Pendidikan kesehatan merupakan salah satu intervensi keperawatan dan sesuai dengan teori keperawatan pender. Pender 2003 menjelaskan
bahwa manusia mempunyai kapasisitas untuk melakukan penilaian terhadap kemampuannya. Manusia tersebut akan melakukan perubahan prilaku untuk
mengharapkan manfaat bagi dirinya. Pengaruh positif akibat pemanfaatan diri yang baik dapat menambah hasil positif. Pender juga menjelaskan bahwa
praktek keperawatan di masa mendatang akan senantiasa menggunakan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan praktek mandiri yang berupa
konseling. Promosi kesehatan dalam ilmu kesehatan masyarakat mempunyai dua
arti yaitu sebagai bagian dari tingkat pencegahan penyakit dan upaya memasarkan, menyebarluaskan, mengenal atau “menjual” kesehatan
Notoatmodjo, 2005. Dengan perkataan lain promosi kesehatan adalah “memasarkan” atau “menjual” atau “memperkenalkan” pesan-pesan
kesehatan atau “upaya-upaya” kesehatan sehingga masyarakat “menerima” atau “membeli” dalam arti menerima prilaku kesehatan atau “mengenal”
pesan-pesan kesehatan tersebut dan akhirnya masyrakat berlaku sehat Notoatmodjo, 2005.
2. Tujuan Edukasi Pendidikan kesehatan
Menurut Green 1980 dalam notoatmodjo 2005 tujuan pendidikan kesehatan adalah merubah perilaku yang dapat meningkatkan status
kesehatan. Perubahan perilaku di pengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor prediposisi predisposing factor, faktor pendukung enabling factor dan
faktor pendorong reinforcing factor. Oleh sebab itu pendidikan kesehatan sebagai faktor usaha intervensi prilaku harus diarahkan kepada ketiga faktor
tersebut.
Hasil pendidikan kesehatan juga dapat dilihat dari 3 dominan yang meliputi perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan.
a. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertenju Notoatmojo, 2005
pengetahuan diperlukan sebagai dorongan psikis menumbuhkan rasa percaya diri maupun dorongan dan prilaku setiap hari, sehingga dapat
dikatakan bahwa pengetahuan merupakan stimulasi terhadap tindakan seseorang Notoatmojo, 2005. Untuk mencapai tujuan tersebut,
pemberian informasi lebih bersifat fleksibel untuk keberhasilan tujuan pemberian informasi kesehatan. Dari pengalam dan penelitian terbukti
bahwa prilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan Notoatmodjo, 2005.
b. Sikap
Merupakan suatu pernyataan evaluative yang dibuat manusia terhadap diri sendiri, orang lain, obyek atau isu-isu. Seseorang terhadap
obyek adalah perasaan mendukung atau tidak mendukung atau memihak,
maupun perasaan tidak mendukung atau memihak pada suatu obyek. Bukanlah suatu tindakan atau aktivitas namun merupakan suatu
prediposisi tindakan prilaku Azwar, 1998. Sikap merupakan hal yang tertutup bukanlah yang terbuka. Merupakan kumpulan gejala dalam
merespon stimulus atau obyek sehingga melibatkan pikiran, perasaan, perhatian dan gejala kejiwaan Notoatmojo, 2005.
c. Psikomotor tindakan
Terbentuknya prilaku baru terutama orang dewasa dimulai dari perubahan pengetahuan yang berlanjut terjadinya perubahan dan akhirnya
terbentuk prilaku baru. Perubahan prilaku dan dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi yang merupakan pengalaman melalui panca
indra Notoatmodjo, 2005. Menurut tim pembinaan usaha kesehatan sekolah pusat 2007,
untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik dilakukan upaya menanamkan prinsip hisup sehat sedini
mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat TRIAS UKS. Tujuan pendidikan
kesehatan diharapkan peserta didik memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup sehat dan teratur, memiliki nilai dan sikap
yang positif terhadap prinsip hidup sehat, memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan
perawatan kesehatan, memiliki kebiasaan hidup sehari-hari sesuai dengan
syarat kesehatan, memiliki kemampuan dan kecakapan untuk berperilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, memiliki pertumbuhan termasuk
bertambahnya tinggi badan dan berat badan secara harmonis, mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan pencegahan penyakit
dalamkaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam sehari-hari. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar narkoba, arus
informasi dan gaya hidup yang tidak sehat, memiliki tingkat kesegaran jasmani yang memadai dan derajat kesehatan yang optimal serta
mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.
3. Peran perawat.