Fungsi Retorika Ruang Lingkup Retorika 1. Pengertian Retorika

d. Pemilihan materi bahasa serta penyusunan menjadi kalimat-kalimat yang padat, utuh, dan bervariasi. Pemilihan gaya bahasa dan gaya tutur dalam penampilan tutur kata. 15 Jika kita memahami fungsi retorika, maka akan sejalan dengan empat fungsi komunikasi yaitu: a. Mass Information untuk member dan menerima informasi kepada khalayak. Hal ini bisa dilakukan oleh setiap orang dengan pengetahuan yang dimiliki. Tanpa komunikasi informasi tidak dapat disampaikan dan diterima. b. Mass Education, yaitu memberi pendidikan. Fungsi ini dilakukan oleh guru kepada murid untuk meningkatkan pengetahuan atau oleh siapa saja yang memiliki keinginan untuk memberikan pendidikan. c. Mass Persuasion, yaitu untuk mempengaruhi. Hal ini bisa dilakukan oleh setiap orang atau lembaga yang member dukungan dan ini biasa digunakan oleh orang yang bisnis, dengan mempengaruhi iklan yang dibuat. d. Mass Intertainment, yaitu untuk menghibur. Hal ini yang biasa dilakukan oleh radio, televisi atau orang yang memiliki professional menghibur. 16

4. Lima Hukum Retorika

15 I Gusti Ngurah Oka, Op. Cit, hal. 65 16 Raudhonah, Ilmu Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007, cet-1, hal. 52 Ada lima tahapan membuat pidato atau yang sering dikenal dengan the five connons rethoric atau lima hukum retorika. Menurut Aristoteles dalam buku diksi dan gaya bahasa yang ditulis oleh Gorys Keraf, berikut ini: a. Invention atau Heuresis, yaitu penemuan atau penelitian materi-materi. Langkah ini mencangkup kemampuan untuk menemukan, mengumpulkan, menganalisis, dan memilih materi yang cocok untuk pidato. Menurut Aristoteles argument-argument harus dicari melalui rasio, moral, dan afeksi. Karena ini dianggap sebagai bagian yang sangat penting. b. Disposition atau Taxis atau Oikonomia, adalah penyusunan dan pengurutan materi argument dalam sebuah pidato. c. Elocution atau Laxis, yaitu pengungkapan atau penyajian gagasan dalam bahasa yang sesuai, meliputi komposisi bahasa, kerapihan, kemahiran, ketajaman, kesopanan, kemegahan, dan hiasan fikiran. d. Pronuntiatio atau Hypokrisis, yaitu menyajikan pidato. Penyajian efektif dari sebuah pidato yang ditentukan oleh suara, sikap, dan gerak- gerik tubuh. 17 Dalam perkembangannya, kelima kanon hukum retorika tersebut mendapat penafsiran yang semakin luas. Saat ini, pengertian “penciptaan” sudah meluas dan mengacu pada pengertian konseptualisasi, yaitu proses 17 Gorys Keraf, Op. Cit , hal. 9-10 pemberian makna terhadap data melalui interpretasi the process through which we assign meaning to data through interpretation. 18 Ini berarti suatu pengakuan terhadap fakta bahwa kita tidak sekedar menemukan apa yang ada, menciptakannya melalui kategori interpretasi yang kita gunakan. Pengaturan adalah proses mengorganisir simbol, yaitu mengatur informasi yang terkait dengan hubungan di antara manusia, simbol dan konteks yang terlibat. 19 Untuk memperoleh topikbahan yang akan disampaikan dalam dakwah lisan dapat diambil dari beberapa hal berikut: a. Peristiwa aktual yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat, b. Peristiwa yang sedang diperingati, c. Materi-materi agama, d. Masalah-masalah kehidupan sosial, e. Pengalaman pribadi. 20 Pembicara yang baik selalu pandai dalam memilih kata-kata. Sehingga pendengar jarang menyadari manipulasi daya tarik motif yang digunakan, juga tidak mengetahui organisasi pesan dan system penyusunan pesan, tetapi 18 Morrissan dan Andy Corry Wardhani, Teori Komunikasi tentang Komunikator, Pesan, Percakapan, dan Hubungan, Bogor: Ghalia Indonesia, 2009, cet-1, hal. 44 19 Ibid., hal. 45 20 Wahidin Saputra, Retorika Monologika, Bogor: Titan Nusa Perss, 2010, cet- 1, hal. 17-18