Tujuan Retorika Ruang Lingkup Retorika 1. Pengertian Retorika

untuk memperoleh pengetahuan yang luas. 14 Sedangkan I Gusti Ngurak Oka menjelaskan bahwa retorika adalah: a. Untuk menyediakan gambaran yang jelas tentang manusia terutama dalam hubungan kegiatan bertutur kata, termasuk ke dalam gambaran ini antara lain gambaran proses kejiwaan ketika ia terdorong untuk bertutur dan ketika ia mengidentifikasi pokok persoalan sampai retorika bertutur ditampilkan. b. Menampilkan gambaran yang jelas tentang bahasa atau benda yang bisa diangkat menjadi topik tutur, misalnya gambaran tentang hakikat, struktur, dan fungsi topik tutur. c. Mengemukakan gambaran yang terperinci tentang masalah tutur misalnya dikemukakan tentang hakikat, struktur, dan bagian-bagian topik tutur. Berdasarkan dengan penampilan gambaran ketiga hal tersebut di atas, disiapkan pula bimbingan tentang: a. Cara memilih topik. b. Cara-cara memandang dan menganalisa topik tutur untuk menentukan sasaran ulasan yang persuasif dan edukatif. c. Penulisan jenis tutur yang disesuaikan dan tujuan yang hendak dicapai. 14 Onong Uchjana Effendi, Filsafat Komunikasi, Bandung: Citra Aditia Bakti, hal. 55 d. Pemilihan materi bahasa serta penyusunan menjadi kalimat-kalimat yang padat, utuh, dan bervariasi. Pemilihan gaya bahasa dan gaya tutur dalam penampilan tutur kata. 15 Jika kita memahami fungsi retorika, maka akan sejalan dengan empat fungsi komunikasi yaitu: a. Mass Information untuk member dan menerima informasi kepada khalayak. Hal ini bisa dilakukan oleh setiap orang dengan pengetahuan yang dimiliki. Tanpa komunikasi informasi tidak dapat disampaikan dan diterima. b. Mass Education, yaitu memberi pendidikan. Fungsi ini dilakukan oleh guru kepada murid untuk meningkatkan pengetahuan atau oleh siapa saja yang memiliki keinginan untuk memberikan pendidikan. c. Mass Persuasion, yaitu untuk mempengaruhi. Hal ini bisa dilakukan oleh setiap orang atau lembaga yang member dukungan dan ini biasa digunakan oleh orang yang bisnis, dengan mempengaruhi iklan yang dibuat. d. Mass Intertainment, yaitu untuk menghibur. Hal ini yang biasa dilakukan oleh radio, televisi atau orang yang memiliki professional menghibur. 16

4. Lima Hukum Retorika

15 I Gusti Ngurah Oka, Op. Cit, hal. 65 16 Raudhonah, Ilmu Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007, cet-1, hal. 52