e = nilai kritis batas ketelitian yang diinginkan atau persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
0,05 N = ukuran populasi 2740
Maka di peroleh jumlah sampel yaitu :
2
05 ,
. 2740
1 2740
+ =
n
349 =
n
5.2. Pengolahan Data
Jawaban responden terhadap kuesioner merupakan data mentah yang disusun dalam format matrik i x j. Pengumpulan data dibuat dalam 1 satu
kelompok data yaitu kelompok responden mobil Suzuki APV. Dimana i adalah jumlah responden dan j adalah jumlah variabel penelitian dari produk.
5.2.1. Penyusunan Matriks Data Awal
Matriks data awal adalah data jawaban dari responden dari pertanyaan yang di ajukan pada kuesioner yang kemudian disusun dalam bentuk matriks.
Matriks data awal ini berorde 349 x 19. Banyaknya kolom menunjukkan jumlah variabel penelitian. Matriks data awal penelitian tabulasi kuesioner dapat dilihat
pada lampiran 2. Sebelum melakukan analisis faktor sesuai dengan petunjuk penggunaan
dan analisa SPSS dalam pengolahan data statistik, maka terlebih dahulu dilakukan seleksi terhadap variabel-variabel penelitian yang memiliki nilai Kaiser-Meyer-
Universitas Sumatera Utara
Olkin KMO and Bartlett’s Test berada di bawah 0,5. Pada proses penghitungan tahap pertama nilai KMO and Bartlett’s Test Tabel 5.1 terlihat angka KMO
Measure of Sampling Adequancy MSA adalah sebesar 0,536. Nilai 0,536 memberikan arti bahwa penelitian terhadap variabel layak untuk dilanjutkan.
Angka Barlett’s test yang dinyatakan dalam angka Chi Square juga menunjukkan angka signifikasi yang sangat nyata 0,000 yang mendukung kesimpulan dari
angka MSA. Selanjutnya dilihat nilai dari Anti Image Correlation lampiran 3 yang berada di bawah 0,5 Lampiran 3. Dari tabel anti image Correlation, nilai
korelasi sumbu diagonal bertanda ‘a’ yang menandakan besaran MSA sebuah variabel terlihat ada 6 variabel yang mempuyai MSA di bawah 0,5 adalah
Variabel V01, V05, V10, V11, V13, 15. Keenam variabel ini dikategorikan tidak layak dan dikeluarkan pada pemilihan variabel.
Tabel 5.1. Nilai KMO dan Bartlett’s Tahap 1
KMO and Bartletts Test
a
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .536
Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square
127.334 df
78 Sig.
.000 a. Based on correlations
Untuk selanjutnya Variabel tersebut disingkirkan dalam tahap perhitungan selanjutnya. Dengan demikian, maka pada tahap kedua variabel yang digunakan
dalam pemilihan variabel sebanyak 13 Variabel adalah V02, V03, V04, V06, V07, V08, V09, V12, V14, V16, V17, V18, V19. Ke-13 Variabel merupakan variabel-
Universitas Sumatera Utara
variabel yang layak untuk di teliti pada tahap kedua. Sehingga matriks data yang akan di hitung menjadi 349 x 13.
Hasil perhitungan nilai KMO and Bartlett,s test tahap kedua Tabel 5.2. adalah sebesar 0,580 dan angka Barlett’s test yang dinyatakan dalam angka Chi
Square juga menunjukkan angka signifikasi yang sangat nyata 0,000 yang mendukung kesimpulan dari angka MSA, hal ini menunjukkan bahwa penelitian
layak untuk dilanjutkan. Sedangkan variabel-variabel yang berada di bawah nilai 0,5 sudah tidak ditemukan lagi dapat dilihat pada lampiran 4. Hal ini memberikan
arti bahwa tahapan ekstraksi dan rotasi faktor sudah dapat dilakukan pada ke-13 Variabel yang ada.
Tabel 5.2. Nilai KMO dan Bartlett’s Tahap 2
KMO and Bartletts Test
a
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .580
Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square
127.334 df
78 Sig.
.000 a. Based on correlations
5.2.2. Ekstraksi Faktor