13
unsur lain yang harus diperhitungkan, yaitu unsure waktu. Bila deskripsi mengggambarkan suatu obyek secara statis, maka narasi mengisahkan suatu
kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu. Berdasarkan uraian di atas narasi dapat dibatasi sebagai suatu bentuk
wacana yang sasaran utamanya adalah tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu.
Atau dapat dirumuskan dengan cara lain narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu
peristiwa yang telah terjadi. Ada narasi yang hanya bertujuan untuk memberi informasi kepada pembaca, agar pengetahuannya bertambah luas, yaitu narasi
ekspositoris. Ada juga narasi yang disusun dan disajikan sekian macam, sehingga mampu menimbulkan daya khayal para pembaca. Ia berusaha menyampaikan
sebuah makna kepada para pembaca melalui daya khayal yang dimilikinya, narasi semacam ini adalah narasi sugestif.
12
a. Narasi Ekspositoris
Narasi ekspositoris disebut juga narasi teknis adalah karangan yang mencoba menyajikan sebuah peristiwa kepada pembaca apa adanya.
13
Narasi ekspositoris pertama-tama bertujuan untuk menggugah pikiran para pembaca
untuk mengetahui apa yang dikisahkan. Sasaran utamanya adalah rasio, yaitu berupa perluasan pengetahuan para pembaca sesudah membaca kisah tersebut.
Narasi menyampaikan informasi berlangsungnya suatu peristiwa. Sebuah narasi mengenai suatu pemogokan buruh di suatu perusahaan untuk menuntut kenaikan
gaji, suatu narasi yang ditampilkan oleh seorang penuntut umum di depan pengadilan mengenai bagaimana berlangsungnya suatu pembunuhan
— semuanya berusaha menyampaikan informasi kepada para pembaca atau pendengar
mengenai kejadian itu, supaya mereka pun tahu mengenai peristiwa itu secara tepat.
12
Ibid …, h. 136.
13
Lu bis Grafura, ―Paragraf Narasi Ekspositoris‖, diakses pada tanggal 13 desember 2011,
dari http:lubisgrafura.wordpress.com20070915paragraf-narasi-ekspositoris
14
Sebagai sebuah bentuk narasi, narasi ekspositoris mempersoalkan tahap- tahap kejadian, rangkaian-rangkaian perbuatan kepada para pembaca atau
pendengar. Runtun kejadian atau peristiwa yang disajikan itu dimaksudkan untuk menyampaikan informasi untuk memperluas pengetahuan atau pengertian
pembaca, tidak perduli apakah disampaikan secara tertulis atau secara lisan. Secara ekspositoris dapat bersifat khas atau khusus dan dapat pula bersifat
generalisasi. Narasi ekspositoris yang bersifat generalisasi adalah narasi yang
menyampaikan suatu proses yang umum, yang dapat dilakukan siapa saja, dan dapat dilakukan secara berulang-ulang. Dengan melaksanakan tipe
kejadian itu secara berulang-ulang, maka seseorang dapat memperoleh kemahiran yang tinggi mengenai hal itu. Misalnya suatu wacana naratif
yang menceritakan bagaimana seseorang menyiapkan nasi goreng, bagaimana membuat roti, bagaimana membangun sebuah kapal dengan
mempergunakan fero-semen, dan sebagainya. Semua narasi seperti yang disebutkan itu bersifat adalah narasi yang bersifat generalisasi. Narasi itu
menyampaikan proses yang umum, yang dapat dilakukan siapa saja, dan dapat dilakukan berulang kali.
Narasi yang bersifat khusus adalah narasi yang berusaha menceritakan suatu peristiwa yang khas, yang hanya terjadi satu kali.
Peristiwa yang khas adalah peristiwa yang tidak dapat diulang kembali, karena ia merupakan pengalaman atau kejadian pada suatu waktu tertentu
saja. Narasi mengenai pengalaman seseorang yang pertama kali masuk perguruan tinggi, pengalaman seseorang pertama kali mengarungi samudra
luas, pengalaman seorang gadis yang pertama kali menerima curahan kasih dari seorang pria idamannya, peristiwa pembunuhan atas diri
Sarilita,
— semuanya merupakan peristiwa yang khas yang dikisahkan dalam sebuah narasi yang khusus.
14
b. Narasi Sugestif