83
VIF lebih dari 4 maka terjadi multikolinearitas Ali Muhson, 2015: 41. Hasil uji multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 20. Hasil Uji Mutikolinearitas Variabel
VIF Kesimpulan
Bebas Terikat
X1 Y
1.134 Bebas multikolinearitas X2
Y 1.224 Bebas multikolinearitas
X3 Y
1.111 Bebas multikolinearitas Dari tabel di atas dapat dilihat hasil penghitungan menyatakan bahwa
semua variabel dalam penelitian ini bebas multikolinearitas.
4. Uji Homosedastisitas
Uji homosedastisitas digunakan untuk mengetahui homogenitas varians eror untuk setiap kali nilai variabel bebasnya. Jika varians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model
regresi yang baik harus memiliki homosedastisitas atau tidak memiliki heteroskedastisitas. Perhitungan dilakukan dengan syarat jika nilai
signifikasnsi 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika nilai signifikansi 0,05 maka terjadi homokedastisitas atau tidak terjadi
gejala heteroskedastisitas
Ali Muhson,
2015: 49.
Pengujian homosedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji glesjer dengan
hasil sebagai berikut:
Tabel 21. Hasil Uji Homosedastisitas No
Variabel Sig.
Kesimpulan
84
1 Kompensasi finansial
.135
Terjadi homokedastisitas 2
Nilai-nilai sosial
.822
Terjadi homokedastisitas 3
Pertimbangan pasar kerja
.991
Terjadi homokedastisitas Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada kolom nilai signifikansi Sig. pada semua variabel menujukan angka 0,05 sehingga hal tersebut
menunjukkan terjadi
homokedatisitas tidak
terjadi gejala
heteroskedastisitas.
3. Pengujian Hipotesis
Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah regresi ganda. Pengujian dilakukan menggunakan bantuan
software SPSS. 20. Berikut adalah rangkuman hasil pengujian hipotesis regresi ganda yang telah dilakukan:
Tabel 22. Rangkuman Hasil Regresi Ganda Variabel
Koefisien Regresi b
T Sig.
Konstanta 10,545
Kompensasi finansial 0,535
1,753 0,000
Nilai-nilai sosial 0,244
5,249 0,016
Pertimbangan pasar kerja
0,147 2,474
0,015 F
15,555 Sig.
0,000 R
0,568 R
2
0,323 Sumber: Data primer yang diolah
1. Koefisien Determinasi
85
Koefisien determinasi digunakan untuk menjelaskan prosentase variabel bebas yaitu kompensasi finansial, nilai-nilai sosial, dan
pertimbangan pasar kerja secara bersama-sama menerangkan variasi dari variabel terikat pemilihan profesi sebagai tenaga pendidik. Berdasarkan
tabel di atas menunjukkan bahwa angka koefisien R adalah 0,568 dan R² sebesar 0,323. Nilai R menunjukan nilai positif, hal ini berarti bahwa
seluruh variabel dalam penelitian yakni kompensasi finansial, nilai-nilai sosial, dan pertimbangan pasar kerja secara bersama-sama memberikan
pengaruh positif terhadap pemilihan profesi sebagai tenaga pendidik. Nilai R² sebesar 0,323 menunjukan variansi dalam pemilihan profesi
sebagai tenaga pendidik dapat dijelaskan oleh partisipasi kompensasi finansial, nilai-nilai sosial, dan pertimbangan pasar kerja sebesar 32,3
melalui model, sedangkan 67,7 berasal dari variabel lain yang tidak diterangkan dalam penelitian ini.
2. Uji F