penjabaran pemberian urusan pemerintah daerah yang pada gilirannya dapat menyelesaikan berbagai aspek administratif, perdata dan pidana apabila
muncul sengketa dalam lingkungan hidup. Semakin kompleksnya kepentingan- kepentingan dalam pembangunan sangat memungkinkan adanya benturan
bahkan menjadi suatu konflik dalam pengembangan wilayah, sehingga hal ini juga menjadi alasan perlunya penyusunan tata ruang yang berwawasan
lingkungan sekaligus menjadi landasan hukum di daerah dalam pelaksanaan visi dan misinya.
2. Kerangka Konsepsi
Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan tersebut di atas, maka perlu diuraikan defenisi secara operasional untuk menghindari adanya
penafsiran yang berbeda dalam pelaksanaan penelitian ini, sebagai berikut : Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang
udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara
kelangsungan hidupnya.
25
Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.
26
Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan
sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat
25
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 1.
26
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 2.
Irwansyah Ritonga : Analisis Hukum Terhadap Pengelolaan Tata Ruang Di Wilayah Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu, 2009
yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.
27
Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan
ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.
28
Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
29
Penyelenggaraan penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan,
pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang.
30
Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
31
Pengaturan penataan ruang adalah upaya pembentukan landasan hukum bagi Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang.
32
Pembinaan penataan ruang adalah upaya untuk meningkatkan kinerja penataan ruang yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat.
33
27
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 3.
28
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 4.
29
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 5.
30
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 6.
31
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 8.
32
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 9.
33
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 10.
Irwansyah Ritonga : Analisis Hukum Terhadap Pengelolaan Tata Ruang Di Wilayah Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu, 2009
Pelaksanaan penataan ruang adalah upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang.
34
Pengawasan penataan ruang adalah upaya agar penyelenggaraan penataan ruang dapat diwujudkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
35
Perencanaan tata ruang adalah suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata
ruang.
36
Pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan
pelaksanaan program beserta pembiayaannya.
37
Pengendalian pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang.
38
Rencana tata ruang adalah hasil perencanaan tata ruang.
39
Ruang terbuka hijau adalah area memanjang jalur danatau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh
tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
40
34
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 11.
35
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 12.
36
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 13.
37
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 14.
38
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 15.
39
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 16.
40
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 28.
Irwansyah Ritonga : Analisis Hukum Terhadap Pengelolaan Tata Ruang Di Wilayah Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu, 2009
Izin pemanfaatan ruang adalah izin yang dipersyaratkan dalam kegiatan pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
41
Orang adalah orang perseorangan dan atau korporasi.
42
Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam bidang penataan ruang.
43
Pemerintah Daerah adalah Bupati Labuhan Batu beserta perangkat daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.
44
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan dan ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah tempat manusia dan mahluk lainnya
hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya. Penelitian ini hanya membatasi ruang pada daratan wilayah Kabupaten
Labuhan Batu.
45
Lingkungan hidup berarti kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia dan mahluk lainnya yang berarti merupakan hubungan
timbal balik yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya terhadap lingkungan hidupnya.
46
41
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 29.
42
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 30.
43
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 31.
44
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 32.
45
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 33.
46
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 34.
Irwansyah Ritonga : Analisis Hukum Terhadap Pengelolaan Tata Ruang Di Wilayah Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu, 2009
Rencana tata ruang wilayah adalah hasil perencanaan tata ruang wilayah di Kota Labuhan Batu berdasarkan aspek administrasi dan aspek fungsional
yang telah ditetapkan. Kepentingan umum adalah kepentingan sebagian besar masyarakat.
Penatagunaan tanah adalah sama dengan pengelolaan tata guna tanah yang meliputi penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah yang berwujud
konsolidasi pemanfaatan tanah melalui pengaturan kelembagaan yang terkait dengan pemanfaatan tanah sebagai satu kesatuan sistem untuk kepentingan
masyarakat secara adil.
47
Kebijaksanaan lingkungan adalah peraturan perundang-undangan serta ketentuan lainya d bidang lingkungan hidup yang
masih berlaku.
48
G. Metode Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini adalah suatu rangkaian kegiatan yang di dalamnya merupakan proses sejak dari pengumpulan data, analisis data
sehingga dapat ditarik kesimpulan. Metode penelitian ini menjelaskan jenis penelitian, sifat penelitian yang dilakukan, sumber data yang diperoleh, teknik
pengumpulan data dan pengolahannya.
47
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 35.
48
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 angka 36.
Irwansyah Ritonga : Analisis Hukum Terhadap Pengelolaan Tata Ruang Di Wilayah Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu, 2009
1. Jenis Penelitian