mencapai ketuntasan materi yang disajikan guru dan saling membantu di antara teman sekelompok untuk mencapai ketuntasan materi. Belajar belum selesai jika
salah satu anggota kelompok ada yang belum menguasai materi pelajaran. Berdasarkan pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh para ahli dapat
ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar mengajar yang mengelompokkan siswa ke dalam beberapa kelompok yang
heterogen, dimana di dalam kelompok tersebut siswa saling bekerjasama untuk menyelesaikan masalah atau tugas yang diberikan oleh guru.
b. Konsep Dasar Pembelajaran Kooperatif
Dasar-dasar dari pembelajaran kooperatif yaitu dengan mengelompokkan siswa ke dalam kelompok kecil agar siswa mampu bekerjasama sehingga
meningkatkan pembelajaran individu. Salah satu strategi dari model pembelajaran kelompok adalah strategi
pembelajaran kooperatif cooperative learning. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran kelompok yang akhir-akhir ini menjadi
perhatian dan dianjurkan para ahli pendidikan untuk digunakan. Slavin mengemukakan dua alasan, pertama, beberapa hasil penelitian membuktikan
bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan
sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam
belajar berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan.
8
Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu berpartisipasi aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka dalam
kehidupan di masyarakat kelak. Oleh sebab itu, sebelum melakukan kooperatif, guru perlu membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi. Tidak setiap
siswa mempunyai kemampuan berkomunikasi, misalnya kemampuan
8
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidkan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008, h.242.
mendengarkan dan kemampuan berbicara, padahal keberhasilan kelompok ditentukan oleh partisipasi setiap anggotanya.
9
Untuk dapat melakukan partisipasi dan komunikasi, siswa perlu dibekali dengan kemampuan-kemampuan
berkomunikasi. Misalnya, cara menyatakan ketidaksetujuan atau cara menyanggah pendapat orang lain secara santun, tidak memojokkan, cara
menyampikan gagasan dan ide-ide yang dianggapnya baik dan berguna.
10
Keterampilan berkomunikasi memang memerlukan waktu. Siswa tak mungkin dapat menguasainya dalam waktu sekejap. Oleh sebab itu, guru perlu terus
melatih dan melatih, sampai pada akhirnya setiap siswa memiliki kemampuan untuk menjadi komunikator yang baik.
Dari uraian-uraian yang telah dikemukakan dapat disimpulkan konsep dasar pembelajaran kooperatif yaitu dengan mengelompokkan siswa ke dalam
kelompok kecil untuk saling bekerjasama, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pembelajaran tiap individu dari kelompok tersebut.
4. Metode Role Playing