pemberian  makna  terhadap  data  melalui  interpretasi  the  process  through which we assign meaning to data through interpretation.
18
Ini  berarti  suatu  pengakuan  terhadap  fakta  bahwa  kita  tidak  sekedar menemukan apa yang ada, menciptakannya melalui kategori interpretasi yang
kita  gunakan.  Pengaturan  adalah  proses  mengorganisir  simbol,  yaitu mengatur informasi yang terkait dengan hubungan di antara manusia, simbol
dan konteks yang terlibat.
19
Untuk  memperoleh  topikbahan  yang  akan  disampaikan  dalam dakwah lisan dapat diambil dari beberapa hal berikut:
a. Peristiwa aktual yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat, b. Peristiwa yang sedang diperingati,
c. Materi-materi agama, d. Masalah-masalah kehidupan sosial,
e. Pengalaman pribadi.
20
Pembicara yang baik selalu pandai dalam memilih kata-kata. Sehingga pendengar  jarang  menyadari  manipulasi  daya  tarik  motif  yang  digunakan,
juga tidak mengetahui organisasi pesan dan system penyusunan pesan, tetapi
18
Morrissan dan Andy Corry Wardhani, Teori Komunikasi tentang Komunikator, Pesan, Percakapan, dan Hubungan, Bogor: Ghalia Indonesia, 2009, cet-1, hal. 44
19
Ibid., hal. 45
20
Wahidin Saputra, Retorika Monologika, Bogor: Titan Nusa Perss, 2010,  cet- 1, hal. 17-18
pendengar mengetahui pasti bahwa pembicara yang baik selalu pandai dalam memilih kata-kata yang mudah dipahami oleh pendengar.
21
Dalam  menyusun  pidato  yang  baik,  ada  sebuah  prinsip  komposisi yaitu  Unity kesatuan, Coherence berkaitan,  dan  Emphasis titik  berat.
Selain  itu  ada  beberapa  hal  yang  berkaitan  erat  dalam  menyususun  pidato, yaitu:
a. Massage Organization organisasi pesan, b. Pengaturan Pesan,
c. Membuat Outline Pidato.
22
5. Jenis – Jenis Pidato
Menurut  ada  tidaknya  persiapan,  sesuai  dengan  cara  yang  dilakukan waktu  persiapan  dapat  dikemukakan  empat  macam  pidato,  di antaranya
adalah: a. Impromptu Mendadak
Metode  ini  adalah  metode  membawakan  pidato tanpa  persiapan  dan hanya  mengandalkan  pengalaman  dan  wawasan.  Metode  ini  biasanya
digunakan  dalam  keadaaan  darurat  dan  tidak  terduga.
23
Impromptu sebaiknya  dihindari,  tetapi  bila  terpaksa,  hal-hal  berikut  ini  bisa
dijadikan pegangan:  Pikirkan terlebih dahulu teknik permulaan pidato yang baik.
21
Wahidin Saputra, Op. Cit, hal. 30-31
22
Ibid., hal. 32-35
23
Andi  Yanuarita,  Langkah  Cerdas  Mempersiapkan  Pidato  dan  Mc, Yogyakarta: Teranova Books, 2012, cet-1, hal. 24
 Tentukan sistem organisasi pesan.  Tentukan teknik menutup pidato yang mengesankan.
Dalam  pidato  ini  sesuai  dengan  juru  pidato  yang  berpengalaman. Tentunya,  mempunyai  kelemahan  dan  kelebihan  dalam  pelaksanaan
pidato yang sifatnya mendadak.
24
b. Manuskrip Naskah Manuskrip  dapat  juga  disebut  tanpa  naskah.  Juru  pidato  membacakan
naskah  dari  awal  hingga  sampai  akhir.  Di  sini  berlaku  istilah “menyampaikan pidato” tetapi “membacakan pidato”.
25
c. Memoriter Menghapal Dalam  metode  ini,  pembicara  membuat  teks  kemudian  menghafalnya.
Naskah  yang  telah  disiapkan  sebelumnya  bukan  untuk  dibaca melainkan  untuk  dihafalkan.
26
Pesan  pidato  ditulis  kemudian  diingat kata  demi  kata.  Memoriter  memungkinkan  ungkapan  yang  tepat,
organisasi  yang  terencana,  pemilihan  bahasa  yang  teliti,  gerak,  dan isyarat yang diintegrasikan dengan uraian.
d. Extemporaneous Tanpa Persiapan Metode  ini  adalah  metode  pidato  yang  dipersiapkan  dengan
menjabarkan materi pidato yang terpola secara lengkap. Terpola di sini adalah materi yang disampaikan harus disiapkan garis-garis besar isinya
24
Drs. Wahidin Saputra, Op. Cit, hal. 11
25
Ibid., hal. 12
26
Andi Yanuarita, Op. Cit, hal. 26
dengan menuliskan hal-hal yang dianggap paling penting.
27
Jenis pidato yang  paling  baik  dan  paling  sering  dilakukan  oleh  juru  pidato  yang
mahir. Biasanya pembicara sering melakukan latihan-latihan intensif.
6. Sifat – Sifat Pidato
a. Pidato informatif Pidato informatif adalah pidato yang melibatkan informasi penting atau
seperangkat  pengetahuan  yang  akan  diberikan  kepada  penyimak. Informasi  yang  kadaluwarsa  atau  yang  sudah  diketahui  dengan  baik
oleh  penyimak  akan  mengurangi  minat  dan  perhatian  penyimak.
28
Tujuan  pidato  informatif  ini  adalah  menjelaskan  kasus,  menjelaskan cara melakukan sesuatu, dan berbagi pengetahuan.
b. Pidato argumentatif Pidato argumentatif adalah pidato dengan mengemukakan argumentasi,
dalil, dan alasan untuk mendukung atau menolak satu pernyataan opini, pendapat  atau  keyakinan  tertentu.
29
Untuk  memperkuat  daya  terima argumentasi yang dikemukakan, dibutuhkan data-data faktual, statistik,
dan bukti-bukti maupun kesaksian. c. Pidato persuasif
Pidato  persuasif  adalah  pidato  yang  menghendaki  reaksi  penyimak untuk  melakukan  atau  meninggalkan  tindakan,  aksi,  tingkah laku, atau
sikap  tertentu  sesuai  harapan  pembicara.  Adapun  tujuan  utama  dari
27
Andi Yanuarita, Op. Cit, hal. 25
28
Amirudin Rahim, Op.Cit, hal. 116
29
Ibid, hal. 116-117