47
2.1.4 Media Pembelajaran
2.1.4.1 Hakekat Media Pembelajaran
Menurut Heinich et.al.,2002 Daryanto, 2011:4 Media pembelajaran merupakan bentuk jamak dari kata medium. Media dapat didefinisikan sebagai
perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Menurut
Rifa’I 2010:194-196 media pembelajaran merupakan alat yang digunakan guru dalam proses penyampaian pesan pembelajaran. Media digunakan
dalam kegiatan instruksional karena dapat memperbesar benda kecil dan tidak tampak mata menjadi dapat dilihat jelas. Selain itu media dapat menyajikan benda
jauh dari subyek belajar dan menyajikan peristiwa komplek, rumit menjadi sistematik dan sederhana.
Criticos mengemukakan media merupakan salah satu komponen komunikasi yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan.
Berdasarkan definisi tersebut, proses pembelajaran merupakan proses komunikasi.Daryanto, 2011:4-6.
Secara umum media mempunyai kegunaan antara lain: 1 Memperjelas pesan agar tidak terlalu vervalistis; 2 Menimbulkan gairah belajar, interaksi
langsung antara murid dengan sumber belajar; 3 Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera; 4 Memberi rangsangan yang sama; 5 Siswa
dengan mudah untuk membandingkan sesuatu; 6 Memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestiknya.
48
2.1.4.2 Media Gambar
Menurut Bruner menyimpulkan ada tiga tingkatan utama modus belajar yaitu pengalaman langsung enactive, pengalaman pictorialgambar iconic, dan
pengamalan abstrak symbolic. Pengamalan langsung adalah mengerjakan, sedangkan tingkatan kedua
diberi label iconic, artinya gambar atau image. Pengalaman bias didapat dari
melihat gambar dan foto atau film, meskipun siswa belum mengalami secara langsung dengan melihat gambar bias mengefektifkan pemahaman siswa tentang
apa yang dilihat dalam gambar. http:mediagambarski.blogspot.com.html
,
diakses pada tanggal 08 Januari 2013 pukul 13.10 WIB.
Beberapa kelebihan yang lain dari media gambar adalah : Sifatnya konkrit. Gambar foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibanding
dengan media verbal semata.Gambar dapat mengatasai masalah batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak
selalu bisa, anak-anak dibawa ke objek tersebut. Untuk itu gambar atau foto dapat mengatasinya. Air terjun niagara atau danau toba dapat disajikan ke kelas lewat
gambar atau foto. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau, kemarin atau bahkan menit yang lalu kadang-kadang tak dapat dilihat seperti apa adanya.
Gambar atau foto sangat bermanfaat dalam hal ini. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita
lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar. http:mediagambarski.blogspot.com. .html, diakses pada tanggal 08 Januari 2013
pukul 13.15 WIB.
49
2.2 Kajian Empiris
Penelitian yang dilakukan oleh Novita Maulida tahun 2010 di SDN Pundenarum 2 Karangawen dengan judul Peningkatan Motivasi Belajar PKn
melalui Model PAKEM menggunakan Media Gambar pada siswa kelas V SDN Pundenarum 2 Karangawen Demak Dengan hasil penelitian menunjukkan pada
awalnya rerata nilai yang diperoleh siswa ≥65 hanya 40 dari 33 siswa, yaitu 13 siswa yang mencapai nilai ≤65. Setelah dilakukan pembelajaran dengan
pendekatan PAKEM dengan Media Gambar ada peningkatan yaitu diperoleh nilai rata-rata siklus I adalah 67 dengan jumlah siswa tuntas mencapai 17 siswa,
sedangkan yang belum tuntas 19 siswa sehingga ketuntasan belajar klasikal 53 yaitu 6 siswa berada pada kategori baik sekali yang berjumlah 2 siswa, 36
baik berjumlah 13 siswa, 41 cukup berjumlah 15 siswa, 17 kurang berjumlah 6 siswa. Sedangkan siklus II 20 berada dikategori baik sekali berjumlah 7 siswa,
47 baik berjumlah 17 siswa, 25 cukup berjumlah 9 siswa, dan 8 kurang berjumlah 3 siswa. Siklus III 36 siswa berada kategori baik sekali berjumlah 13
siswa, 50 baik berjumlah 18 siswa, 11 cukup berjumlah 4 siswa, dan 3 kurang berjumlah 1 siswa. Perpustakaan PGSD UPP Semarang UNNES No.
Reg: SD00175hi. Sholohin. 2008. Penerapan metode PAKEM untuk meningkatkan hasil
belajar PKn kelas VI SD Ngembat Padas 1 Gemolong Kabupaten Sragen http:jurnal.pdii.lipi.go.idindex.php Search.html, dengan hasil penelitian
menunjukkan bahwa siklus I adanya peningkatan rata-rata nilai kondisi awal dengan rata-rata nilai 8.5 nilai tertinggi 94, terendah 68. Sedangkan siklus II