Observasi Refleksi Prosedur Tindakan pada Siklus I

46

3.1.1.3 Observasi

Observasi atau yang lebih dikenal dengan istilah pengamatan merupakan kegiatan untuk mengamati hasil atau dampak yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dari awal sampai akhir. Dalam hal ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan-tindakan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran mengungkapkan isi teks profil tokoh dengan metode PQ4R dan teknik menggarisbawahi ide-ide. Observasi dilakukan peneliti dengan bantuan guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIIC SMP Negeri 7 Pati. Sasarannya adalah aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan respon siswa terhadap metode PQ4R dan teknik menggarisbawahi ide-ide kunci yang dipakai dalam pembelajaran mengungkapkan isi teks profil tokoh. Data observasi diperoleh peneliti melalui beberapa cara, yaitu 1 tes untuk mengetahui keterampilan mengungkapkan isi teks profil tokoh; 2 jurnal penelitian diberikan untuk mengungkap hal-hal yang dirasakan siswa dan guru selama mengikuti pembelajaran mengungkapkan isi teks profil tokoh; 3 wawancara digunakan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai pembelajaran mengungkapkan isi teks profil tokoh dengan metode PQ4R dan teknik menggarisbawahi ide-ide kunci, yang dilakukan di luar jam pembelajaran dan siswa yang diwawancarai adalah sampel dari siswa yang memeroleh nilai tinggi, nilai sedang, dan nilai rendah; dan 5 dokumentasi foto digunakan sebagai bukti 47 berupa gambar yang dijadikan laporan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran mengungkapkan isi teks profil tokoh.

3.1.1.4 Refleksi

Kegiatan yang dilakukan pada akhir pembelajaran adalah refleksi. Refleksi merupakan kegiatan untuk mengkaji, melihat, dan memertimbangkan hasil atau dampak dari tahap tindakan. refleksi merupakan tahap yang berfungsi sebagai bahan evaluasi terhadap proses tindakan dari hasil pembelajaran mengungkapkan isi teks profil tokoh pada siklus I. Data tes, jurnal, pengamatan, dan wawancara yang telah diperoleh selama kegiatan observasi pada tahap refleksi ini di analisis. Beberapa hal yang dijadikan sebagai bahan refleksi, yaitu 1 data tes tertulis uraian untuk mengungkapkan isi teks profil tokoh; 2 data dari lembar observasi perilaku siswa selama mengikuti proses pembelajaran; 3 kesan dan saran guru terhadap proses pembelajaran; 4 hasil dokumentasi foto; 5 kualitas metode dan teknik yang dipakai dalam pembelajaran; dan 6 efektifitas rencana pembelajaran yang digunakan. Dalam penelitian tindakan kelas ini, refleksi pada siklus I akan dijadikan bahan masukan untuk menentukan langkah yang harus ditempuh pada siklus II. Pada kegiatan refleksi perlu dilakukan perbaikan perencanaan dan tindakan pada siklus II sehingga hasil pembelajaran mengungkapkan isi teks profil tokoh dapat ditingkatkan lagi. Apabila pada siklus I ditemui berbagai masalah yang muncul selama pembelajaran berlangsung, perlu dicari solusi penanganannya yang akan dilakukan pada siklus II. Kelebihan-kelebihan yang sudah dapat tercapai pada 48 perencanaan dan tindakan siklus I perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi pada siklus II. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM pada siklus I sebesar 70 belum tercapai karena nilai rata-rata kelas yang dicapai pada siklus I hanya sebesar 68,89. Pada prasiklus, nilai rata-rata kelas sebesar 44,06. Meskipun terjadi peningkatan sebesar 56,35 dari prasiklus ke siklus I, namun nilai rata-rata siswa belum memenuhi KKM yang ditentukan yaitu sebesar 70. Untuk mencapai nilai ketuntasan sebesar 70, peneliti akan lebih memotivasi siswa dan membantu kesulitan-kesulitan yang masih dihadapi siswa pada pembelajaran menngungkapkan isi teks profil tokoh siklus II. Hasil nontes pada siklus I meliputi observasi, jurnal siswa, jurnal guru, wawancara, dan dokumentasi foto masih ditemukan beberapa permasalahan yang perlu diperbaiki. Pada pembelajaran siklus I, sebagian besar siswa sudah dapat menyarikan riwayat hidup tokoh, menyimpulkan keistimewaan tokoh, dan mencatat hal-hal yang bermanfaat untuk diteladani dari tokoh dengan tepat. Meskipun ada beberapa siswa yang belum mampu untuk menyarikan riwayat hidup tokoh, menyimpulkan keistimewaan tokoh, dan mencatat hal-hal yang bermanfaat untuk diteladani dari tokoh dengan tepat. Permasalahan yang masih ditemui antara lain siswa kurang berkonsentrasi selama membaca intensif teks profil tokoh yang diterimanya. Selain itu, siswa masih sering bingung untuk menentukan bagian bacaan teks profil tokoh yang perlu digarisbawahi sehingga diperlukan penjelasan lebih dalam dari guru. Sebagian siswa sudah berani untuk bertanya ke guru apabila mereka menemui kesulitan selama pembelajaran, namun 49 masih banyak siswa yang masih malu, ragu-ragu, dan takut ketika hendak bertanya ke guru. Sebagian siswa juga masih kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan guru. Masih terdapat beberapa siswa yang sering berbicara dan bercanda dengan teman sebangku saat mengikuti pembelajaran sehingga mengganggu teman yang lain. Oleh karena itu, diperlukan tindakan siklus II agar siswa mampu menunjukkan perubahan perilaku positifnya. Tindakan pada siklus II juga akan menggunakan metode PQ4R dan teknik menggarisbawahi ide-ide kunci karena terbukti dapat meningkatkan keterampilan mengungkapkan isi teks profil tokoh.

3.1.2 Prosedur Tindakan pada Siklus II