Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal

21 Tuturan 19 disebut tuturan langsung karena guru menggunakan tuturan ini untuk menanyakan kemiripan antara model di kelas dengan lukisan yang dibuat Angelique. Secara semantis, tuturan 19 disebut tidak literal karena pertanyaan guru yang ditujukan kepada Angelique tidak hanya berfungsi sebagai pertanyaan, lebih dari guru menyuruh Angelique mengubah lukisannya sesuai dengan model yang ada. Berdasarkan bentuk dan makna penyusun kalimatnya maka tuturan 19 dikategorikan sebagai tindak tutur langsung tidak literal.

4. Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal

Tindak tutur tidak langsung tidak literal adalah tindak tutur yang diutarakan dengan modus kalimat dan makna kalimat yang tidak sesuai dengan maksud yang ingin diutarakan oleh penutur. Berikut ini merupakan contoh tindak tutur tidak langsung tidak literal: 20 “Apakah radio yang pelan seperti itu tidak dapat kau dengar?” Tuturan 20 diucapkan oleh penutur yang merasa tergangu dengan suara radio. Dalam hal ini penutur tidak meminta secara langsung kepada mitra tuturnya untuk mengecilkan suara radio tersebut. Penutur hanya menggunakan kalimat interogatif untuk menyatakan bahwa ia terganggu dengan suara radio yang cukup keras. Tuturan 20 disebut sebagai tuturan tidak literal, hal ini ditunjukan dengan tuturan “Apakah radio yang pelan seperti itu tidak dapat kau dengar?” yang makna penyusun kalimatnya tidak sama dengan maksud penutur. Di bawah ini salah satu contoh tindak tutur tidak langsung tidak literal berbahasa Prancis dalam film Love Me if You Dare: 22 21 Professeur : “D’autre mot qui commence par la lettre « B » ? Oui, Sophie.” Sophie : “B comme bitch…” Elle repond en riant Professeur : “Sophie Ça suffit Comment ça tu prends drôle ? ” Sophie : elle est interloquée Guru : “Kata lain yang diawali huruf « B » ? Ya, Sophie.” Sophie : “B untuk Bitch…” Dia menjawab sambil tertawa Guru : “Sophie Cukup Bagaimana itu kau anggap lucu ? ” Sophie : Terdiam Tuturan 21 terjadi di ruang kelas, Sophie membuat guru marah karena memberikan jawaban yang tidak sopan. Guru menuturkan “Comment ça tu prends drôle ? ” yang berarti “Bagaimana itu kau anggap lucu ?”. Tuturan 21 merupakan tuturan direktif yang menggunakan kalimat bertipe introgatif karena berakhir dengan intonasi naik serta terdapat kata « comment » yang merupakan ciri dari kalimat introgatif dalam bahasa Prancis. Tuturan 21 diketegorikan sebagai tuturan tak langsung karena guru menggunakan kalimat bertipe interogatif untuk melarang Sophie berkata kasar. Tipe interogatif diketahui dari kehadiran tanda tanya ? yang terdapat pada akhir kalimat. Secara semantis tuturan 21 termasuk tuturan tidak literal karena makna kata-kata penyusun tuturan 21 tidak sama dengan maksud yang disampaikan oleh guru. Tuturan 21 tidak ditujukan untuk bertanya, tetapi untuk menyuruh Sophie berhenti berkata tidak sopan. Dengan demikian tuturan 21 disebut dengan tindak tutur tidak langsung tidak literal. 23

E. Jenis Tindak Tutur Direktif