaan media yang kurang optimal
sehingga menyebabkan siswa kurang konsentrasi dalam pembelajaran dan lebih banyak siswa yang bosan pada saat proses belajar berlangsung.
Dari masalah yang telah dijabarkan di atas, serta kegiatan analisis yang telah dilakukan peneliti. Maka peneliti menggunakan model PAKEM dengan
media gambar. Model Pakem dengan media gambar adalah salah satu bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan meliputi
kegiatan berfikir individu, berkelompok dan berbagi. Pada model tersebut terdapat media gambar yang dijadikan sebagai variasi dalam penggunaan model PAKEM.
Dengan begitu maka siswa akan merasa senang karena pada hakikatnya anak-anak suka dengan adanya media gambar.
Langkah pembelajaran PAKEM dengan media gambar, maka diperoleh sintaks dari pembelajaran yang akan dilakukan peneliti adalah pembelajaran
51
partisipatif guru merancang media gambar dan mengelola pembelajaran, guru mengucapkan salam, serta memberikan appersepsi dan guru menyampaikan
tujuan pembelajaran, pembelajaran aktif, guru menampilkan media gambar dalam menjelaskan materi, guru membimbing siswa untuk membentuk kelompok,
masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa tiap kelompok, guru memberikan arahan dasar-dasar etika dalam berkerja kelompok dan arahan agar peserta didik
memilih ketua kelompok dan siswa mengerjakan tugas kelompok, pembelajaran kreatif, guru berkeliling untuk memberikan penjelasan dan arahan waktu untuk
pekerjaan tugas kelompok yang kurang jelas, pembelajaran efektif, guru meminta salah satu siswa maju, untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan
kelas, Pembelajaran menyenangkan, guru memberikan arahan agar siswa memajang hasil diskusi kelompok pada papan pajangan, dan memberi penguatan,
dan guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang dilaksanakan. Dengan menerapkan model PAKEM dengan media gambar pada kegiatan
pembelajaran IPS, siswa akan mampu berfikir kritis, mandiri, bekerja sama dengan teman dan menyampaiakn ide. Melalui pembelajaran IPS dengan model
PAKEM dengan media gambar maka masalah yang ada dikelas IV SDN 1 Sendangdawuhan dapat terselesaikan. Kondisi akhir yang diharapkan adalah
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran meliputi dapat meningkatkan keterampilan guru kelas IV pada pembelajaran IPS, diikuti pula dengan
meningkatkannya aktivitas siswa dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Sendandawuhan Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal.
52
Berdasarkan paparan di atas serta berpijak pada teori yang telah diuraikan sebelumnya, diperoleh alur kerangka berfikir sebagai berikut ini:
Kondisi Awal 1. Keterampilan mengajar guru kurang optimal,
2. kurang mengikutsertakan siswa dalam pembelajaran dan 3. kurangnya contoh nyata dari guru dalam pembelajaran karena
4. penggunaan media yang kurang optimal sehingga menyebabkan siswa kurang
konsentrasi dalam pembelajaran 5. hasil belajar siswa kurang tuntas di bawah KKM yang ditentukan..
Pelaksanaan Tindakan Langkah pembelajaran PAKEM dengan media gambar diperoleh sintaks dari
pembelajaran yang akan dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: 1.
Guru merancang media gambar dan mengelola pembelajaran. 2.
Guru mengucapkan salam, memberikan appersepsi, dan guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3. Guru menampilkan media gambar untuk menjelaskan pelajaran.
4. Siswa memperhatikan gambar sambil mendengar penjelasan dari guru.
5. Guru membimbing untuk membentuk kelompok masing-masing terdiri dari 4-5
siswa tiap kelompok. 6.
Guru memberikan arahan dasar-dasar etika dalam berkerja kelompok dan arahan agar peserta didik memilih ketua kelompok dan memberikan tugas kelompok.
7. Guru memberikan arahan waktu untuk pekerjaan tugas kelompok.
8. Guru memberikan arahan hasil kerja kelompok akan dipajang.
9. Guru meminta kelompok melaporkan hasil kegiatan diskusi dan memberi
penguatan. 10.
Guru meminta kelompok untuk memajang hasil kegiatan dan guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang dilaksanakan.
Kondisi Akhir 1. Keterampilan guru mengajar meningkat.
2. Aktivitas siswa meningkat. 3. Hasil belajar siswa meningkat.
53
2.4 Hipotesis Tindakan