Hasil Refleksi Siklus II

148 Dari gambar 12 dapat diketahui situasi kelas pada saat siswa mengisi jurnal siswa. Jurnal siswa diisi secara individu untuk mengetahui pendapat dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran mengungkapkan isi teks profil tokoh dengan metode PQ4R dan teknik menggarisbawahi ide-ide kunci. Berdasarkan hasil jurnal siswa, akan diketahui tanggapan siswa tentang pembelajaran mengungkapkan isi teks profil tokoh dengan metode PQ4R dan teknik menggarisbawahi ide-ide kunci. Sebagian siswa terlihat serius mengisi jurnal siswa, tetapi sebagian siswa yang lain justru gaduh saat mengisi jurnal siswa. Mereka menganggap aktivitas pengisian jurnal terlepas dari pembelajaran, sehingga mereka terlihat tidak serius.

4.1.3.3 Hasil Refleksi Siklus II

Berbeda dengan hasil tes dan hasil nontes siklus I, hasil tes dan hasil nontes yang telah diperoleh pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan kea rah positif. Penelitian siklus II telah memenuhi target penelitian yang diharapkn. Hal ini terbukti dengan tercapainya KKM yakni sebesar 70. Berdasarkan penelitian siklus II, hasil nilai kumulatif aspek tes uraian mengungkapkan isi teks profil tokoh mencapai nilai rata-rata klasikal sebesar 83,41. Berdasarkan nilai rata-rata klasikal pada siklus II, dapat diketahui adanya peningkatan sebesar 14,52 atau sebesar 21,08 dibandingkan dengan hasil yang didapat dari hasil siklus I yang hanya mencapai nilai rata-rata klasikal sebesar 68,89. Peningkatan hasil tes siswa dapat dilihat berdasarkan ketiga aspek penilaian yaitu menyarikan riwayat 149 hidup tokoh A1, menyimpulkan keistimewaan tokoh A2, dan mencatat hal-hal yang bermanfaat untuk diteladani dari tokoh A3. Hasil nontes pada siklus II meliputi observasi, jurnal siswa, jurnal guru, wawancara, dan dokumentasi foto telah mencapai target penelitian. Perilaku- perilaku negatif yang dilakukan siswa dalam pembelajaran sebelumnya berangsur- angsur dapat dikurangi. Seluruh siswa tampak lebih kondusif dan perhatian sehingga pembelajaran meningkat menjadi lebih baik. Pada pembelajaran siklus II, sebagian besar siswa sudah dapat menyarikan riwayat hidup tokoh, menyimpulkan keistimewaan tokoh, dan mencatat hal-hal yang bermanfaat untuk diteladani dari tokoh dengan tepat. Meskipun ada beberapa siswa yang belum mampu untuk menyarikan riwayat hidup tokoh, menyimpulkan keistimewaan tokoh, dan mencatat hal-hal yang bermanfaat untuk diteladani dari tokoh dengan tepat. Berdasarkan hasil tes dan nontes pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran siklus II sudah mencapai target penelitian yang diinginkan. Hal tersebut dikarenakan hasil tes siswa kelas VIIC SMP Negeri 7 Pati telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM sebesar 70 yang ditetapkan dan siswa mampu menunjukkan perubahan perilaku positifnya. Oleh karena itu, penelitian ini hanya dilakukan dalam dua siklus dan tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. 150

4.2 Pembahasan

Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus, masing-masing siklus dilakukan dengan prosedur yang berdaur melalui beberapa tahap, yaitu perencanaan, pengamatan, tindakan, dan refleksi. Siklus II dilakukan sebagai wujud perbaikan dari pembelajaran siklus I. Hasil penelitian siklus I dan siklus II dijaring menggunakan instrumen penjaring data, baik melalui tes maupun nontes. Dari hasil kedua siklus tersebut diketahui peningkatan keterampilan siswa dalam mengungkapkan isi teks profil tokoh dengan metode PQ4R dan teknik menggarisbawahi ide-ide kunci serta perubahan perilaku yang ditunjukkan oleh siswa. Berikut ini uraian pelaksanaan perolehan data pada prasiklus, siklus I, dan siklus II. Penelitian prasiklus dilakukan untuk mengetahui kondisi awal siswa dalam mengungkapkan isi teks profil tokoh sebelum dibantu dengan metode PQ4R dan teknik menggarisbawahi ide-ide kunci. Nilai rata-rata yang diperoleh pada penelitian prasiklus adalah sebesar 44,06 dalam kategori kurang. Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa siswa kurang berminat dalam pembelajaran mengungkapkan isi teks profil tokoh karena siswa sering merasa bosan dengan pembelajaran yang bersifat klasikal dan monoton. Pada penelitian siklus I, proses pembelajaran diawali dengan melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan bimbingan kepada siswa untuk memancing dan mengarahkan siswa terhadap materi pembelajaran Setelah itu guru menjelaskan tujuan dan manfaat setelah siswa menguasai kompetensi dasar, selanjutnya guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan itu.