62
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi data berbentuk distribusi normal atau tidak Ali Muhson, 2015: 35. Uji
normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode Kolmogorov Smirnov. Untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi masing-
masing variabel normal atau tidak dilakukan dengan melihat nilai Asymp. sig. Jika nilai Asymp. sig
≥ 0,05 maka distribusi data adalah normal, sebaliknya jika nilai Asymp. sig
≤ 0,05 maka distribusi data tidak normal Ali Muhson, 2015: 21.
b. Uji Linearitas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah masing- masing variabel bebas dan variabel terikat memiliki hubungan yang
linier atau tidak. Untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas dan terikat bersifat linear atau tidak, dapat dilihat dari ANOVA
Table hasil uji F untuk baris Deviation from linearity. Jika nilai sig kurang dari 5 maka hubungannya tidak linear, sedangkan jika nilai
Sig lebih dari atau sama dengan 5 maka hubungannya bersifat linear Ali Muhson, 2015: 38.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
63
Model regresi yang baik seharusnya tidak ada gejala korelasi atau gejala multikolinieritas di antara variabel independen. Model regresi
yang baik seharusnya tidak ada gejala korelasi atau gejala multikolinieritas di antara variabel independen. Multikolinearitas dapat
dilihat dari Variance Inflation Factor VIF dan nilai Tolerance Imam Ghozali, 2011: 105. Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan
dengan menggunakan software SPSS. Kriterianya adalah jika nilai VIF kurang dari 4 maka tidak terjadi mulitkolinearitas, sedangkan jika nilai
VIF lebih dari 4 maka terjadi multikolinearitas Ali Muhson, 2015: 41.
d. Uji Homosedastisitas
Uji Uji
homosedastisitas digunakan
untuk mengetahui
homogenitas varians eror untuk setiap kali nilai variabel bebasnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik harus memiliki homosedastisitas atau tidak
memiliki heteroskedastisitas. Pengujian homsedastisitas dalam penelitian ini diuji menggunakan uji glesjer. Perhitungan dilakukan
dengan syarat jika nilai signifikasnsi 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika nilai signifikansi 0,05 maka
terjadi homokedastisitas Ali Muhson, 2015: 49. Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada kolom nilai signifikansi Sig. pada semua
64
variabel menujukan angka 0,05 sehingga hal tersebut menunjukkan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
3. Uji Hipotesis