39
memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar siswa atau ketercapaian kompetensi siswa. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif dan kuantitatif.
Melalui penilaian guru bisa menentukan apakah peserta didik mengalami kemajuan dalam belajar atau mampu menguasai kompetensi yang diharapkan.
Penilaian juga diharapkan mampu bermanfaat bagi peserta didik utamanya agar peserta didik mengetahui kemajuan belajarnya, lebih termotivasi untuk belajar,
dan lebih bertanggung jawab terhadap keberhasilan belajarnya. Melakukan penilaian guru harus memperhatikan adalah sebagai berikut:
1 Memandang penilaian dan kegiatan belajar mengajar secara terpadu; 2 Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai
cermin diri; 3 Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pengajaran untuk
menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil peserta didik; 4 Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik;
5 Mengembangkan dan menyediakan system pencatatan yang bervariasi dalam pengamatan kegiatan belajar peserta didik;
6 Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi; Mendidik dan meningkatkan mutu proses pembelajaran seefektif mungkin.
2.1.2 Pembelajaran IPS
2.1.2.1 Hakikat IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial IPS dalam dunia pendidikan dasar dan menengah di negara kita muncul bersamaan dengan diberlakukannya kurikulum
SD, SMP, dan SMA tahun 1975 Soewarso dan Susilo, 2010:1. Dilihat dari sisi
40
ini maka bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial masih “baru” karena bahan yang dikaji sebetulnya bukanlah baru. Namun cara pandang yang dianutnya memang
dapat dianggap baru. Menurut Jean Jarolimek Soewarso dan Susilo, 2010:1: IPS adalah
mengkaji manusia dalam hubungannya dengan lingkungan sosial dan fisiknya. Wesley: IPS sebagai bagian dari nilai-nilai sosial yang dipilih untuk tujuan
pendidikan. Binning : IPS suatu pelajaran yang berhubungan langsung dengan perkembangan dan organisasi masyarakat manusia dan manusia sebagai anggota
dari kelompok sosial. Menurut Michaelis Soewarso dan Susilo, 2010:1: IPS dihubungkan dengan manusia dan interaksinya dengan lingkungan fisik dan
sosialnya yang menyangkut hubungan kemanusiaan. Prof. Dr. D. Nasution, MA Soewarso dan Susilo, 2010:1 IPS suatu
program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan, yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan fisik maupun dalam lingkungan
sosialnya, dan yang bahannya diambil dari berbagai ilmu-ilmu sosial, geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik dan psikologi sosial.
Depdikbud RI. Dalam kurikulum KTSP 2010: IPS ialah bidang studi yang merupakan paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial. Mata pelajaran IPS
dapat diartikan suatu program pendidikan yang dapat merubah perilaku terhadap perkembangan globalisasi sehingga manusia dapat menyesuaikan dirinya. Maka
dari itu IPS suatu mata pelajaran yang harus diberikan dimulai diusia sekolah dasar khususnya supaya kelak dapat menghadapi segala suatu perkembangan hal-
hal yang baru.
41
IPS pada hakikatnya adalah telaah tentang manusia dan dunia nyata. Manusia selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dalam hidup itu mereka harus
mampu mengatasi rintangan yang mungkin timbul dari sekelilingnya maupun dari akibat hidup bersama. Begitulah IPS melihat manusia dari berbagai sudut pandang
bahwa IPS melihat bagaimana manusia hidup bersama sesamanya di lingkungan sendiri, dengan tetangganya, yang dekat sampai jauh. Bagaimana mereka bergerak
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ditinjau pula. Singkatnya yang menjadi bahan kajian atau bahan belajar IPS adalah keseluruhan tentang manusia.
2.1.2.2 Pembelajaran IPS SD