11
BAB II LANDASAN TEORITIS RETORIKA DAN DAKWAH
A. Ruang Lingkup Retorika 1. Pengertian Retorika
Secara leksikal makna kamus, kata retorika berarti keterampilan berbahasa secara efektif, studi tentang pemakaian bahasa secara efektif dalam
karang-mengarang dan seni berpidato yang muluk-muluk dan bombastis. Dari tiga definisi ini, yang sesuai dengan tujuan pembahasan pada saat
ini adalah definisi yang pertama dan ketiga, walau definisi yang ketiga juga menunjukkan adanya pergeseran dari makna retorika yang sebenarnya.
1
Dalam arti yang sempit berarti retorika adalah bagaimana seseorang menggunakan tutur bahasa yang baik dan jelas agar dapat mempengaruhi
orang lain dengan tujuan dan maksud tertentu. Di tinjau dari segi bahasa, retorika berasal dari bahasa yunani yaitu rhetor, yaitu seorang juru pidato
yang mempunyai sinonim orator.
2
Sedangkan dalam bahasa arab disebut fannul khitabah, sedangkan reorika menurut enclyclopedia britania,
retorika adalah kesenian
1
Amirudin Rahim, Retorika Hirarki, Surakarta: Era Edicitra Intermedia, 2010, hal. 76
2
M.H. Israr, Retorika dan Dakwah Islam Era Modern, Jakarta: CV. Firdaus, 1993, cet-1, hal. 10
menggunakan bahasa untuk menghasilkan kesan yang diinginkan terhadap pembaca dan pendengar.
3
Beberapa pakar berpendapat tentang definisi retorika dari segi istilah, di antaranya:
a. I Gusti Ngurah Oka berpendapat bahwa retorika adalah ilmu yang mengajarkan tindak dan usaha efektif dalam persuasi penataan dan
penampilan kultur untuk membina saling pengertian dan kerjasama serta kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat.
4
b. Wahidin Saputra berpendapat bahwa retorika adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana bertutur kata dihadapan orang lain
dengan sistematis dan logis untuk memberikan pemahaman dan meyakinkan orang lain.
5
c. Jalaluddin Rahkmat berpendapat bahwa retorika adalah pemekaran bakat-bakat tertinggi manusia, yakni rasio dan cita rasa lewat bahasa
selaku kemampuan untuk berkomunikasi dalam medan fikiran.
6
d. Gorys Keraf berpendapat bahwa retorika adalah suatu teknik pemakaian bahasa sebagai seni, yang didasarkan pada suatu pengetahuan yang
tersusun baik.
7
3
Datuk Tombak Alam, Kunci Sukses Penerangan dan Dakwah, Jakarta: PT. Rhineka Cipta, hal. 36
4
I Gusti Ngurah Oka, Retorika Sebuah Tinjauan Sejarah Pengantar, Bandung: Terate, 1976, cet-1, hal. 13
5
Wahidin Saputra, Retorika Dakwah Lisan, Buku Ajar Fakultas Ilmu Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Dakwah Press, 2006, hal. 2
6
Jalaluddin Rahmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1998, hal. 5