Pengujian Hipotesis Metode Analisis Data a. Metode

d. Pengujian Hipotesis

1 Uji-t uji parsial Uji-t menguji apakah variabel bebas mempunya pengaruh signifikan terhadap nilai variabel terikat dengan rumusan hipotesisi sebagai berikut : Ho : b 1 = 0 berarti variabel bebas yaitu Manajemen Konflik X tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap nariabel terikat yaitu Kinerja Y. Ha : b 1 = 0 artinya variabel bebas yaitu Manajemen konflikX mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Y. Kriteria penerimaan hipotesis berdasarkan uji t dua sisi sebagai berikut : Ho diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H1 diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 2 Koefisien Determinan R² Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi variabel terikat. Dengan kata lain, nilai koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variabel bebas yang diteliti yaitu Manajemen Konflik X terhdap Kinerja Y sebagai variabel terikatnya. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampan variabel X menerangkan variabel Y. Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Eli Hariati 2000 melakukan penelitian yang berjudul ”Pengaruh Manajemen Konflik terhadap Kinerja Karyawan di Direktorat Sumber Daya Manusia PT POS INDONESIA Persero di Bandung ”. Hasil dari penelitian tersebut adalah bahwa variabel X Manajemen Konflik berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Y pada PT POS INDONESIA Persero di Bandung.

B. Konsep Manajemen Konflik

1. Pengertian Konflik

Unsur manusia dianggap penting dalam kehidupan berorganisasi, bahkan dalam hal ini manusia dipandang sebagai sumber daya yang paling penting di dalam keseluruhan aktifitas perusahaan. Sehubungan dengan itu, maka manusia perlu diatur dan diperhatikan keberadaannya sehingga dapat didayagunakan secara optimal dan pada akhirnya mereka akan memiliki komitmen yang tinggi dan kepuasan kerja serta yang terpenting bagi perusahaanorganisasi yaitu produktivitas kerja yang tinggi. Setiap manusia mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan, dan latar belakang heterogenyang dibawa ke dalam organisasi, maka tidak menutup kemungkinan dalam malakukan aktivitasnya sebagai anggota organisasi sering terjadi benturan dan pertentangan, dan apabila dibiarkan maka akan timbul konflik dalam organsasi. Kusnadi 2003 : 11 mengemukakan pengertian konflik sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara