9
Tabel 1 Perbedaan Karangan Ilmiah, Semiilmiah, Nonilmiah
Karakteristik Karangan
Ilmiah Karangan Semiilmiah
Karangan Nonilmiah
Sumber Pengamatan,
factual Pengamatan, faktual
Nonfaktual rekaan
Sifat Objektif
Objektif + subjektif Subjektif
Alur Sistematis,
metodis Sistematis, kronologis,
kilas balik flashback Bebas
Bahasa Denotatif,
ragam baku, istilah khusus
denotatif + konotatif semiformal
denotatifkonotatif ,
semiformalinfor malistilah
umumdaerah Bentuk
Argumentasi, campuran
Eksposisi, persuasi, deskripsi, campuran
Narasi, deskripsi, campuran
b. Ciri Karangan Ilmiah dan Semiilmiah
Sebelum merinci ciri karangan ilmiah dan semiilmiah, ada baiknya dipahami terlebih dahulu batasan karangan kedua jenis tersebut. Karangan ilmiah
adalah tulisan yang berisi argumentasi penalaran yang dikomunikasikan melalui bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis, dan sintetis-analisis.
Adapaun karangan semiilmiah adalah tulisan yang berisi informasi faktual yang diungkapkan dengan bahasa semiformal, namun tidak sepenuhnya mengikuti
metode ilmiah yang sintetis- analitis karena sering ―dibumbui‖ opini pengarang
yang terkadang subjektif.
5
Ada tiga ciri karangan ilmiah. Pertama, karangan harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian faktual objektif. Faktual objektif berarti
5
Ibid …, h. 230.
10
faktanya sesuai dengan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri. Objektif juga mengandung pengertian adanya
sikap jujur dan tidak memihak, serta memakai ukuran umum dalam menilai sesuatu, bukan ukuran yang subjektif selera perorangan. Objektivitas tersebutlah
yang menjadikan kebenaran ilmiah berlaku umum dan universal. Dengan kata lain, kebenaran ilmiah harus dapat dibuktikan melalui eksperimen bahwa dengan
kondisi dan metode yang sama dapat dihasilkan kesimpulan yang sama pula. Berbeda dengan tulisan ilmiah, sumber tulisan nonilmiah dapat berupa
sesuatu yang abstrak dan subjektif, seperti ilusi, imajinasi, atau emosi. Unsur subjektif tersebut itu pulalah yang menjadikan tulisan nonilmiah sangat subjektif
atau hanya berlaku untuk orang tertentu saja. Kedua, tulisan ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam
pembahasan digunakan metode atau cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur sistematis dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan
penentuan strategi. Ketiga, dalam pembahasannya tulisan ilmiah menggunakan laras ilmiah.
Laras ilmiah harus baku dan formal. Selain itu, laras ilmiah bersifat lugas agar tidak menimbulkan penafsiran dan makna ganda ambigu. Ciri lain laras ilmiah
adalah menggunakan istilah spesifik yang berlaku khusus dalam disiplin ilmu tertentu.
Tata bentuk karangan mencakup tiga bagian karangan, yaitu 1 halaman- halaman awal preliminaries yang meliputi judul, kata pengantar, aneka daftar
daftar isi, daftar tabelbaganlampiran; 2 isi utama main body yang meliputi pendahuluan, isi, penutup; dan 3 halaman-halaman akhir reference matter yang
meliputi daftar pustaka, lampiran, dan biodata penulis. Dalam karangan ilmiah populer, bagian preliminaries tidak ada. Bagian
awal karangan ilmiah populer langsung memasuki isi. Seperti halnya karangan ilmiah murni, karangan ilmiah populer boleh menggunakan kutipan, catatan kaki,
dan daftar pustaka.
6
6
Ibid …, h. 232.
11
Untuk menyajikan suatu topik, seorang penulis akan menggunakan cara atau teknik tertentu yang disesuaikan dengan pokok bahasan dan tujuan yang
hendak dicapainya. Jika hendak menyampaikan informasi berupa berita, misalnya, ia akan menggunakan bentuk karangan tertentu. Bentuk itu akan berbeda jika ia
hendak menyampaikan imbauan yang bersifat menggugah perasaan atau emosi.
7
Dengan kata lain, terdapat beberapa jenis karangan berdasarkan penyajian dan tujuan penulisannya.
2. Penggolongan Karangan Menurut Cara Penyajian dan Tujuan